Komentari Skandal Barcelona, Presiden UEFA Klaim Situasinya Sangat Serius
BolaSkor.com - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengutarakan pendapatnya atas kasus penyuapan wasit yang diduga dilakukan Barcelona. Menurut Caferin, situasinya sangat serius.
Barcelona kembali berurusan dengan masalah hukum. Kali ini, Barca dituding melakukan penyuapan kepada wasit demi mendapatkan keuntungan di lapangan.
Masalah bermula dari kerja sama Barcelona dengan Jose Maria Enriquez Negreira, wakil presiden komite wasit Asosiasi Sepak Bola Spanyol saat itu. Barca disebut menggelontorkan dana hingga 7,3 juta euro kepada perusahaan milik Negreira.
Baca Juga:
Meski Terlilit Masalah Keuangan, Barcelona Temukan Cara Balikan dengan Messi
Inter Miami Terang-terangan Goda Lionel Messi dan Sergio Busquets
Dengan tindakannya itu, Barca dituding mendapatkan keuntungan dari wasit di bawah kepemimpinan Negreira. Meskipun, Barcelona telah membantahnya dengan menyebut uang tersebut adalah upah dari jasa materi pembelajaran untuk pemain soal kinerja wasit.
Aleksander Ceferin tidak mau berkomentar terlalu jauh soal skandal Barcelona. Namun, ia memastikan ada dugaan pelanggaran serius yang dilakukan Barcelona.
"Saya tidak bisa berkomentar secara langsung dalam kasus ini karena dua alasan. Pertama, kami punya komite disiplin independen. Kedua, saya belum mengetahui masalah ini secara detail," ungkap Ceferin kepada surat kabar Slovenia, Ekipe SN.
"Namun, saya bisa mengatakan sesuatu. Sejauh yang saya tahu, situasi sangat serius. Menurut pandapat saya, ini satu di antara yang paling serius dalam sejarah sepak bola sejak saya terlibat di dalamnya."
"Di tingkat Liga Spanyol, tentu saja, masalah tersebut sudah ketinggalan zaman dan tidak dapat memiliki konsekuensi kompetitif. Sementara itu, prosesnya sedang berlangsung di tingkat kantor kejaksaan Spanyol," tambah Ceferin.
"Hal yang sama juga berlaku di UEFA. Tidak ada batasan waktu di sini," kata sang presiden.
Jika terbukti bersalah, Barcelona bisa mendapatkan sejumlah hukuman berat. Satu di antaranya adalah dilarang tampil di kompetisi Eropa.
