3 Alasan Liverpool Tak Pernah Jadi Jawara Premier League
BolaSkor.com - Dengan 18 gelar liga, Liverpool adalah satu di antara klub terbesar di Inggris. Namun, The Reds belum mengangkat trofi pada era Premier League dan terakhir kali menjadi juara 28 tahun silam.
Delapan manajer mencoba untuk mengubah nasib Liverpool. Akan tetapi, capaian terbaik hanyalah tiga kali menjadi runner-up.
Kini, harapan besar digantungkan kepada sang juru taktik asal Jerman, Jurgen Klopp. Dengan materi pemain berlimpah dan kekompakan tim yang telah terbentuk, manajer asal Jerman tersebut diharapkan dapat memutus rentetan catatan negatif Merseyside Merah.
Sebelum menerka posisi Liverpool pada akhir musim nanti, ada baiknya membaca tiga alasan yang membuat The Reds gagal memenangi Premier League seperti di bawah ini:
Gagal bersaing di bursa transfer

Sepak bola telah berubah dalam beberapa tahun terakhir karena investasi dan komersialisasi. Hasilnya, ada beberapa klub yang mendapatkan keuntungan besar dan menggunakannya untuk memboyong pemain bintang dalam bursa transfer.
Namun, Liverpool gagal beradaptasi dengan perubahan tersebut. The Reds cenderung menggaet pemain muda yang diprediksi akan bersinar di masa depan ketimbang membeli pemain dengan nama besar.
Fenway Sports Group menghabiskan dana 163,98 juta pounds selama tujuh musim berada di Liverpool. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari Manchester City (718,05 juta pounds) dan Manchester United (540,05 juta pounds).
Kini, Liverpool mulai sadar. Pada era Jurgen Klopp, The Reds telah menghabiskan dana hingga 177 juta pounds untuk memboyong pemain pada awal musim ini. Selain itu, The Reds memboyong Virgil Van Dijk dengan dana 75 juta pounds pada musim lalu yang menjadikannya bek termahal di dunia.
Konsistensi

Memang terdengan klise bila menyebut Liverpool butuh tampil konsisten untuk memenangi Premier League. Namun, kenyataanya memang seperti itu.
Liverpool menunjukkan sejumlah penampilan luar biasa dalam beberapa musim terakhir. Akan tetapi, The Reds gagal mempertahankannya selama satu musim.
The Reds kerap bermain gemilang saat melawan tim papan atas pada era Klopp, namun keok saat bersua tim medioker. Contohnya, Mohamed Salah dan kawan-kawan kehilangan banyak poin saat melawan tiga tim yang terdegradasi pada musim lalu.
Namun demikian, Liverpool sudah dalam jalur yang tepat pada musim ini. The Reds meraih enam kemenangan beruntun di segala ajang sejak awal kompetisi. Catatan tersebut adalah yang perdana dalam 57 tahun terakhir.
Gagal mempertahankan pemain bintang

Liverpool menjadi satu di antara destinasi menarik bagi pesepak bola top pada abad ke-20. Namun, kegagalan The Reds memenangi gelar dalam beberapa waktu membuat skenario tersebut berubah. Pemain-pemain bintang memutuskan angkat kaki.
Luis Suarez hampir memenangi gelar Premier League pada musim 2013-2014, namun dia berangkat ke Barcelona pada musim berikutnya. Phillipe Coutinho juga mengikuti rute yang sama sementara Raheem Sterling bergabung dengan Manchester City pada 2015.
Teranyar, Mohamed Salah dikabarkan masuk dalam daftar beli duo raksasa LaLiga, Real Madrid dan Barcelona. Sekali lagi, kemampuan Liverpool menjaga pemain bintang akan diuji.