Tonali dan Zaniolo Akui Main Judi Ilegal
Johan Kristiandi - Sabtu, 14 Oktober 2023
BolaSkor.com - Kasus perjudian yang menjerat Sandro Tonali dan Nicolo Zaniolo mulai menemui titik terang. Sebab, kedua pemain itu mengakui bermain judi secara ilegal.
Sebelumnya, Zaniolo dan Tonali diciduk tim kepolisian Italia ketika dalam masa persiapan jelang laga kualifikasi Piala Eropa 2024. Rupanya, keduanya diduga terlibat dalam aktivitas judi ilegal.
Tak pelak, FIGC pun mengambil tindakan tegas. Tonali dan Zanioli dicoret dari tim nasional. Sebagai gantinya, Luciano Spalletti memanggil Stephan El Shaarawy dan Samuele Ricci.
Baca Juga:
Hasil Kualifikasi Piala Eropa 2024: Spanyol Tekuk Skotlandia, Norwegia Jaga Asa Lolos
Liverpool Digembosi Wasit, Legenda Manchester United Sudah Curiga Sejak Awal
Dendam, Ronald Koeman Tak Bawa Ryan Gravenberch ke Timnas Belanda
Repubblica mewartakan, hasil pemeriksaan mulai menuju keputusan. Sebab, Tonali dan Zaniolo mengakui telah terlibat dalam judi ilegal.
Namun, mereka membantah jika bermain judi sepak bola. Keduanya hanya bermain judi poker dan black jack. Dengan begitu, Tonali dan Zaniolo tidak membenarkan jika mengatur hasil pertandingan.
Kini, penyidikan akan terus dilakukan. Jika terbukti bersalah, Tonali dan Zaniolo bisa mendapatkan hukuman larangan bermain sepak bola selama tiga tahun. Selain itu, denda besar juga menanti.
Akan tetapi, hukuman bisa berkurang jika keduanya kooperatif saat diperiksa. Hukuman juga bisa lebih ringan jika mengaku bersalah dan berjanji tidak mengulanginya.
Sementara itu, Luciano Spalletti memilih beranjak dari kasus Tonali dan Zaniolo. Ia mengingatkan kepada para pemain untuk tidak melakukan hal yang melanggar hukum.
"Tidak ada yang memaksakan apapun kepada kami. Kami ingin menjadi grup yang memberikan representasi adil atas keindahan yang telah diberikan kepada kami, keindahan karena mampu mewakili tim nasional," kata Spalletti menurut laporan Football Italia.
"Kami mengatakan beberapa hal di ruang ganti, mencoba mengingatkan pemain tentang kewajiban mereka dan membiarkan mereka merenungkan kebiasaan buruknya."
