Nostalgia - Kisah Stadion Siliwangi sebagai Bagian Sejarah Persib Bandung
BolaSkor.com - Hari ini, Senin (14/3), Persib Bandung merayakan hari jadinya yang ke-89. Nama Stadion Siliwangi akan tetap dikenang Persib Bandung meski tak lagi digunakan. Sebab Stadion yang terletak di Jalan Lombok, Kota Bandung itu menjadi saksi bisu dari sejarah sepak terjang Maung Bandung di kancah sepak bola Indonesia.
Stadion ini menjadi tempat para legenda Persib dilahirkan. Beberapa nama seperti Adjat Sudrajat, Iwan Sunarya, hingga Robby Darwis sempat digenjot fisik dan mentalnya sehingga menjadi pemain yang sangat berpengaruh bagi tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini.
Sebelum bernama Siliwangi, stadion dikenal dengan nama SPARTA. Hal ini mengacu kepada tim sepak bola militer Hindia Belanda yang ada di Bandung sekitar tahun 1916.
Baca Juga:
Nostalgia - Saat PSIM Berangkat Mepet, Transit di Mushola, Pulang Bawa 3 Poin dari Derby Mataram
Nostalgia - PSIS Semarang, Juara Kompetisi dan Terdegradasi Musim Selanjutnya
Tim ini merupakan tim pindahan dari Batavia dan menggunakan lahan kosong di jalan Lombok sekarang sebagai tempat berlatih dan bermain. Lapangan tersebut terkadang juga dipakai oleh para serdadu Belanda untuk latihan baris berbaris karena letaknya yang berada di lingkungan militer.
Setelah 9 tahun negara Indonesia merdeka tepatnya pada tahun 1954 kawasan lapangan SPARTA ini dibangun stadion yang diprakarsai oleh Panglima Tentara dan Teritorium III, Kol. If. A.E. Kawilarang (Pangdam Siliwangi pertama) dan diperuntukkan bagi pembinaan jasmani anggota Kodam III/Siliwangi.
Pembangunan itu juga bertujuan untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) yang terjadi 24 Maret 1946 silam. Stadion ini didedikasikan kepada 200 ribu warga Kota Bandung yang telah merelakan segala hartanya yang habis terbakar dalam peristiwa BLA.
Dibangun di atas tanah milik Kodam, biaya pembangunan terkumpul dari potongan gaji para tentara dan pegawai Kodam selama 2 tahun. Sejumlah sen yang ada di belakang gaji para tentara dan pegawai itulah yang dipotong.
Namun dikarenakan kondisi tanah di Kota Bandung yang alot, maka setiap hari dua kompi angkatan darat terpaksa harus mengambil tanah dari Lembang hingga beberapa pekan.
Dengan upaya kerja keras dan semangat Siliwangi, akhirnya hanya dalam jangka 2 tahun stadion itu dapat diselesaikan. Tapi saat itu hanya ada tribun utama dan terbuat dari kayu.
Tepat pada 24 Maret 1956 stadion diresmikan oleh Panglima Kawilarang. Sebagai hiburan, diadakan turnamen segitiga antara Persib Bandung, Persija Jakarta dan PSIM Yogyakarta.
Saat itu Persib Bandung yang dalam masa keemasannya berhasil menjadi juara dalam ajang tersebut. Mereka berhasil mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 3-1 dan PSIM Yogyakarta 5-2.
Pada 1961, stadion ini dipilih menjadi tempat diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) V yang dibuka oleh Presiden Soekarno.
Baru pada 1976, Stadion Siliwangi mengalami peremajaan. Hampir seluruh bagian stadion dibongkar. Pembangunan stadion kali ini dikerjakan oleh PT Propelat dengan melibatkan sekitar 300 pekerja.
Proses pembangunan stadion sudah dimulai pada Desember 1975 dan hanya memakan waktu 6 bulan untuk menyelesaikan stadion lengkap dengan tribun mengelilingi lapangan dan lapangan standar internasional.
Baca Juga:
Nostalgia - Perjalanan Persib Bandung Merengkuh Gelar Juara ISL 2014
Nostalgia - El Classico Persib Vs PSMS, Gerhana Matahari hingga Rekor Penonton Terbanyak di Asia
Bahkan untuk rumput saja, sengaja diimpor dari Australia, dengan nama green carpet. Biji rumput itu ditebar ke seluruh lapangan dan disemai selama 2 bulan. Dengan didukung drainase dan rumput tersebut, saat hujan sekalipun air akan meresap dalam waktu kurang dari 5 menit.
Tepat pada 20 Mei 1976 bertepatan dengan HUT ke-30 Kodam Siliwangi, stadion ini diresmikan oleh Mayjen TNI Himawan Sutanto.
Namun sayangnya, keberadaan stadion Siliwangi semakin surut dibanggakan. Bahkan dianggap tak layak lagi setelah PSSI menaikan standar stadion untuk menggelar kompetisi sepak bola Indonesia.
Terlebih saat ini muncul stadion si Jalak Harupat di Soreang Kabupaten Bandung dan stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage Kota Bandung yang memiliki kualitas jauh lebih baik ketimbang stadion Siliwangi. (Laporan Kontributor Gigi Gaga/Bandung)
Tengku Sufiyanto
17.783
Berita Terkait
Pesilat Zaki Zikrillah Sibuk Cari Kerja Usai Rebut Emas SEA Games 2025 dan Dapat Bonus Rp1 Miliar
Rasa Haru di Balik Medali Emas Rizki Juniansyah di SEA Games 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Jam Tayang Semifinal Piala Super Italia Antara Bologna vs Inter Milan Live di ANTV
Prediksi dan Statistik Bologna vs Inter Milan: Mencari Penantang Napoli di Final
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (19/12): Jam Tayang Final Voli Putra dan Pertandingan Penentuan Futsal
Hasil Piala Super Italia: Tumbangkan AC Milan 2-0, Napoli Melaju ke Final
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Futsal SEA Games 2025: Timnas Putri Raih Perak, Tim Putra Jaga Asa Medali Emas
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas