Habis-habisan Dikritik, Xavi Hernandez Angkat Bicara
BolaSkor.com - FC Barcelona sukses mengamankan fase gugur Liga Champions. Itu jadi yang pertama kali dilakukan Blaugrana sejak terakhir mencapainya pada 2021, di tahun kala megabintang asal Argentina, Lionel Messi pergi.
Kendati demikian, opini publik kepada pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, didominasi dengan kritik. Terutamanya jika melihat performa tim yang jauh dari kata memuaskan, khususnya di LaLiga pasca kalah 2-4 melawan Girona.
Satu hal yang disorot, selain fakta Barcelona juara bertahan LaLiga, adalah permainan tim yang cenderung monoton meski memiliki penguasaan bola. Padahal, Barcelona terkenal dengan permainan sepak bola ofensif.
Terus mendapatkan kritik, Xavi pun angkat bicara dan menuturkan rasa kesalnya dengan kritik-kritik tersebut. Ia tak habis pikir dengan kritik yang datang, terutamanya setelah Barcelona lolos 16 besar Liga Champions dan tidak ada yang memberinya ucapan selamat.
Baca Juga:
Pemain Barcelona Dilarang Mandi
Marc-Andre Ter Stegen Akan Absen Panjang, Barcelona Sudah Punya Penggantinya
Barcelona Percaya Diri Permanenkan Joao Felix dan Joao Cancelo
Xavi menilai lingkungan di sekitar Barcelona menyulitkan kebangkitan tim, terlebih dengan proyek yang coba mereka bangun. Saking negatifnya, Xavi menggambarkannya bak ada pemakaman ayah atau ibunya.
"Ini saatnya untuk tenang dan mendapatkan kembali kepercayaan diri. Saya percaya pada proyek ini lebih dari sebelumnya, dan kami bersatu," tegas Xavi dikutip dari Goal.
"Saya berbicara dengan Deco kemarin, semuanya baik-baik saja. Kami punya liga (untuk dimainkan), (dan) benar bahwa kami harus berkembang dan menambah lebih banyak lagi - Piala Super dan Copa Del Rey. Saya tidak mengerti."
"Ini waktunya untuk bersatu, untuk percaya pada proyek ini. Ini adalah klub paling rumit di dunia karena entorno (lingkungannya). Seolah-olah itu adalah pemakaman, seolah-olah ayah atau ibu saya telah meninggal."
"Tak satu pun dari Anda memberi selamat kepada saya pada konferensi pers terakhir karena lolos (16 besar Liga Champions). Ini adalah ketidaknyataan yang saya lihat."
"Jika musim berakhir dengan baik, lalu apa? Kami akan mengalami kesulitan atau depresi. Tapi itu semua untuk diperjuangkan. Di hari melawan Atletico (Madrid) kami berada di peringkat 10 dan sekarang kami berada di peringkat nol."
Xavi menegaskan apabila skuad timnya bersatu dan membantah ia akan mengundurkan diri jika tak jua konsisten meraih hasil bagus, khususnya di liga.
"Di ruang ganti semua orang berlatih dengan sangat baik dan mereka merasa sangat kesal ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik," tambah Xavi.
"Para pemain percaya pada apa yang mereka lakukan. Saya pikir mereka (media yang menanyainya) menimbulkan ketegangan yang tidak perlu."
"Sebulan yang lalu saya diberitahu bahwa saya bisa menjadi (Sir Alex) Ferguson di Barcelona, sekarang saya mungkin dipecat, stabilitas adalah apa yang dibutuhkan klub. Kami adalah proyek yang unggul dan kami tidak bisa mengalami depresi berat setiap kali terjadi kemerosotan," urainya.