Mengemudi Sambil Mabuk, Bagnaia Dapat Kritikan Pedas

BolaSkor.com - Hingga saat ini, insiden kecelakaan yang melibatkan pembalap Lenovo Ducati, Francesco Bagnaia masih menjadi sorotan publik. Baru-baru ini, mantan pembalap MotoGP era 1979, Keith Huewen melontarkan perkataan pedas dengan menyebut Bagnaia sebagai idiot.

Menurut Keith, Bagnaia telah melakukan tindakan bodoh karena berkendara dalam keadaan mabuk. Seharusnya pembalap berjuluk Pecco itu dapat memberikan contoh lebih baik, terlebih lagi saat ini berposisi sebagai pembalap.

“Hanya satu kata yang terlintas dalam pikiran saya. Idiot! Dan dia akan merasa seperti orang idiot” kata Huewen, dikutip dari crash.net.

Seharusnya Bagnaia tidak bisa lagi bersikap seperti pembalap-pembalap dulu kala. Saat ini setiap ada kesalahan yang dilakukan pembalap, terdapat konsekuensi yang harus ditanggung sendiri.

Baca Juga:

Murid Valentino Rossi Berjaya di MotoGP Belanda

Langgar Aturan, Aleix Espargaro Kena Penalti

“Saya bisa membandingkan dengan saat-saat saya dulu, tetapi saat ini kita hidup di dunia yang berbeda dan dia tidak seharusnya menempatkan diri di situasi tersebut,” jelas Huewen.

“Saya dan rekan-rekan merasa malu untuk mengatakan, jadi saya pernah tertangkap minum dan mengendarai mobil, tetapi tidak pernah benar-benar dituntut. Karena itulah sikap yang terjadi saat itu. Kamu mendapat tamparan di pergelangan tangan, lalu di suruh meninggalkan mobil di tempatnya,” tambahnya.

Kendati demikian, Huewen ragu jika insiden ini mampu mempengaruhi karier Bagnaia ke depannya. Sebaliknya, menurut pria berumur 64 ini, kasus ini tenggelam, seolah tidak terjadi apa-apa.

“Dia seharusnya membungkus tangannya sejauh menyangkut legalitasnya. Namun apakah akan memberikan dampak ke kariernya? Saya pikir tidak. Akan ada banyak orang yang tidak setuju dengan pendapat saya, tetapi saya tidak berpikir hal ini tidak akan memberikan keuntungan apapun bagi semua orang,” ungkap Huewen.

“Secara profesional dia tidak seharusnya di hukum. Namun secara pribadi, dia wajib mendapatkan hukuman. Dia harus mendapatkannya,” tutupnya.

Penulis: Bintang Rahmat