Nostalgia

Tragedi Hillsborough 1989, Babak Kelam yang Mengubah Sepak Bola Inggris

Tragedi Hillsborough berdampak besar pada sepak bola Inggris.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Minggu, 14 April 2024
Tragedi Hillsborough 1989, Babak Kelam yang Mengubah Sepak Bola Inggris
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Pada 15 April 1989, peristiwa yang dikenal sebagai Tragedi Hillsborough terjadi dalam semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forrest. Tragedi ini merupakan salah satu kisah kelam dalam sepak bola yang mengakibatkan 97 orang suporter Liverpool meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka. Tragedi tersebut sebagian besar disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh polisi yang mengawal jalannya pertandingan.

Stadion Hillsborough, seperti stadion lainnya di seluruh dunia pada saat itu, hanya memiliki area ruang berdiri yang disebut teras, yang dibagi menjadi sejumlah area yang dibatasi pagar.

Sejumlah suporter datang terlambat ke pertandingan tersebut karena terhambat perbaikan jalan yang tidak terjadwal. Kerumunan besar terbentuk di pintu masuk dan polisi gagal memantau jumlah pendukung sehingga gelombang yang terjadi kemudian membuat jumlah pendukung melebihi kapasitasnya.

Baca Juga:

10 Rekrutan Terburuk Liverpool di Era Jurgen Klopp

3 Pemain Manchester United yang Bisa Bikin Liverpool Menderita

5 Pelatih Terbaik dari Spanyol Selama Sedekade Terakhir

Orang-orang yang berada di depan terpaksa membentur pagar antara teras dan lapangan, tertindih oleh beban penonton di belakang mereka. Karena tidak adanya steward yang mengarahkan massa, para suporter yang masuk tidak mengetahui apa yang terjadi di depan dan terus berdesak-desakan. Tekanan massa yang begitu besar hingga banyak dari korban tewas saat berdiri.

Sepak bola Inggris mengalami sejumlah perubahan setelah tragedi ini. Pagar yang sebelumnya digunakan untuk membatasi tribun dihilangkan. Tribun berdiri diganti dengan tribun duduk. Pihak kepolisian yang menjadi pihak yang bertanggung jawab juga bereaksi dengan memperbaiki sikap dan sistem dalam menanggapi kejadian semacam itu.


Awal Bencana

Pertandingan semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest digelar pada 15 April 1989, di Hillsborough, sebagai tempat netral. Untuk mencegah konflik, suporter kedua tim diarahkan untuk masuk dari berbagai sisi stadion.

Karena jumlah pintu putar yang terbatas, situasi bottleneck terjadi. Sekitar 30 menit sebelum pertandingan dimulai, lebih dari separuh penggemar tersebut masih berada di luar.

Berharap untuk meredakan kekacauan, Inspektur Kepala Polisi Yorkshire, David Duckenfield, memutuskan untuk membuka pintu keluar C. Duckenfield tidak memiliki banyak pengalaman dalam mengawasi pertandingan sepak bola di Hillsborough.

Akibat keputusan tersebut, sekitar 2.000 suporter masuk melalui gerbang itu, dan meskipun srea sampingnya relatif kosong, mayoritas menuju ke terowongan utama ke area sudah penuh sesak.

Sejumlah pejabat hukum awalnya percaya bahwa sumber masalahnya adalah suporter yang nakal, dan baru lima menit setelah kickoff, pertandingan dihentikan. Komunikasi dan koordinasi yang buruk semakin memperumit upaya penyelamatan. Total 97 orang tewas; salah satu korban meninggal pada 1993, dan satu lagi dengan kerusakan otak meninggal pada tahun 2021.


Pelurusan Sejarah

Segera setelah insiden, polisi menyalahkan kejadian tersebut kepada fans Liverpool, yang mereka duga sedang mabuk dan tidak tertib. Selain itu, Duckenfield mengklaim suporter telah memaksanya membuka gerbang. Sebuah laporan sementara tahun 1989, menyalahkan pejabat hukum, terutama karena kegagalan mereka untuk menutup terowongan utama setelah area 3 dan 4 telah mencapai kapasitas.

Pada 2009 sebuah panel independen dibentuk untuk meninjau tragedi tersebut. Tiga tahun kemudian dinyatakan bahwa ada upaya dari polisi untuk menutup-nutupi, menyalahkan penggemar, dan memalsukan laporan untuk menyembunyikan kesalahan mereka sendiri.

Panel tidak menemukan bukti bahwa alkohol atau perilaku nakal suporter berperan dalam bencana tersebut, dan diyakini bahwa sebanyak 41 kematian dapat dicegah dengan upaya penyelamatan yang lebih baik.

