Piala Eropa 2020: Skandal Wasit Bisa Untungkan Inggris kala Melawan Italia
BolaSkor.com - Mantan penyerang timnas Italia Fabrizio Ravanelli berbicara soal final Piala Eropa 2020 antara Italia melawan Inggris di Wembley, Senin (12/07) pukul 02.00 dini hari WIB. Ada satu kekhawatiran yang dirasakannya.
Inggris mencapai final untuk kali pertama di turnamen besar setelah 55 tahun lamanya, sementara Italia terakhir memenangi Piala Eropa pada 1968. Inggris punya pertahanan kuat karena baru kebobolan satu gol sejauh ini, sementara Italia punya momentum laga tak pernah kalah.
Ravanelli melihat statistik itu dan tidak khawatir dengan cara Italia arahan Roberto Mancini mengatasi tekanan bermain di Wembley, yang notabene markas bagi Inggris dan akan dipadati suporter tuan rumah.
Baca Juga:
Antonio Conte Beberkan Cara Kalahkan Inggris dan Redam Harry Kane
10 Pemain yang Dapat Berganti Klub Selepas Piala Eropa 2020
Perjalanan Inggris dari Fase Grup hingga Final Piala Eropa 2020
"Saya mengharapkan pertandingan yang sangat menegangkan dan ketat, karena kedua belah pihak akan saling menghormati satu sama lain," tutur eks striker dengan julukan Si Rambut Perak kepada Il Mattino.
"Inilah mengapa ini bisa menjadi pertandingan dengan sedikit gol, tetapi pertarungan taktis yang sangat menarik. Bermain di Wembley sebenarnya bisa menjadi keuntungan bagi kami,"
"Kami memiliki pemain berpengalaman seperti Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini, sedangkan untuk Inggris itu justru bisa menjadi tekanan yang lebih besar."
Lantas apa yang membuat Ravanelli khawatir? Mantan pemain Middlesbrough khawatir wasit dapat 'berpihak sebelah' jika melihat hasil semifinal antara Inggris melawan Denmark.
Inggris menang 2-1 via drama tambahan waktu dan gol penentu kemenangan datang dari Harry Kane kala ia menyambar bola rebound tendangan penalti. Penalti terjadi kontroversial.
Wasit laga Danny Makkelie memberikan penalti setelah adanya dugaan pelanggaran bek-bek Denmark kepada Raheem Sterling. Tapi setelah melihat tayangan ulang Sterling disinyalir melakukan diving, bahkan sebelumnya terlihat ada dua bola dalam lapangan pertandingan. Itulah yang menjadi kekhawatiran Ravanelli.
"Pada kenyataannya, satu-satunya kekhawatiran yang saya miliki adalah bahwa tempat telah ditetapkan untuk Inggris untuk merayakannya. Penalti melawan Denmark itu tidak ada, kinerja wasit yang memalukan," cetus Ravanelli.
Arief Hadi
16.042
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City