Persija dan Persib Masih Bersaing, Erick Thohir Peringatkan Tidak Ada Main Mata
BolaSkor.com - Pekan terakhir Liga 1 2022/2023 dipastikan tetap menarik untuk diikuti meski tim yang meraih gelar juara sudah diketahui, yaitu PSM Makassar.
Pasalnya Persija Jakarta dan Persib Bandung masih saling bersaing untuk finis di tempat kedua alias runner-up. Posisi itu akan membawa salah satu di antara kedua tim berlaga di babak play-off Piala AFC 2023/2024.
Persija sebetulnya berada di atas angin karena saat ini berada di posisi kedua, unggul satu poin dari Persib. Namun, jika gagal mengalahkan PSS Sleman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (15/3), posisi Persija bisa terancam.
Pasalnya, di waktu yang sama, Persib akan bertanding dengan Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Ketua Umum PSSI Erick Thohir berharap dua pertandingan menentukan itu berlangsung fair. Dia memperingatkan untuk tidak ada tim yang main mata demi keuntungan pihak tertentu.
Baca Juga:
Thomas Doll Berharap Level Liga Champions dalam Laga Pemungkas Persija Jakarta
Madura United Puas dengan Pencapaian Liga 1 2022/2023
Arema FC Vs Bhayangkara FC, Evan Dimas: Dulu Kawan Sekarang Lawan
Jika ada indikasi main mata di antara kedua laga yang melibatkan Persija dan Persib itu, Erick Thohir memastikan PSSI bakal bertindak tegas.
"Saya rasa saya bersama pak Zainudin (Amali, Waketum PSSI) dan Exco (Komite Eksekutif) punya komitmen sepak bola yang bersih dan tentu berprestasi. Jadi kalau ternyata (pertandingan) liga besok ada main mata hukumannya sangat berat," kata Erick Thohir.
"Wasitnya dihukum seumur hidup, pemainnya dihukum seumur hidup, ya klubnya degradasi saja sekalian. Serius ini. Kita sudah punya komitmen itu. Jadi tidak ada istilah main-main sekarang. Karena kita ingin menciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi," tambahnya.
Erick Thohir mengatakan di era keterbukaan informasi seperti saat ini segala tindak kecurangan sampai indikasi main mata dalam suatu pertandingan sepak bola akan dengan mudah terdeteksi.
"Tadi saya saja baru ketemu dengan para pakar statistik di kantor. Itu kita sedang me-review pertandingan-pertandingan di Liga 3, Liga 2 dan Liga 1 musim ini. Kita akan deteksi kalau ada permainan seperti itu. Kita harap ke depannya harus tidak ada (praktik pengaturan skor)," jelas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.