Ubah Sepak Bola Inggris

Tragedi Hillsborough berdampak besar pada sepak bola Inggris. Laporan dari Lord Justice Taylor memegang peranan besar. Dalam laporan tersebut, Lord Justice Taylor juga membuat deretan rekomendasi menyoal stadion agar tragedi ini tak terulang. Rekomendasi Lord Justice Taylor dipatuhi oleh FA.

Rekomendasi pertama adalah menghilangkan tribun berdiri dan diganti dengan tribun duduk yang tiketnya jelas. Ini dimaksudkan agar suporter yang masuk lebih termonitor dan tribun menjadi tempat yang lebih aman.

Selain itu, pagar-pagar yang membatasi tribun dan lapangan di stadion-stadion di Inggris juga diruntuhkan. Ini untuk mencegah terjebaknya suporter. Sebagai gantinya, petugas keamanan ditugaskan untuk memonitor dan mencegah masuknya suporter ke lapangan.

Nostalgia Tragedi hillsborough Liverpool
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.572

Berita Terkait

Inggris
Untuk Gaet Pengganti Mohamed Salah, Liverpool Siap Pecahkan Rekor Transfer
Liverpool dikabarkan sudah bersiap memburu penyerang baru yang akan diproyeksikan sebagai pengganti Mohamed Salah.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 15 November 2025
Untuk Gaet Pengganti Mohamed Salah, Liverpool Siap Pecahkan Rekor Transfer
Inggris
Jelang Bursa Transfer Musim Dingin, Winger Bournemouth Laris Manis Diincar Liverpool dan Manchester City
Liverpool, Manchester City, hingga Tottenham Hotspur sama-sama mengincar pemain yang sama: Antoine Semenyo.
Arief Hadi - Sabtu, 15 November 2025
Jelang Bursa Transfer Musim Dingin, Winger Bournemouth Laris Manis Diincar Liverpool dan Manchester City
Inggris
Kepada Mohamed Salah, Pergi sebelum Sepak Bola Meninggalkan Anda
Pasca melalui musim yang kuat bersama Liverpool dan juara Premier League, performa Mohamed Salah menurun.
Arief Hadi - Kamis, 13 November 2025
Kepada Mohamed Salah, Pergi sebelum Sepak Bola Meninggalkan Anda
Inggris
Andy Robertson Santai dengan Nasib Masa Depannya di Liverpool
Kontrak Andy Robertson habis di Liverpool pada 2026, tetapi sang pemain santai dengan situasi tersebut.
Arief Hadi - Selasa, 11 November 2025
Andy Robertson Santai dengan Nasib Masa Depannya di Liverpool
Inggris
Terus Dikritik, Liverpool Kian Memperumit Situasi Florian Wirtz
Florian Wirtz kian dikritik dan disorot karena tak jua berkontribusi dari 11 laga Premier League.
Arief Hadi - Selasa, 11 November 2025
Terus Dikritik, Liverpool Kian Memperumit Situasi Florian Wirtz
Inggris
Manchester City Kembali dalam Perburuan Titel Premier League, Arsenal Keringat Dingin
Manchester City mengirim pesan nyata kepada Arsenal dalam perburuan titel Premier League usai menang 3-0 atas Liverpool.
Arief Hadi - Selasa, 11 November 2025
Manchester City Kembali dalam Perburuan Titel Premier League, Arsenal Keringat Dingin
Ragam
5 Rekor Tim dengan Pertahanan Terbaik dalam Sejarah Premier League
Klub-klub dalam sejarah Premier League yang mencatatkan rekor pertahanan terbaik, Chelsea dua kali masuk ke dalam daftar.
Arief Hadi - Senin, 10 November 2025
5 Rekor Tim dengan Pertahanan Terbaik dalam Sejarah Premier League
Inggris
Capai 1.000 Pertandingan, Daya Magis Pep Guardiola Tidak Lekang oleh Waktu
Tidak ada tempat yang lebih diinginkan Pep Guardiola untuk menjalani pertandingan ke-1.000 dalam karier kepelatihannya selain di Stadion Etihad.
Yusuf Abdillah - Senin, 10 November 2025
Capai 1.000 Pertandingan, Daya Magis Pep Guardiola Tidak Lekang oleh Waktu
Inggris
Liverpool Harus Fokus Raih Hasil, Bukan Perebutan Juara
Liverpool merosot ke posisi kedelapan klasemen Premier League setelah 11 pertandingan, tertinggal delapan poin dari Arsenal di puncak.
Yusuf Abdillah - Senin, 10 November 2025
Liverpool Harus Fokus Raih Hasil, Bukan Perebutan Juara
Spanyol
Setelah Ibrahima Konate, Kini Real Madrid Coba Goda Pemain Liverpool Lain
Real Madrid kembali dikabarkan membidik pemain yang memperkuat Liverpool.
Yusuf Abdillah - Senin, 10 November 2025
Setelah Ibrahima Konate, Kini Real Madrid Coba Goda Pemain Liverpool Lain
Bagikan