Seabrek PR Satoru Mochizuki Usai Timnas Putri Tersingkir dari Piala Asia Wanita U-17 2024
BolaSkor.com - Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki, mempunyai seabrek pekerjaan rumah. Ini setelah Timnas Putri U-17 Indonesia tersingkir dari Piala Asia Wanita U-17 2024.
Tak hanya tersingkir, Timnas Putri U-17 juga gagal meraih satu pun kemenangan dari tiga laga di babak grup. Bahkan, Garuda Pertiwi Muda selalu kalah dengan skor telak, masing-masing 1-6 dari Filipina, 0-12 lawan Korea Selatan, dan 0-6 dari Korea Utara.
“Dari tiga laga yang sudah dilakukan, sangat terlihat dan terasa sekali perbedaan level kita dengan negara lain," kata Satoru Mochizuki.
Mochizuki menjelaskan, pembenahan sepak bola putri Indonesia dilakukan dari titik paling awal. Yakni, membenahi teknik dasar para pemain putri, mulai dari passing, control, dan shooting.
"Yang penting, kita tidak terpuruk terus, larut dalam kekalahan ini, kita harus menatap ke depan, latihan lebih keras lagi,” sambungnya.
Baca Juga:
Drawing Piala AFF 2024: Timnas Indonesia di Pot 2 Bersama Malaysia
Timnas Indonesia Gelar Persiapan Lebih Awal untuk Hadapi Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026
Cerita di Balik Ruang Ganti Timnas U-23 Setelah Dikalahkan Guinea: Shin Tae-yong Menangis
Ke depan, Mochizuki akan gencar dalam mencari bibit-bibit pesepakbola putri dari seluruh penjuru Tanah Air. Dengan langkah itu, Mochizuki berharap bisa mendapatkan talenta terbaik.
"Perlu juga menyebarluaskan mengenai sepak bola wanita, agar semua pihak mengetahuinya," ujar pelatih asal Jepang tersebut.
Selain mencari pemain, langkah lain yang perlu segera dilakukan adalah memutar dan memperbanyak kompetisi sepak bola wanita. Liga 1 Putri sudah hampir lima tahun vakum.
Para pemain putri berkategori profesional, bahkan yang berlabel tim nasional pun kesulitan mendapatkan jam terbang karena ketiadaan kompetisi. Terkait ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, punya rencana kembali menggulirkan kompetisi Liga Putri mulai 2026.
"(Liga Putri) Itu nanti 2026," ujar Erick Thohir.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Sepak Bola Wanita (ASBWI), Souraiya Farina, menyambut baik rencana PSSI itu. Apalagi, kata Farina, PSSI mempunyai blue print terkait sepak bola putri.
Dalam cetak biru PSSI ini, Timnas Putri Indonesia ditargetkan lolos ke Piala Dunia 2035 dan juara Piala Asia 2038. Farina menilai ambisi tersebut masih realistis. Pasalnya, berdasarkan data ASBWI, saat ini ada 171 klub sepak bola wanita homogen di seluruh Indonesia.
Nah, 49 klub di antaranya sudah memiliki tim U-13 dan U-15. Dua kategori kelompok usia tersebut merupakan cikal bakal para pesepakbola wanita Indonesia pada 2035 mendatang. Karena itu, Farina percaya jika semuanya berjalan mulus, maka lolos Piala Dunia Wanita 2035 bukan hal yang mustahil.
"Jadi sekarang itu saatnya melakukan, bukan bicara," ucapnya.
"Karena kalau merumuskan saja, lalu dikasih tahu ke media sosial dan media, ya selesai di situ saja. Kalau mau memperbaiki dan bermimpi tapi enggak tau apa yang mau dibikin, itu omong kosong dan hanya pencitraan. Nah sekarang, menurut saya main di Piala Dunia bukan mimpi. Itu harus kejadian," jelas Farina.