Artinya, setiap menjalani musim, Ducati dipersenjatai delapan pembalap. Hal ini jelas memberikan keuntungan besar karena peluang memperebutkan gelar juara semakin terbuka lebar.

Wajar saja, sejak berhasil meraih gelar juara di musim 2007, Ducati seolah kehilangan kekuatannya. Tim asal BorgoPanigale, Italia ini berulang kali gagal menuntaskan misinya merebut gelar juara dunia. Bahkan publik sempat menjuluki Ducati sebagai spesialis runner-up.

Ducati menjadi salah satu tim papan atas yang memiliki banyak pembalap bertalenta. Beberapa di antaranya memiliki status sebagai pembalap besar.

Motor spesial ini dijual dengan harga 63.000 euro atau setara dengan Rp1 miliar lebih.

Melalui kombinasi Bagnaia dan Bastianini, Ducati yakin dapat mengulang kembali kesuksesannya.

Hasil positif yang diraih Francesco Bagnaia dan Jack Miller pada MotoGP Thailand membuat kepercayaan diri mereka meningkat.

Tercatat sejak awal musim ini, Jack Miller belum pernah mencicipi podium kemenangan sama sekali. Miller hanya berhasil mengoleksi empat kali podium ketiga dan satu kali podium kedua.

MotoGP Austria akan menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh Francesco Bagnaia.

Pencapaian tertinggi Ducati di musim ini dipegang pembalap satelitnya, Johann Zarco. Pembalap asal Prancis itu menempati posisi ketiga hingga akhir paruh pertama musim 2022.

Sudah menjadi rahasia umum, Ducati menjadi tim paling revolusioner di antara tim-tim lainnya.

Jack Miller akan selalu mengenang Ducati di hati.

Jack Miller mendapat banyak penghormatan dari Ducati.

Fokus Yamaha saat ini adalah menjauh dari Aprilia.

Ducati mendominasi posisi satu sampai lima.

Ducati terus berinovasi, tetapi juga menuai kritikan.