Honda Mulai Beri Harapan Palsu kepada Joan Mir
BolaSkor.com -Hingga kini Honda belum menunjukkan tanda-tanda akan merekrut Joan Mir di musim depan. Padahal sebelumnya dikabarkan pembalap Suzuki tersebut kerap didekati Honda.
Hengkangnya Suzuki di akhir musim ini berimbas kepada nasib pembalapnya, Joan Mir dan Alex Rins. Kedua pembalap tersebut harus gerak cepat mencari tim baru agar tidak terdepak dari MotoGP.
Dalam kondisi ini, Rins mungkin dapat sedikit bernapas lega. Pasalnya pembalap asal Spanyol ini berhasil menemukan tempat baru. Rins resmi berseragam LCR Honda di musim 2023.
Sementara hingga saat ini rekan satu timnya, Mir, belum menemukan tempat singgah. Padahal Honda sempat mengadakan pertemuan dengan Mir dan Manager pribadinya, Fransisco Sanchez.
Dirumorkan peraih gelar musim 2020 itu direkrut untuk menggantikan Pol Espargaro yang pindah ke Tech3 KTM musim depan. Sayangnya hingga kini Honda belum juga memberikan keputusan final.
“Kamu harus bertanya kepada Alberto Puig (terkait masalah ini). Saya tidak tahu alasan kenapa keputusan ini ditunda begitu lama,” kata Sanchez, dikutip dari gpone.com.
Terkait hal ini, Sanchez juga menampik keberadaan Pedro Acosta menjadi biang keladi penundaan keputusan tersebut.Karena seperti yang diketahui terdapat rumor bahwa Honda ingin merekrut bintang Moto2 itu menjadi tandem Marc Marquez.
“Saya pikir Acosta bukanlah alasannya karena dia masih harus tetap di Moto2. Saya tidak melihat dia siap untuk naik ke kelas MotoGP. Dia merupakan pembalap hebat dan memiliki masa depan yang baik, tetapi dia masih butuh pengalaman,” tutur Sanchez.
“Kamu tidak bisa menaruh beban di pundak Honda melalui pembalap muda. Dia tidak bodoh,” tambahnya.
Sanchez menduga permasalahan ini timbul akibat kesepakatan gaji. Besar kemungkinan Honda masih mempertimbangkan gaji, mengingat jejak rekam Mir yang pernah meraih gelar juara musim 2021.
“Tentu saja kondisi ekonomi Mir tidak seperti pembalap rookie, dia merupakan juara dunia,” terang Sanchez.
Sanchez juga menilai kondisi Honda saat ini turut mempengaruhi keputusan tersebut. Pabrikan berlambang sayap tersebut sedang berhati-hati agar tidak semakin terjerembap ke dalam jurang keterpurukan.
“Saya pikir Honda merupakan pabrikan nomor satu, tetapi bisa terjadi di mana kamu berada dalam kondisi yang sulit. Suzuki seperti Atletico Madrid dan Honda seperti Barcelona atau Real Madrid. Mereka harus menang setiap tahun,” ungkap Sanchez.
“Posisi kedua sangat memuakkan. Inilah kenapa mereka memiliki keraguan, karena tidak hanya satu atau dua orang yang membuat keputusan, tetapi sebuah grup yang melihat segala aspek” tutupnya.
Penulis: Bintang Rahmat
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City