Posisi Bermain Kai Havertz: dari Penyerang, Gelandang, hingga Bek Kiri

BolaSkor.com - Julian Nagelsmann, pelatih timnas Jerman, seolah semakin memanaskan sorotan kepada pemain berusia 24 tahun, Kai Havertz. Itu tak lepas dari pilihannya menjadikan Havertz sebagai bek kiri timnas Jerman.
Peran baru itu dijalankan Havertz baru ini ketika Jerman kalah 2-3 melawan Turki di laga uji coba. Meski Havertz mencetak salah satu gol tersebut, perannya sebagai bek kiri menjadi pembahasan menarik.
"Kai tidak akan selalu ada di posisinya. Saya punya gagasan bagus, dia pesepak bola yang sangat bagus. Ini akan jadi opsi yang sangat bagus. Dia tidak akan selalu bermain sebagai bek kiri klasik," papar Nagelsmann sebelumnya.
Nagelsmann bahkan memberi indikasi Havertz dapat mematenkan posisi tersebut untuk Piala Eropa 2024 Jerman. Menurutnya, Havertz bermain bagus di posisi tersebut dan sang pemain juga tak keberatan dengannya.
Baca Juga:
Kontroversi VAR: Arsenal Harusnya Mendisiplinkan Mikel Arteta, Bukan Membelanya
Arsenal Tumbang di Markas Newcastle, Mikel Arteta Semprot Kinerja Wasit
FA Dakwa Mikel Arteta Terkait Komentarnya soal VAR pada Laga Newcastle Vs Arsenal
“Kai bilang dia ingin melakukannya, ingin mencobanya. Saya tidak melihat ini sebagai risiko baginya, namun sebagai peluang yang sangat-sangat besar untuk memainkan peran kunci di Piala Eropa," ucap Nagelsmann.
"Untuk pertama kalinya di posisi yang asing, dia melakukannya dengan sangat baik dan mungkin merupakan pemain terbaik kami."
Dibeli mahal Arsenal dari Chelsea pada musim panas 2023, Havertz disorot karena kontribusinya belum terlihat untuk klub. Terlebih, Mikel Arteta menempatkannya sebagai gelandang setelah sebelumnya jadi striker di Chelsea.
Tak ayal dengan penempatannya sebagai bek kiri, Havertz menjadi pembicaraan di media sosial dan juga meme, menyindir bek kiri sebagai posisi yang tepat untuknya.
Legenda sepak bola Jerman, Lothar Matthaus, juga turut membicarakan soal posisi baru Havertz. Ia tak setuju dengan anggapan Havertz sebagai bek kiri permanen yang tepat untuk Jerman.
"Ini tidak bisa menjadi solusi permanen, tiba-tiba membiarkan salah satu pemain ofensif terbaik Jerman dalam beberapa tahun terakhir bermain sebagai bek sayap," cetus Matthaus dikutip dari Goal.
"Ini juga merupakan tamparan bagi mereka yang terakhir bermain di sana, meski belakangan ini ada masalah di sisi kiri pertahanan."
"Saya terkejut bahwa David Raum tidak masuk dalam starting line-up, terutama karena Benjamin Henrichs bermain di sisi lain, yang bukan tipikal pemain bertahan tiga bek, melainkan memiliki kekuatan dalam menyerang."
"Timnas sebenarnya sudah bisa memainkan formasi tiga bek, seperti yang dilakukan Nagelsmann di FC Bayern Munich, dengan tiga bek tengah."
"Namun saat melawan Turki, ada dua bek tengah di lapangan, ditambah seorang bek ofensif di kanan dan seorang pemain di kiri yang sebelumnya tidak ada hubungannya dengan tiga bek atau empat pemain."
"Setelah gol Havertz, awalnya sepertinya rencana Nagelsmann akan berhasil, namun sebagai pelatih saya harus berpikir jangka panjang, bukan hanya dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya," urainya.
Arief Hadi
15.602
Berita Terkait
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jerman Menang Tipis, Prancis Ditahan Islandia

Jadwal Live Streaming Irlandia Utara vs Jerman, Selasa 14 Oktober 2025

Cara Melatih Mikel Arteta Menginspirasi Mantan Gelandang Arsenal, Jack Wilshere
Kesulitan di Liverpool, Florian Wirtz Dibela Julian Nagelsmann

Tidak Ada Tanda Perpanjangan Kontrak, Arsenal Akan Lepas Gabriel Jesus dengan Banderol Rp996 Miliar

Arne Slot Beruntung Jadi 'Pewaris', Mikel Arteta Berjuang sebagai 'Perintis'

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jerman dan Prancis Kompak Menang Telak

Link Streaming Jerman vs Luksemburg, Sabtu 11 Oktober 2025

Prediksi dan Statistik Jerman vs Luksemburg: Misi Memperbaiki Posisi

Membandingkan 50 Laga Pertama Ruben Amorim dan Mikel Arteta sebagai Pelatih Klub Premier League
