5 Alasan Man City Dapat Berlari Sendirian dalam Perebutan Gelar
BolaSkor.com - Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, khawatir Manchester City akan kembali mendominasi Premier League. Menurut Klopp, The Citizens bisa melenggang sendirian dalam perburuan gelar Premier League 2020-2021.
Manchester City telah merangkak ke peringkat teratas. Dari 21 pertandingan, Man City mengumpulkan 47 poin. Mereka unggul tiga angka dari Manchester United yang sudah bermain 22 kali.
Kondisi tersebut membuat Jurgen Klopp khawatir. Ia menilai Man City berpotensi melaju sendirian seperti beberapa musim lalu.
Baca Juga:
Pujian dan Sindiran Guardiola untuk Manchester United
Jurgen Klopp Mulai Khawatir dengan Performa Liverpool
Liverpool Kembali Terjungkal, Jurgen Klopp Singgung Masalah Mental
"Apakah itu akan menjadi pertandingan yang paling menarik dengan tim yang berbeda di dalam dan sekitar? Mungkin saja, tetapi Man City juga bisa menjauh sekarang," tegas Klopp seperti dikutip dari AS.
"Mereka dalam posisi yang baik dan kembali memainkan sepak bola yang bagus."
"Saya tidak tahu apakah itu akan menjadi jumlah poin terendah. Saya bahkan tidak tahu berapa banyak poin yang bisa didapat," ulas sang manajer.
Lantas, apa yang bisa membuat Manchester City berlari sendirian dalam perburuan gelar? Berikut lima di antaranya:
Kembali ke Performa Terbaik
Alasan pertama dan yang paling terasa adalah penampilan Man City yang membaik. The Citizens kembali menjadi tim trengginas setelah sempat loyo pada awal musim.
Kekalahan terakhir kali Man City di Premier League adalah ketika bertamu ke markas Tottenham Hotspur pada 21 November 2020.
Setelah itu, dalam 13 laga berikutnya, Man City meraih 11 kemenangan plus dua seri. Tak pelak, Man City merangsek ke puncak klasemen.
Pep Guardiola mulai kembali menemukan resep menjadi Manchester City tim yang rajin meraih kemenangan. Selain sering mencetak gol, pertahanan Man City juga sulit ditembus.
Lawan Angin-anginan
Untuk bisa melaju sendirian tentunya dipengaruhi oleh hasil yang diraih tim lainnya. Saat ini, para pesaing tradisional Man City belum ada yang konsisten.
Ancaman terbesar lahir dari Manchester United dan Liverpool. Namun, kedua tim tersebut belum bisa meraih hasil maksimal. Bahkan, Liverpool sebagai juara bertahan justru tercecer pada posisi keempat.
Raksasa Premier League lainnya seperti Tottenham, Chelsea, dan Arsenal justru sibuk bersaing masuk zona Eropa. Sementara itu, Leicester City dan West Ham United diprakirakan tidak punya materi cukup baik untuk terus melaju hingga akhir kompetisi.
Bermain di Stadion Kosong
Bermain di stadion kosong pada musim ini menguntungkan Manchester City. Alasannya, Man City tidak mendapatkan tekanan dari suporter lawan yang bisa menjatuhkan mental.
Tentunya, hal serupa juga berlaku ketika Man City menjadi tuan rumah. John Stones dan kawan-kawan tidak mendapatkan dukungan dari suporter setia.
Namun, ketika bermain di stadion yang kosong, klub seperti Man City akan lebih banyak diuntungkan. Sebab, dari segi kualitas mereka menjadi satu di antara yang terbaik. Sementara itu, tidak ada faktor x yang berupa penonton yang bisa mengikis gap kualitas tim yang berlaga.
Mengatasi Masalah Cedera
Seperti tim lainnya, Manchester City juga menghadapi masalah cedera. Bedanya, Pep Guardiola bisa mencari jalan keluar.
Saat ini saja, Manchester City kehilangan Kevin De Bruyne, Sergio Aguero, dan Nathan Ake. Barisan pemain-pemain itu tentu akan membuat kekuatan Man City berkurang.
Namun, dengan kedalaman skuad dan juga taktik jitu Guardiola, Man City masih tetap bisa melaju. Kemampuan para pemain The Citizens bermain di berbagai posisi juga menjadi nilai tambah.
Ambisi Besar
Manchester City tentu punya ambisi besar untuk mengembalikan gelar Premier League ke pangkuan. Pada musim lalu, titel tersebut jatuh ke Liverpool.
Sebagai tim yang sebelumnya gagal, Man City memiliki semangat berlipat ganda. Hal berbeda terlihat pada Liverpool yang sebelumnya menjadi juara.
Para pemain Manchester City tentu akan membuktikan diri jika masih menjadi yang terbaik di Inggris. The Citizens punya tekad kuat meraih gelar liga ketujuh sepanjang sejarah.
