8 Negara dengan Populasi Besar yang Tidak Pernah Berpartisipasi di Piala Dunia

Kendati demikian untuk beberapa negara, tiket itu tidak mudah diraih, bahkan jika negara tersebut masuk kategori negara dengan populasi besar.

Logikanya, dengan populasi yang besar, 'mudah' mencari 11 pemain terbaik untuk memperkuat tim nasional (timnas) dan bermain di Piala Dunia.

Faktanya tidak demikian, berikut delapan negara dengan populasi besar yang tidak pernah berpatisipasi di Piala Dunia.

1. India (1,4 Miliar Penduduk)

Menempati urutan teratas adalah India, rumah dari populasi lebih dari 1,4 miliar penduduk dan juga penuh dengan suporter sepak bola.

Euforia rakyat dengan sepak bola tinggi dan liga mereka, Indian Super League (ISL) disambut antusias fans, tapi popularitas sepak bola di sana kalah dari olahraga nomor satu: kriket.

India lolos kualifikasi pada Piala Dunia 1950 namun mundur sebelum turnamen dimulai, dan sejak saat itu mereka tak pernah tampil lagi di Piala Dunia.

2. Indonesia (278 Juta Penduduk)

Ranking FIFA Timnas Indonesia turun akibat dua kekalahan di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. (Instagram/erickthohir)

Indonesia merupakan negara keempat dengan populasi manusia terbanyak di bumi, tapi Timnas Indonesia tak pernah bermain di Piala Dunia.

Hindia Belanda berpatipasi pada 1938 di bawah pemerintahan kolonial, tapi Indonesia di era modern belum bermain di Piala Dunia.

Perjalanan yang menjanjinkan Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 terhenti di putaran empat, setelah kalah dua kali beruntun lawan Arab Saudi dan Irak.

3. Pakistan (243 Juta Penduduk)

Populasi besar tetapi timnas Pakistan kesulitan selama bertahun-tahun untuk memberikan dampak besar.

Olahraga kriket mendominasi dan sepak bola dikesampingkan dari kurangnya pembiayaan dan perkembangan.

Berada di peringkat mendekati dasar pada ranking FIFA, Pakistan tak pernah lolos Kualifikasi Piala Dunia dan bahkan sudah kandas di putaran awal.

4. Bangladesh (169 Juta Penduduk)

Hidup dan 'bernafas' mencintai Piala Dunia, tapi sayang timnas Bangladesh tak pernah berpatisipasi di dalamnya.

Bangladesh mendukung Argentina atau Brasil setiap empat tahun dan timnas mereka tak pernah dekat dengan kualifikasi.

Secara historis, Bangladesh juga berinvestasi dengan kriket dan baru mulau mencoba kualifikasi pada 1970-an.

5. Ethiopia (125 Juta Penduduk)

Salah satu dari negara sepak bola tertua di Afrika dan juga memiliki nilai sejarah kuat dalam olahraga.

Ethiopia mencapai play-off Piala Dunia 2014 tapi kalah tipis dari Nigeria.

Tak pernah berpatisipasinya Ethiopia di Piala Dunia cukup mengejutkan, mengingat passion besar mereka dengan sepak bola.

Afrika kini memiliki jatah lebih besar pada kualifikasi dan Ethiopia masih dapat berharap lolos Piala Dunia 2030.

6. Filipina (113 Juta Penduduk)

Di bawah pemerintahan kolonial, olahraga seperti bola basket dan tinju dominan di Filipina.

Sepak bola di sana berkembang tetapi masih jauh untuk masuk tim-tim elite Piala Dunia.

Berada di urutan 143 FIFA pada 2025, timnas Filipina tak pernah menjalani perjalanan menyenangkan di Kualifikasi Piala Dunia meski punya talenta-talenta yang berkarier di luar negeri.

7. Vietnam (99 Juta Penduduk)

Sepak bola mengakar kuat di Vietnam terhitung dari era kolonial Prancis dan timnas Vietnam salah satu tim kuat di Asia Tenggara (ASEAN).

Perjalanan terbaik mereka terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, mencapai putaran tiga.

Akan tapi Vietnam tak pernah terlihat sebagai penantang tempat untuk Piala Dunia, sementara antusiasme setempat di sana sangat kuat.

8. Thailand (71 Juta Penduduk)

Dua kali Thailand mendekati kualifikasi, mencapai final dua kali di Kualifikasi Asia pada 2002 dan 2018.

Thailand pernah menempati urutan 43 FIFA pada 1998 dan konsisten tampil di Olimpiade pada 1950 dan 1960-an.

Meski punya liga sepak bola yang bagus, infrastruktur bagus, juga dukungan kuat regional, Thailand tak jua lolos ke Piala Dunia.