Erick Thohir Sebut Naturalisasi di Timnas Indonesia Bukan Program Jangka Pendek
BolaSkor.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan pihaknya akan selalu memberikan ruang bagi para pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Artinya, naturalisasi bukan merupakan program jangka pendek PSSI.
Meski demikian, Erick menjelaskan bahwa program naturalisasi PSSI tidak dijalankan asal-asalan. PSSI menetapkan kriteria tertentu, seperti pemain tersebut memang punya garis keturunan orang Indonesia dari orang tua atau kakek-neneknya.
Sebelumnya, dalam rapat antara PSSI, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, dan Komisi X DPR-RI, sempat ditanyakan sampai kapan program naturalisasi dijalankan. Pertanyaan itu datang dari sejumlah anggota Komisi X, yakni Nuroji dan Djohar Arifin Husin.
Terbaru, PSSI sedang memproses naturalisasi dua pemain keturunan, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Permohonan pemberian pewarganegaraan Indonesia untuk kedua pemain itu pun telah mendapatkan persetujuan DPR-RI.
"Kita ingin memfokuskan semua talenta terbaik bangsa Indonesia yang ada di luar negeri untuk memperkuat tim nasional. Yaitu pilihannya yang mempunyai darah Indonesia," kata Erick Thohir di Jakarta, Kamis (19/9).
Baca Juga:
Pengambilan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di Belanda Tak Langgar Aturan
PSSI Jelaskan Alasan Percepatan Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders
Pengambilan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda
"Tentu pembetukan tim nasional ini bukan jangka pendek," ujarnya menambahkan.
Menurut Erick, tidak ada yang salah dengan kebijakan naturalisasi pemain. Sebab, FIFA mengizinkan dan negara juga memberikan ruang.
"Menurut aturan FIFA, yaitu pemain naturalisasi yang bermain di liganya selama 5 tahun atau yang punya darah bapak, ibu, kakek, nenek," tutur Erick Thohir.
Erick menjamin kebijakan naturalisasi tidak menutup kesempatan talenta pemain-pemain lokal untuk memperkuat Timnas Indonesia. Menurutnya, terkait Timnas Indonesia, PSSI punya program dan target yang jelas, mulai dari jangka pendek, menengah, dan panjang.
"Ini bagian dari komitmen yang namanya pembangunan tim nasional," tutur lelaki yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.