Piala Indonesia: Ini Fakta Menarik Derby Suramadu antara Persebaya Lawan Madura United
BolaSkor.com - Derby Suramadu yang melibatkan Persebaya Surabaya dengan Madura United dalam laga leg kedua babak 8 besar Piala Indonesia Kamis (27/6) sore, menyuguhkan sejumlah fakta menarik.
Persebaya sendiri memiliki rekor tidak terkalahkan di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan. Bahkan, dari tujuh pertandingan terakhir sejak Januari 2018 lalu, Green Force belum tersentuh kekalahan sekalipun dari Madura United.
Berikut fakta-fakta lainnya yang BolaSkor.com rangkum:
1. Persebaya belum terkalahkan
Bukan hasil biasa mampu mengalahkan tim bertabur bintang, Madura United. Persebaya menjadi satu-satunya tim yang tak tersentuh kekalahan dari Madura United. Total tujuh pertandingan sudah dilalui kedua tim. Dua tim yang terpisahkan selat ini pertama kali bersua pada Januari 2018 lalu.
Persebaya memetik lima kemenangan, termasuk adu penalti pada ajang Piala Gubernur Kaltim 2018. Sisanya berakhir imbang. Dimana Green Force telah menceploskan 13 gol dan kebobolan enam kali.
2. Persebaya menjadi tim pertama yang memutus tren positif Madura United
Sebelum melakoni laga leg pertama babak 8 besar Piala Indonesia, Madura United mencatat rekor sensaional di Liga 1 musim ini. Dari tiga pertandingan, mereka tak terkalahkan. Bahkan menjadi tim paling produktif dengan sembilan gol dan baru kebobolan sekali.
Namun catatan impresif tersebut dihentikan Persebaya. Berstatus tim bertabur bintang, Madura United ditahan imbang Green Force 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, 19 Juni lalu. Hasil minor Madura United tersebut berlanjut di Liga 1. Mereka ditahan imbang 1-1 oleh Persib Bandung.
Baca Juga:
Piala Indonesia: Kemenangan atas Borneo FC Jadi Modal Berharga Persebaya Hadapi Madura United
3. Topskorer duel Derby Suramadu
Empat gol diraih Osvaldo Haay ke gawang Madura United dengan cara istimewa. Dia pertama kali mencetak golnya pada 25 Oktober 2018 lalu. Tak tanggung-tanggung, tiga gol dia ceploskan ke gawang Madura United di Liga 1 musim lalu.
Satu gol lainnya dicetak saat Persebaya ditahan imbang Madura United pada leg pertama, 19 Juni kemarin. Menguntit di belakangnya rekan satu tim, Otavio Dutra dengan dua gol. Sama dengan raihan Aleksandar Rakic dan Alberto Antonio de Paula alias Beto Goncalves.
4. Duel para mantan
Setidaknya ada lima nama penggawa Madura United, termasuk sang pelatih, yang pernah menjadi bagian dari Persebaya. Dimulai dari nama Andik Vermansah. Winger mungil ini membela Persebaya selama lima tahun. Nama kedua adalah Fandry Imbiri. Stopper asal Papua ini menjadi bagian dari Persebaya saat merengkuh gelar juara Liga 2 musim 2017. Dia memutuskan hengkang ke Madura United awal musim lalu.
Selanjutnya ada nama Slamet Nurcahyono yang mengawali karir profesionalnya bersama Persebaya. Setelah itu sosok fullback Andik Rendika Rama yang sempat berkostum Persebaya U-21 pada 2010 lalu. Terakhir ada nama Dejan Antonic. Mantan pesepak bola Red Star Belgrade, klub terbesar Serbia, ini menjadi satu di antara pemain asing pertama Persebaya pada 1995 silam.
Dari kubu Persebaya ada nama Fandi Eko Utomo. Ia pernah berkostum Laskar Sapeh Kerrab – julukan Madura United – pada musim 2017. Pemain asli Surabaya ini mempersembahkan dua gol dan satu assist dari 15 penampilan bersama Madura United.
5. Kemenangan terbesar
Persebaya meraih kemenangan terbesar atas Madura United dengan skor empat gol tanpa balas pada Liga 1 musim lalu. Kemenangan besar ini diawali dengan gol cepat sundulan bek Otavio Dutra saat laga berjalan 2 menit. Tiga gol lainnya hasil hat-trick Osvaldo Haay. Torehan itu membuat Persebaya meraih dua kemenangan beruntun musim lalu.
Persebaya datang ke Pulau Garam dengan kepercayaan diri tinggi setelah memetik kemenangan perdana di Liga 1 musim ini. Sementara Madura United membutuhkan hasil positif setelah dua laga terakhirnya berakhir imbang dengan skor 1-1. (Laporan Kontributor Kurniawan/Surabaya)
