Jeda Internasional November, Max Allegri Punya 3 Isu yang Harus Dibenahi di AC Milan
BolaSkor.com - Posisi tiga setelah melalui 11 laga Serie A bukan posisi yang buruk untuk AC Milan arahan Massimiliano Allegri.
Il Rossoneri tak bermain di Eropa dan membidik zona Liga Champions, bahkan, Milan juga masih dalam jarak matematis merebutkan Scudetto dan terpaut dua poin dari Inter Milan.
Permasalahannya, Milan juga tak lepas dari masalah karena tiga dari lima laga terakhir berakhir imbang.
Baca Juga:
AC Milan Sudah Tentukan Masa Depan Luka Modric
AC Milan Terlalu Bergantung kepada Adrien Rabiot
Penampakan Ruang Kamar Ganti Skuad AC Milan kala Tandang ke Ennio Tardini, Disebut bak Klub Serie D
Dua dari hasil imbang itu terjadi melawan tim yang di atas kertas bisa dikalahkan, Pisa (2-2) dan Parma (2-2), sedangkan satu laga lagi melawan Atalanta (1-1).
Tiga Masalah yang Harus Dibenahi Allegri
Massimiliano Allegri (@FabrizioRomano)
Dikutip dari Corriere dello Sport, ada tiga masalah yang harus dibenahi Allegri selagi jeda internasional November untuk Milan.
Isu pertama adalah pendekatan melawan tim-tim kecil atau di atas kertas bisa ditaklukkan.
Milan hanya meraih dua poin dari kemungkinan sembilan poin kontra Cremonese, Pisa, dan Parma yang, tanpa mengurangi rasa hormat, bisa dikalahkan Milan.
Perbedaan poin itu akan krusial dalam mengejar target lolos Liga Champions, juga Allegri harus menguatkan mental Milan.
Masalah kedua adalah situasi ketika bertahan dan Milan, sejauh ini, kebobolan sembilan gol dari 11 laga liga.
Akan tapi Milan kebobolan enam gol ketika menghadapi Cremonese, Pisa, dan Parma, memunculkan kecenderungan Milan solid di laga-laga besar, tapi kehilangan fokus kontra lawan-lawan yang dapat dikalahkan - dibutuhkan kemampuan memahami ancaman gol dari lawan.
Isu terakhir, comeback menjadi masalah karena di laga-laga teranyar kontra Pisa, Atalanta, dan Parma, Milan urung mempertahankan keunggulan meski memulai laga dengan baik.
Milan tak kalah di laga-laga tersebut (10 laga tak terkalahkan di liga), tapi isu kecil tersebut lambat laun bisa menjadi besar.
Milan disinyalir harus tahu cara membunuh laga, mengontrol laga lebih baik hingga pertandingan berakhir.
