Terkait Pengalamannya Melatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer Sindir Gen Z
BolaSkor.com - Legenda Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengenang masa saat ia menjadi pelatih mantan klubnya tersebut pada 2018 hingga 2021. Salah satu yang dibicarakannya terkait generasi Z (Gen Z).
Pada 2018 Man United memecat Jose Mourinho dan menunjuk Solskjaer sebagai pelatih interim. Solskjaer sukses mengangkat performa Red Devils hingga akhirnya diangkat jadi pelatih tetap, sebelum dipecat pada November 2021 menyusul performa buruk tim.
Tiga tahun berlalu dan Solskjaer berbicara dengan dua mantan rekan setimnya, Gary Neville dan Roy Keane, dalam acara Stick to Football yang ditayangkan di YouTube. Dalam perbincangan tersebut, Solskjaer menyindir Gen Z.
Menurut Solskjaer, dalam skuad Man United kala ia melatih ada beberapa karakter pemain yang lemah. "Tidak ada yang berkata tidak untuk jadi kapten tim, itu hanya untuk beberapa laga tertentu - 'Saya tidak ingin jadi kapten laga ini'," terang Solskjaer.
Baca Juga:
Latihan Terlalu Keras, Metode Erik ten Hag Dipertanyakan Skuad Manchester United
Erik ten Hag Tak Terima Manchester United Disebut Kalah Kelas dari The Citizens
Solskjaer Ungkap Cerita di Balik Kegagalan Man United Rekrut Haaland dan Bellingham

Apa yang membuat pria asal Norwegia itu kecewa adalah para pemain tak berani berbicara sendiri, mengandalkan orang lain untuk menyampaikan pesannya kepada pelatih.
"Mereka tak mau mengatakannya sendiri, mereka meminta orang lain datang kepada saya dan mengatakannya," tambah Solskjaer.
"Itu mengecewakan. Generasi berbeda, Gen Z. Disayangkan dan menunjukkan kurangnya ambisi."
Bahkan beberapa pemain Man United tidak mau melakukan sesi wawancara jelang pertandingan, serta kesulitan menghadapi kritik dari para pandit sepak bola.
"Banyak pemain yang mengatakan tidak untuk melakukan wawancara sebelum pertandingan, tiga pertanyaan," imbuh Solskjaer.
"Anda punya tujuan, Bruno (Fernandes) selalu melakukannya, Harry (Maguire) selalu melakukannya, Victor (Lindelof) melakukannya, David (De Gea) melakukannya, Luke Shaw melakukannya. Yang lain khawatir dengan pertanyaan itu, jadi memilih untuk tidak melakukannya."
"Anda mungkin takut dengan reaksi keseluruhannya, tetapi Anda juga memahami kesehatan mental beberapa pemain."
Kritik dari pandit dan media juga diyakini Solskjaer memengaruhi beberapa pemainnya saat itu. Apabila mereka tak mengetahuinya langsung, orang-orang di sekitarnya memberitahunya.
“Pastinya 100 persen. Anda mengkritik taktik pemain atau tim, tapi kalau lebih dari itu karena banyak sekali yang menonton dan mendengarkan serta membuka media sosial (itu memang berdampak). Jika mereka tidak membacanya, teman, agen, manajer yang akan membacanya," papar Solskjaer.
"Jika menyangkut masalah pribadi, tentang karakter, mereka mendengarkan dan memikirkannya lebih dari yang Anda pikirkan," pungkasnya.
Arief Hadi
15.800
Berita Terkait
Mantan Pemain Arsenal Menyesal Pernah Bergabung dengan Chelsea
Kepada Mohamed Salah, Pergi sebelum Sepak Bola Meninggalkan Anda
Mantan Pencari Bakat Ungkap Blunder Terbesar Manchester United
Dapat Bernasib Sama Seperti Jadon Sancho, Biarkan Estevao Willian Berkembang di Chelsea
Berburu Joao Gomes, Manchester United Punya Kartu As
Rumah Dibobol Penyusup, Raheem Sterling dan Keluarga Selamat
Ada Bahaya Laten dalam Diri Marcus Rashford, Barcelona Harus Waspada
Tutup Kuping Jadi Kunci Arsenal Memimpin Klasemen
Arsenal Incar Kepala Pencari Bakat Napoli yang Menemukan Marek Hamsik dan Khvicha Kvaratskhelia