Setelah satu bulan menunggu, Persebaya akhirnya mengumumkan nahkoda baru.

Green Force resmi memperkenalkan Bernardo Tavares sebagai suksesor Edu.

Sebenarnya nama Tavares sudah lama dikaitkan dengan Persebaya.

Hanya saja tak kunjung dirilis lantaran Tavares masih membereskan masalah dengan klub lama.

"Persebaya aku datang. Terima kasih atas profesionalisme manajemen Persebaya," ucap Tavares seperti dikutip di akun media sosial Persebaya.

"Terima kasih atas kesabaran dan respek atas kondisi dan situasiku. Tapi sekarang aku bisa memastikan bahwa aku akan segera berada di Surabaya," lanjutnya.

Tugas Berat Tavares

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares. (LIB)

Tugas berat akan langsung diemban oleh Tavares.

Pelatih asal Portugal tersebut harus bisa mengangkat performa Persebaya yang kini berada di urutan ke-9 klasemen sementara.

Hanya saja, Tavares belum bisa mendampingi Persebaya di laga terdekat, yakni saat Bruno Moreira dkk melawan Persijap Jepara pada 28 Desember mendatang.

Tavares baru akan memimpin latihan 5 Januari mendatang. Artinya pelatih berusia 45 tahun itu baru bisa mendampingi Green Force saat melawan Malut United (10/1).

Tavares memang datang sedikit telat. Namun proses adaptasi nampaknya tidak menjadi masalah. Sebab, Tavares sudah cukup mengenal sepakbola Indonesia.

Sebelum menjadi nahkoda Persebaya, Tavares cukup lama memimpin PSM Makassar. Pertama kali Tavares datang ke Makassar pada April 2022 silam.

Awal musim ini, sejatinya Tavares masih menjadi pelatih PSM. Namun, persoalan internal membuat dirinya memilih cabut.

Tiga tahun bersama PSM, Tavares sempat mengukir prestasi. Di bawah komandonya, PSM sukses menjadi jawara Liga 1 edisi 2022/2023.

Dia juga dinobatkan sebagai pelatih terbaik di musim itu.

Kehadirannya di Persebaya diharapkan bisa menularkan DNA juara. Apalagi nantinya dia juga akan memboyong assisten pelatih yang membantu kinerjanya di Persebaya. (Laporan Kontributor Arjuna Pratama)