Inggris Ragam Feature

Major, Anjing Penyelamat Manchester United dari Kebangkrutan

Johan Kristiandi - Senin, 30 Maret 2020

BolaSkor.com - Old Trafford menjadi satu di antara harta karun terbesar dalam sejarah sepak bola. Memang bangunannya bukanlah yang paling menjulang di antara gedung lainnya di Manchester, namun, dari sana akan terjadi hal-hal yang sebelumnya hanya dalam mimpi.

Teater impian telah menjadi saksi bisu perjalanan Manchester United mengarungi musim demi musim. Old Trafford pernah diselimuti awan hitam ketika Man United di ambang kebangkrutan, kecelakaan udara di Munchen, perang dunia kedua hingga degradasi.

Tak hanya awan gelap, Old Trafford juga dipenuhi senyuman dan tangis bahagia ketika sang empunya stadion menjuarai berbagai gelar. Kini, lambat laun, Old Trafford bak prastasi kesuksesan Man United mendominasi sepak bola dunia.

Baca Juga:

Peter Krawietz, Mata Elang Kepercayaan Jurgen Klopp

Manchester United Diminta Mainkan Bruno Fernandes dan Paul Pogba Bersamaan

Jurgen Klopp Dianggap Lebih Hebat daripada Manajer Legendaris Manchester United

Akan tetapi, sebelum Manchester United dengan Old Trafford-nya menjadi satu di antara klub tersukses di dalam dan luar lapangan, The Red Devils pernah berada pada titik nadir dan diselamatkan oleh seekor anjing.

Pada mulanya, Manchester United memiliki nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railway F.C. Newton Heath telah memenangi Piala Lancashire pada 1989 dengan mengalahkan Blackburn Rovers di laga final. Namun, keberhasilan tersebut tidak cukup untuk menutupi masalah finansial yang dialami klub.

Keadaan kian memburuk setelah upaya untuk meningkatkan kapasitas stadion Bank Street guna mendapatkan pundi-pundi dari hasil penjualan tiket tidak berjalan sesuai rencana. Pada akhirnya, Bank Street pun harus ditutup.

Manchester United (Equipos De Futbol)

Sudah jatuh tertimpa tangga. Dalam upaya untuk membuat neraca keuangan kambali seimbang, Newton Heath justru terdegradasi dari divisi pertama Football League.

Dengan utang mencapai 2.670 pounds, Newton Heath nyaris gulung tikar. Keadaan klub tercermin dari foto tim pada saat itu. Di kaki kapten tim, Harry Stafford, terlihat sebuah kotak sumbangan. Newton Heath bertahan dengan cara meminta sumbangan dari suporter pada acara amal.

Pada Februari 1901, Stafford memimpin acara bazar penggalangan dana selama empat hari yang dihelat di St. James Hall, Manchester. Tidak lain dan tidak bukan acara tersebut bertujuan untuk menyelamatkan Newton Heath.

Satu di antara cara yang dilakukan Stafford adalah dengan mengalungkan kotak amal di leher anjing berjenis Saint Bernard miliknya yang bernama Major. Namun, lagi-lagi keteguhan hati para penggawa Newton Heath mengalami ujian.

Major yang di lehernya terdapat uang untuk membayarkan sebagian utang klub, hilang. Tak pelak kenyataan tersebut membuat Stafford putus asa.

Dengan rasa cinta yang mendalam kepada anjingnya, Stafford memutuskan untuk melakukan pencarian ke penjuru kota Manchester. Pencarian menemui titik terang dengan adanya kabar jika seekor anjing ditemukan di sebuah pub di Manchester. Seakan sudah menjadi jodoh, ternyata Major ditemukan oleh satu di antara pengusaha kaya, John Henry Davies.

Lahir di Staffordshire, Davies telah mengambil alih Pabrik Walker dan Homfray pada 1902 dan menguasai sebagian besar saham Brewery Manchester, perusahaan yang mengelola sejumlah pub di Salford dan Manchester.

Pada saat itu, Davies memang sedang mencari anjing untuk kado ulang tahun putrinya. Ketika dia menemukan Major, Davies langsung jatuh hati kepada anjing berbulu lebat tersebut.

Davies mengajak Stafford untuk bertemu pada satu di antara pabriknya. Setelah perundingan selama beberapa saat, Davies setuju mengakuisisi Newton Heath dan mengambil Major sebagai tanda terima kasih.

Baca Juga:

Cerita Gol Legendaris Terry McDermott yang Mengawali Kebencian Sir Alex Ferguson kepada Liverpool

Manchester United Diminta Mainkan Bruno Fernandes dan Paul Pogba Bersamaan

Jurgen Klopp Dianggap Lebih Hebat daripada Manajer Legendaris Manchester United

Major. (Stretty News)

Pada Maret 1902, sebuah pertemuan diadakan di New Islington Hall untuk membahas masa depan klub. Stafford mengumumkan bahwa ia bersama dengan Davies dan tiga pengusaha lokal Manchester lainnya setuju untuk menginvestasikan 200 pounds untuk Newton Heath. Kesepakatan tersebut terjadi hanya dua bulan setelah perintah penutupan klub dikeluarkan.

Begitu Davies mengambil alih, dia berkeinginan mengontrol atas semua urusan di Newton Heath. Davies membayar semua hutang klub dan memulai perjalanan yang akan mengubah Newton Heath menjadi Goliat seperti sekarang ini.

Davies menunjuk Ernest Magnall sebagai manajer anyar Newton Heath. Magnall dikenal piawai karena berhasil mengeluarkan Burnley dari zona degradasi.

Pertemuan lain diadakan pada April 1902 dan topik diskusi adalah nama klub. Penggemar berusia 19 tahun bernama Louis Rocca menyarankan ‘Manchester United’, tetapi para petinggi tidak terlalu tertarik.

Nama-nama seperti 'Manchester Center' dan 'Manchester Celtic' dikedepankan, tetapi yang pertama ditolak karena kedengarannya lebih seperti stasiun kereta api sementara yang terakhir diturunkan dengan cepat karena kaitan dengan masalah bisnis. Walhasil, nama yang diusulkan Rocca menjadi pilihan terbaik.

Demikianlah secuplik kisah dari Major, anjing yang menyelamatkan Manchester United dari kebrangkutan. Mungkin, jika tidak ada Major, Anda tidak akan pernah melihat momen comeback Manchester United ketika bersua Bayern Munchen di final Liga Champions 1998-1999, atau poster Cristiano Ronaldo yang menghiasi dinding kamar Anda.

Bagikan

Baca Original Artikel