Pembantaian pada Laga Ke-4.988 Sheffield United di Premier League

BolaSkor.com - Pembantaian terjadi pada pekan enam Premier League antara Sheffield United melawan Newcastle United di Bramall Lane, Minggu (24/09) malam WIB. The Blades - julukan Sheffield - kalah telak 0-8.

Delapan pencetak gol The Magpies datang dari Sean Longstaff (21'), Dan Burn (31'), Sven Botman (35'), Callum Wilson (56'), Anthony Gordon (61'), Miguel Almiron (68'), Bruno Guimaraes (73'), dan Alexander Isak (87').

Dikutip dari Opta, itu jadi kekalahan terbesar sepanjang masa Sheffield dalam sejarah liga pada pertandingan ke-4988. Untuk kali pertama Sheffield kebobolan delapan gol di satu laga liga, sejak mereka kalah 3-10 kontra Middlesbrough pada November 1933.

Baca Juga:

Pemain Manchester United Manusia, Bukan Robot

Hasil dan Klasemen Premier League: Tottenham Imbangi Arsenal, Chelsea Terbenam, Liverpool Melesat

Erik Ten Hag Bantah Manchester United Berada dalam Krisis

"Ini adalah sifat dari penampilan yang membuat kami kecewa. Kami tidak boleh membiarkan diri kami tertinggal dengan cara seperti itu jika kami ingin bersaing," ujar Paul Heckingbottom, pelatih Sheffield.

"Ini adalah babak kedua yang membuat saya kecewa. Terlepas dari kesalahan yang menyebabkan gol, kami perlu memastikan bahwa kami belajar dari itu. Banyak hal yang saya lihat di babak kedua, yang belum pernah saya lihat di sini."

Newcastle jadi tim pertama dalam sejarah Premier League yang punya delapan pemain berbeda, mencetak gol di satu laga. Itu juga bak pelampiasan tim arahan Eddie Howe usai imbang tanpa gol melawan AC Milan di Liga Champions.

"Itu sangat bagus. Saya tidak tahu apakah ini merupakan performa yang sempurna. Kami selalu mencari untuk melihat dan menemukan hal-hal yang perlu ditingkatkan. Ini adalah tempat yang sangat sulit untuk dicapai, terutama setelah laga di Eropa, jadi hasil ini memuaskan pemain," papar Howe.

"Itulah kunci pertandingan ini. Jika kami tidak tampil dalam kondisi terbaik, Sheffield United akan mengalahkan kami."

"Pertama-tama kami harus menyerang permainan dengan cara yang biasa kami lakukan. Kami harus siap menghadapi apa yang akan mereka lemparkan kepada kami, mencoba menenangkan penonton dan kami memulai dengan sangat baik dan mencetak gol lebih awal. Itu membuat kami puas turun dan kami memainkan sepak bola yang sangat bagus setelah itu."

“Ini menunjukkan kepada Anda bahwa para pemain sangat termotivasi untuk pertandingan ini. Mereka haus akan gol dan kesuksesan," urai Howe.