Dirumorkan peraih gelar musim 2020 itu direkrut untuk menggantikan Pol Espargaro yang pindah ke Tech3 KTM musim depan. Sayangnya hingga kini Honda belum juga memberikan keputusan final.

Berkaca dari kondisi ini, Quartararo berhasil mempertegas kedudukannya sebagai calon utama peraih gelar juara. Pembalap asal Prancis itu berpeluang besar mengulang kesuksesannya seperti musim 2022.

Jika ditelisik sejarahnya, beberapa pembalap MotoGP pernah diberikan kesempatan mengendarai mobil Formula 1. Sebut saja diantaranya seperti, Max Biaggi, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan terakhir Marc Marquez.

Momen kebersamaan antara Honda dan Alex akan selesai di akhir musim. Pembalap asal Spanyol ini memutuskan pindah haluan ke Ducati pada musim 2023.

Seperti yang diketahui sebelumnya, pada MotoGP Jerman, pembalap pengganti Marc Marquez, Stefan Bradl sempat kesulitan menjalani balapan akibat suhu motornya yang meningkat drastis. Dalam balapan tersebut, Stefan Bradl bahkan sempat mengalami luka bakar ringan di bagian kakinya.

Sudah menjadi rahasia umum, Ducati menjadi tim paling revolusioner di antara tim-tim lainnya.

Tercatat sejak sejak musim 2013, Repsol Honda menerapkan strategi memfokuskan diri kepada Marc Marquez saja. Tim berlambang sayap tersebut seolah tidak mempedulikan pembalap Keduanya.

Dikabarkan pada 14 Juli lalu, tepat saat hari nasional Prancis, Quartararo mendapat gelar kehormatan tertinggi, ‘Chevalier de la Legion d’honneur’ dari pemerintah.

Tercatat, pembalap berjuluk The Baby Alien itu menjadi rider dengan gaji tertinggi saat ini. Dikabarkan Marquez menerima gaji sebesar 15 juta Euro dalam satu musim, atau sekitar 227 miliar Rupiah.

Wajar saja, hingga akhir paruh musim pertama, Quartararo berhasil menjaga konsistensinya. Tercatat dari 10 balapan yang sudah dijalaninya, Quartararo berhasil mengumpulkan total tiga kali kemenangan dan enam kali podium.

Dovizioso menuturkan, keputusan ini dibuat setelah melihat hasil yang diraihnya selama ini. Tidak ada satu pun hasil yang dapat membuat Yamaha tersenyum lebar.

Razlan menuturkan, keputusan ini tidak terlepas dari kekecewaan yang dirasakannya. Menurut Razlan, Yamaha tidak bisa memberikan tawaran yang memuaskan.

Sudah menjadi rahasia umum, dari seluruh tim MotoGP, Yamaha merupakan tim yang terbilang lambat dalam pengembangan mesin. Terbukti hingga berakhirnya paruh pertama musim ini, Yamaha belum bisa menciptakan mesin yang lebih bertenaga.

Menurut Keith, Bagnaia telah melakukan tindakan bodoh karena berkendara dalam keadaan mabuk. Seharusnya pembalap berjuluk Pecco itu dapat memberikan contoh lebih baik, terlebih lagi saat ini berposisi sebagai pembalap.

Kekecewaan ini menjadi pukulan telak bagi Dovizioso. Pembalap asal Italia tersebut hanya bisa terdiam meratapi hasil mengecewakan sepanjang paruh pertama musim ini.