Sembari Menangis, Vinicius Junior Bicara soal Rasialisme

BolaSkor.com - Sejak gabung Real Madrid dari Flamengo pada 2018 kemudian jadi pemain reguer di tim utama, Vinicius Junior, menghadapi tantangan besar tidak hanya saat menghadapi bek-bek lawan, tetapi juga suporter tim lawan.
Intimidasi yang diberikan oleh suporter bukan hal baru dalam dunia sepak bola, khususnya kepada skuad lawan, tetapi yang dihadapi Vinicius berbeda.
Penyerang asal Brasil menjadi korban rasial di LaLiga, Spanyol, dan beberapa waktu lalu masalah itu kian besar kala Vinicius bermain di markas Valencia, Estadio Mestalla. Vinicius telah menjadi korban rasia dalam kurun waktu lima tahun.
Pada sesi konferensi pers bersama timnas Brasil, Vinicius tak bisa menahan tangis yang keluar dari matanya saat berbicara soal isu rasialisme.
Baca Juga:
Real Madrid Menuju Los Galacticos Jilid Tiga
Dani Carvajal Tak Lagi Muda, Real Madrid Bidik Trent Alexander-Arnold
Mantan Pemain Real Madrid dan Manchester City Ditangkap Polisi di Brasil
"Saya sudah lama berada di sini menyaksikan ini dan saya merasa semakin sedih," ucap Vinicius dikutip dari ESPN.
"Kemauan saya untuk bermain semakin berkurang. Setiap keluhan membuat saya merasa lebih buruk, tetapi saya harus tampil di sini dan menunjukkan wajah saya."
"Saya sudah meminta bantuan UEFA, FIFA, CONMEBOL, CBF -- mereka bisa melawannya. Masalah yang ada di Spanyol adalah rasisme bukanlah kejahatan."
"Saya yakin Spanyol bukan negara rasis, tapi banyak yang rasis dan banyak di antara mereka yang berada di stadion. Kami harus berubah karena banyak dari mereka tidak tahu apa itu rasisme. Di usia 23 tahun saya harus mengajari banyak orang Spanyol apa itu rasisme."
Diperlakukan demikian, Vinicius tidak menyerah memenangi rasialisme dan tidak memiliki niatan pergi dari Madrid karena masalah tersebut.
"Saya tidak pernah berpikir untuk meninggalkan LaLiga karena jika tidak, saya akan memberikan apa yang diinginkan para pelaku rasial," tambah Vinicius.
"Saya akan terus berada di klub terbaik di dunia, mencetak banyak gol sehingga mereka terus melihat saya. Rasis adalah minoritas."
"Karena saya adalah pemain yang berani, bermain untuk Madrid dan kami memenangkan banyak gelar, itu sangat tidak pantas. rumit. Saya akan melanjutkannya karena presiden mendukung saya, klub mendukung saya dan saya akan terus memenangkan banyak hal," urainya.
Arief Hadi
15.462
Berita Terkait
Samai Legenda Real Madrid Alfredo Di Stefano, Franco Mastantuono Jadikan Jude Bellingham sebagai Panutan

Duet Impian di Jantung Pertahanan Real Madrid: Ibrahima Konate dan William Saliba
Xabi Alonso Ingin Gelandang Baru, Tiga Pemain Masuk Daftar Belanjaan Real Madrid Musim Depan
Real Madrid di Ambang Rekor, Xabi Alonso Tak Mau Jemawa

Levante vs Real Madrid: Los Blancos Jarang Sengsara di Hari Selasa

Prediksi dan Statistik Levante vs Real Madrid: Misi Menjaga Kesempurnaan
Klasemen Sementara LaLiga: Real Madrid Belum Terbendung, Barcelona Membuntuti

Bukan Liverpool, Marc Guehi Akan Gabung Real Madrid
