Peter de Roo pun tak berbicara banyak ketika ditanya perihal tuntutan tersebut.

Ia menyadari posisinya sebagai pelatih yang sewaktu-waktu bisa dievaluasi ketika hasilnya tidak baik.

"Ya suporter memang mendukung tim untuk meraih poin yang bagus. Kinerja pelatih diukur dari sebuah hasil. Kalau itu memang yang diinginkan, ini hal yang biasa dalam sepak bola dan tidak ada masalah," kata Peter de Roo.

Mantan pelatih Balestier Khalsa ini menilai timnya memang tak bermain sesuai harapan.

Tempo permainan cukup lambat dan para pemain gagal mengantisipasi serangan balik Malut United.

"Saya sudah sempat katakan Malut United sangat berbahaya, terutama dari sisi serangan balik. Itulah sebabnya tim harus berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Malut United adalah tim yang sangat berbahaya ketika melakukan serangan balik dan itulah yang membunuh kami di laga ini," tuturnya.

Masih Diberi Kesempatan

Informasi yang didapat Bolaskor.com, Peter de Roo masih diberi kesempatan membuktikan kapasitasnya dalam laga pekan ke-9 Super League 2025/2026 melawan Persib Bandung di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (27/10) malam.

Dalam lima pertemuan terakhir melawan Persib Bandung, Persis Solo meraih dua kemenangan, sekali hasil seri dan menelan dua kekalahan. Persis Solo tak akan diperkuat palang pintu asal Brasil, Cleyton Santos, karena akumulasi kartu kuning.

Jika kembali meraih hasil buruk, maka bisa dipastikan Peter de Roo akan mengakhiri kariernya di Indonesia lebih cepat. Persis Solo kini ada di zona merah dengan koleksi 5 poin dari 8 pertandingan. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)