Efek Domino dari Keberhasilan Atletico Menjuarai LaLiga 2020-2021
BolaSkor.com - LaLiga 2020-2021 telah memainkan pekan terakhir pada Sabtu (22/05) malam WIB. Atletico Madrid mengakhiri dominasi Real Madrid dan Barcelona dengan keberhasilan memenangi titel LaLiga.
Atletico dan Madrid bersaing dengan jarak dua poin sebelum memainkan laga terakhir LaLiga. Jarak itu tak berubah sampai pekan 38 ketika Atletico menang 2-1 atas Real Valladolid, lalu Madrid mengalahkan Villarreal dengan skor 2-1.
Gol dari Angel Correa (57') dan Luis Suarez (67') membalikkan keunggulan usai sempat tertinggal dari gol Oscar Plano (18'). Tidak mudah melawan Valladolid karena mereka berjuang habis-habisan untuk selamat dari zona dengaradasi (dan kini mereka degradasi).
Atletico membungkam nada skeptis soal kans mereka memenangi titel LaLiga pertama musim ini setelah meraihnya di musim 2013-2014. Kapten Atletico Koke senang dengan pencapaian timnya.
Baca Juga:
Fakta-fakta Menarik dari Keberhasilan Atletico Menjuarai LaLiga 2020-2021
"Tim ini mempercayai dirinya sendiri, banyak orang tidak percaya pada kami ketika jarak poin berkurang, tapi itu normal," kata Koke dalam wawancara pasca pertandingan dengan Marca.
"Setiap gelar istimewa, masing-masing memiliki momennya sendiri, tetapi sekarang saya telah menjadi kapten, saya menikmati setiap momen. Saya bangga di tahun 2014 dan saya kembali bangga sekarang."
Kebahagiaan juga dirasakan Diego Simeone yang membawa Atletico juara juga pada 2014. Raihan musim ini semakin spesial karena terjadi di tengah pandemi virus corona.
"Saya senang untuk banyak orang. Ini merupakan musim yang sangat kompleks, dan begitu banyak orang yang tersesat karena virus, jadi bagi Atletico untuk menjadi juara berbeda," tambah Simeone.
"Itu adalah musim yang sulit, seperti sejarah kami; ini salah satu musim terbaik untuk menjadi juara."
Efek domino dapat terjadi dalam perubahan kekuatan di LaLiga setelah Atletico Madrid menjuarai liga. Berikut potensi perubahan itu:
1. Real Madrid Berbenah
Tanpa rekrutan anyar pada musim panas 2020 dan juga memiliki skuad yang menua dengan pemain-pemain senior seperti Luka Modric, Karim Benzema, dan Sergio Ramos yang sudah berusia 30 tahun lebih.
Madrid butuh suntikkan pemain anyar terlebih setelah Eden Hazard banyak cedera musim ini. Para pemain muda produk akademi Madrid juga tak banyak membantu musim ini.
Tak ayal Madrid butuh penyegaran dalam skuad mereka dan yang tak kalah pentingnya mengenai status pelatih Madrid. Isu hengkang Zinedine Zidane santer beredar dan rumor itu bisa menganggu persiapan musim baru.
Musim ini untuk kali pertama sejak 2010 Madrid tak memenangi satu pun trofi. Sebuah catatan tentunya untuk manajemen Los Blancos.
2. Barcelona dan Nasib Masa Depan Lionel Messi
Kata 'berbenah' juga ditujukan kepada Barcelona dan klub lainnya. Akan tapi Barcelona juga memiliki masalah untuk menyelesaikan nasib masa depan Lionel Messi dan Ronald Koeman yang belakangan ramai diperbincangkan.
Messi belum perpanjang kontrak baru dan Koeman juga diisukan hengkang setelah musim ini memenangi titel Copa del Rey (Xavi kabarnya jadi pengganti Koeman).
Pembenahan pemain di sektor transfer pemain tak terhindarkan. Tapi dua aspek itu dapat menjadi prioritas di bawah pengawasan Presiden Barcelona, Joan Laporta agar persiapan musim depan tidak terganggu.
3. Konsistensi Bersama Diego Simeone
Delapan trofi kini telah dimenangi Atletico di bawah arahan Diego Simeone. Ini jadi periode tersukses dalam sejarah klub berjuluk The Colchoneros dan tidak ada alasan untuk mengganti pelatih.
Kendati Atletico bermain 'membosankan' dengan filosofi sepak bola Simeone: rapat dalam bertahan, bermain efisien, dan mengandalkan serangan balik, selama permainan itu memberikan trofi Simeone masih sosok yang tepat untuk Atletico.
"Saya tidak ragu orang bisa lelah (dengan sepak bola Atletico). Tapi saya sangat keras kepala. Saya tahu bahwa klub ini bisa terus berkembang dan saya berharap akan terus seperti ini," tutur Diego Simeone di Marca.
"Klub terus berkembang. Mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa. Miguel (Angel Gil Marin), Enrique (Cerezo) dan semua orang yang tak terlihat telah memberikan stabilitas klub melebihi hasil. Mereka selalu menginginkan ini."
Dengan tambahan pemain-pemain anyar lainnya bukan tidak mungkin Atletico semakin bertambah kuat dan jadi penghancur dominasi Madrid serta Barcelona.
