PT Liga Harus Ikut Tanggung Jawab Kasus Akli Fairus

Jakarta - PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia harus ikut bertanggung jawab atas kasus meninggalnya striker Persiraja Banda Aceh, Akli Fairus. Hal itu disampaikan Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan seusai menggelar siding di kantor PSSI, Kamis (22/5), terkait kasus meninggalnya pemain Persiraja Banda Aceh, Akli Fairus, hari Jumat lalu. Akli Fairus menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit, akibat terkena tendangan keras kiper PSAP Agus Rochman. Ironisnya, usai terkena tendangan itu, Akli tidak langsung dilarikan ke rumah sakit. Ia menahan sakitnya di bench. Barulah pada malamnya ia dilarikan ke RS, tapi konon itu pun bukan oleh pengurus klub. Atas kejadian ini, Hinca mempertanyakan standar penanganan pertama pemain ketika mengalami cedera di lapangan. Menurutnya, PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi, tak boleh lepas tangan. Kabar yang beredar, ketika pertandingan berlangsung tidak terlihat dokter tim ataupun mobil ambulans yang biasanya ada di pinggir lapangan. Hal itu memang merupakan tanggung jawab dari panitia pertandingan. "Sangat mungkin Liga kami hukum. Karena lewat aturan yang ketat tidak boleh jika perangkat pendukung tidak ada. Perangkat itu mata, telinganya PSSI. Kalau persyaratannya itu tidak ada, kenapa membiarkan pertandingan tetap berjalan. Karena ini menyangkut soal kemanusiaan dan kewajiban panpel," ujar Hinca. Untuk menyelidiki kasus itu, Hinca mengatakan akan lebih dulu memanggil pihak panpel pertandingan PSAP Sigli vs Persiraja Banda Aceh. "Kami akan panggil panpel lebih dulu. Dan Liga juga akan kami panggil," tukasnya. Pada sidang itu, Komdis juga memanggil Agus Rochman dan segenap perangkat pertandingan. Dari sidang itu disimpulkan Agus Rochman telah melakukan pelanggaran. Komdis pun siap menjatuhkan hukuman berat kepada Agus Rochman.