Barcelona Tuding Ter Stegen Bertindak dengan Niatan Buruk Menghalangi Pendaftaran Garcia dan Szczesny
BolaSkor.com - Hubungan Barcelona dengan penjaga gawang asal Jerman, Marc-Andre ter Stegen, kian memanas jelang musim 2025-2026.
Bermulai dari cedera panjang yang membuat Ter Stegen absen semusim di musim lalu, dan klub merekrut Wojciech Szczesny, situasinya tak sama lagi untuk kapten Barcelona tersebut.
Pada musim panas 2025 Barcelona merekrut Joan Garcian dari Espanyol, mempertegas keputusan klub untuk tidak lagi mengandalkannya sebagai kiper utama.
Baca Juga:
Kasus Marc-Andre Ter Stegen Jadi Bukti Barcelona Tidak Sebaik Real Madrid
Tur Pramusim di Asia Sangat Berarti untuk FC Barcelona
Mantan Presiden Barcelona Klaim Marcus Rashford Lebih Baik daripada Nico Williams
Panasnya hubungan kedua pihak itu berlanjut dengan ketidakinginan Ter Stegen menandatangani laporan medis yang dibutuhkan komisi medis LaLiga.
Barcelona melihat sikap kiper berusia 33 tahun tersebut sebagai niatan buruk untuk menghalangi pendaftaran dua kiper, Garcia dan Szczesny, ke LaLiga.
Kronologi
Pada Senin, Ter Stegen berhenti merespons panggilan dari tim medis Barcelona, salah satu agennya juga menginformasikan kepada klub apabila Ter Stegen tidak akan menandatangani laporan medis ke LaLiga.
Data medis dilindungi di bawah hukum Spanyol dan membutuhkan keputusan pemain untuk dibagikan, namun tidak ada pemain di klub yang sebelumnya menolak membagikan informasi tersebut ke LaLiga.
Adapun Ter Stegen bereaksi demikian karena diduga faktor finansial, sebab musim lalu urung bermain di akhir musim hingga ia tak mencapai memainkan 60 persen laga, tidak mencapai kriteria klausul yang membuatnya menerima 3,5 juta euro bonus.
Tindakan Barcelona
Barcelona diyakini akan membuka berkas terkait sikap disiplin Ter Stegen, dan eks pemain Borussia Monchengladbach itu dituding memberikan kerusakan ekonomi dan juga menganggu dari sisi olahraga.
Tetapi di satu sisi berbeda menurut Asosiasi Pesepak Bola Spanyol (AFE), Barcelona tak punya kekuatan legal untuk memberikan hukuman karena pemain memiliki haknya untuk tidak memberikan persetujuan.
