Drama Keributan Laga Italia vs Norwegia, Erling Haaland Ribut dengan Gianluca Mancini
BolaSkor.com - Bak Viking yang menyeberangi lautan, mendatangi pulau, dan mengambil barang berharga, Norwegia mendatangi ranah Italia dan pulang membawa hasil.
Norwegia menang telak 4-1 melalui gol Antonio Nusa, Jorgen Strand Larsen, dan dua gol Erling Haaland yang membalas gol Pio Esposito.
Setelah 28 tahun lamanya, Norwegia kembali bermain di Piala Dunia dengan catatan tak terkalahkan pada delapan laga kualifikasi, mencetak 37 gol dan kebobolan lima gol.
Baca Juga:
Manchester City vs Liverpool: Bisakah Haaland Akhirnya Mendominasi Van Dijk?
Manchester City Bekuk Dortmund, Pep Guardiola Senang Gol Tidak Hanya dari Erling Haaland
Bintang Manchester City, Erling Haaland, menjadi bintang Norwegia dengan 16 gol pada kualifikasi, total mencetak 32 gol untuk klub dan negara, serta menorehkan 55 gol dari 48 laga bersama timnas Norwegia.
Norgewia lolos dan Italia harap-harap cemas karena mereka akan memainkan play-off Piala Dunia 2026.
Erling Haaland Ribut dengan Bek Italia
Pertandingan telah berlalu namun tidak dengan cerita menarik soal keributan Haaland dengan bek timnas Italia, Gianluca Mancini.
Haaland langsung berhadapan dengan pemain Roma tersebut mengingat posisinya sebagai bek - duel tak terelakkan.
Keduanya juga sempat terlibat keributan sebelum diredakan oleh rekan setim Haaland di Man City, Gianluigi Donnarumma.
Haaland bercerita mengenai keributannya dengan Mancini dan ia bahkan mengajaknya ribut, tetapi di satu sisi berbeda, intimidasi Mancini memotivasinya hingga ia mencetak dua gol.
"Saat skor 1-1, dia mulai memegang pantat saya, dan saya berpikir, 'Apa yang Anda lakukan?' Jadi saya sedikit bersemangat dan berkata kepadanya, 'Terima kasih banyak atas motivasinya, ayo ribut'," terang Haaland dikutip dari Goal.
"Lalu saya mencetak dua gol, kami menang 4-1, jadi itu luar biasa. Terima kasih padanya!" tambahnya.
Sementara itu menurut full-back Italia, Giovanni Di Lorenzo, Italia harus belajar dari kekalahan kontra Norwegia.
"Saya harap kami bisa belajar dari kejadian ini untuk bulan Maret, karena saat itulah ada begitu banyak hal yang dipertaruhkan dan kami membutuhkan performa yang sangat berbeda," pungkas Di Lorenzo.
