Nostalgia - Ketika Davor Suker dkk Menghancurkan Jerman dengan Luka Kekalahan Terparah di Piala Dunia

Generasi emas Kroasia. Begitulah Davor Suker dkk disebut dan disandingkan dengan generasi emas berikutnya yang membawa Kroasia ke final Piala Dunia 2018
Arief HadiArief Hadi - Selasa, 07 Juli 2020
Nostalgia - Ketika Davor Suker dkk Menghancurkan Jerman dengan Luka Kekalahan Terparah di Piala Dunia
Kroasia vs Jerman 1998 (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - 14 Juni 1940, pasukan Jerman mulai masuk dan menduduki Paris, Prancis untuk memperluas invasi di tengah Perang Dunia II. Dengan tank-tank besar yang mereka miliki Jerman menduduki Paris dalam waktu singkat.

Bendera Swastika (Nazi) terbang di bawah Arc de Triomphe. Jerman-Italia yang dipimpin Walther von Brauchitsch, Gerd von Rundstedt, Umberto di Savoia, menjadikan Paris sebagai pusat komando peperangan untuk invasi ke daerah sekitar: Belgia dan kota lain di Prancis.

Pertempuran di Prancis (Battle of France) berlangsung selama 46 hari. Tentu saja Prancis tidak sendiri memerangi Jerman-Italia karena mereka punya koalisi seperti Belgia, Inggris, Belanda, Polandia, Luksemburg, dan Cekoslovakia.

Baca Juga:

Nostalgia - Semifinal Piala Dunia 1990, Tangisan Gascoigne di Delle Alpi

Nostalgia - Saat Timnas Inggris Hapus Kutukan Adu Penalti di Piala Dunia

Jerman Timur Vs Jerman Barat di Piala Dunia 1974, Sebuah Pertarungan Antara Saudara

Pertempuran di Prancis

Momen itu menjadi titik sejarah dunia di Perang Dunia II dan 58 tahun setelahnya, dalam konteks yang berbeda, takdir berbalik dan Jerman merasakan kehancuran terparah sepak bola dunia di ranah tempat mereka pernah menjajah di masa lalu.

Kroasia - negara Balkan - yang tidak terlibat dalam Perang Dunia II menghancurkan kedigdayaan Jerman: juara dunia dua kali, tiga kali juara Piala Eropa, tiga kali menapaki final Piala Dunia dan menjadi runner-up sebelum Piala Dunia 1998.

Jerman luluh lantak di hadapan Kroasia yang notabene pendatang baru Piala Dunia dan telah empat kali kalah tiap kali bertemu Jerman. Valtreni - julukan Kroasia - menjalani perjalanan terindah di Piala Dunia 1998.

Debutan Terbaik Jadi Mimpi Buruk Jerman

Kroasia keluar dari grup H sebagai runner-up di bawah Argentina dan di atas Jamaika serta Jepang di Piala Dunia 1998, sementara tim unggulan Jerman memuncaki klasemen grup F di atas Yugoslavia, Iran, dan Amerika Serikat.

Momentum berlanjut di 16 besar. Jerman menyingkirkan Meksiko dengan skor 2-1 dan Kroasia menang 1-0 melawan Romania yang diperkuat Gheorghe Hagi hingga Kroasia bertemu dengan Jerman di perempat final.

4 Juli dikenang dunia sebagai Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS), namun bagi pecinta sepak bola dunia hari itu juga dikenal sebagai hari kehancuran timnas Jerman di Piala Dunia 1998. Jadikan itu hari bersejarah Kroasia.

Dengan tanggal yang sama pertandingan berlangsung di Stade de Gerland, Lyon dan dihadiri sekitar 40.000 penonton. Wasit laga dipimpin oleh wasit asal Norwegia, Rude Pedersen.

Kroasia tak pernah menang di empat pertemuan sebelumnya melawan Jerman dan berstatus tim debutan. Dua tahun sebelumnya Kroasia sudah memperlihatkan sekilas kekuatan mereka saat kalah 1-2 melawan Jerman di Piala Eropa 1996.

Memiliki catatan 14 gol dan kebobolan tiga gol sebelum berjumpa dengan Kroasia wajar jika Jerman diunggulkan. Tetapi faktanya dalam pertandingan tim besutan Berti Vogts tak berdaya melawan determinasi bermain Kroasia arahan Miroslav Blazevic.

Jerman kalah 0-3 dari gol yang dicetak Robert Jarni (45+3'), Goran Vlaovic (80'), dan Davor Suker (85'). Jarni mencetak gol usai menerima umpan brilian dari Mario Stanic, sedangkan gol Vlaovic dan Suker menyelesaikan serangan balik Kroasia memanfaatkan Jerman yang frustrasi.

Selebrasi gol Kroasia

"Kroasia buat Jerman angkat koper. Jerman memainkan gaya sepak bola yang sudah basi dan terkubur," begitulah judul di media Italia, Gazzetta dello Sport.

"Jerman yang menua berpikir mentalitas bulldog sudah cukup, tapi mereka salah. Permainan atraktif Kroasia mengunci takdir mereka," tambah media Republik Ceko, Nedelni Blesk.

Penamaan judul dari Nedelni Blesk tidak salah. Vogts membawa pemain-pemain veteran Jerman seperti Lothar Matthaus (37 tahun), Andreas Kopke (36 tahun), Jurgen Klinsmann (34 tahun), dan Jurgen Kohler (33 tahun) serta delapan pemain lain di atas 30 tahun.

Vogts yang memimpin laga ke-100 Jerman bermain ofensif di babak kedua namun itu tak cukup meredam agresivitas Kroasia. Kemenangan itu dirayakan bak meraih trofi: gambar Davor Suker berada di antara bendera Kroasia dan ia membentangkan bendera di lapangan, Franjo Tudjman (Presiden Kroasia kala itu) berdansa di ruang VIP.

Davor Suker

"Ini momen bersejarah dalam sejarah sepak bola Kroasia," ucap Blazevic. "Kemenangan ini sangat memuaskan untuk negeri kecil kami; kami bermain dengan passion dan komitmen," imbuh Davor Suker.

Pasca Pertandingan

Perjalanan Kroasia pada akhirnya terhenti sebagai juara ketiga setelah mereka dikalahkan Prancis di semifinal dengan skor 1-2, lalu menang 2-1 kontra Belanda. Kendati demikian mereka mengukir sejarah sebagai tim debutan terbaik yang tampil mengejutkan.

"Kami membuat sejarah. Kami finish di urutan tiga dan ini hebat untuk negara dengan empat juta penduduk yang sangat menderita di perang Balkan," tutur Davor Suker.

"Kami sangat bangga menjadi bagian tim ini. Secara personal, saya meraih apa yang diimpikan pesepak bola untuk bermain di Piala Dunia dan memenangi Sepatu Emas (Suker jadi top skor dengan enam gol)."

Sementara Vogts mengundurkan diri setelah memimpin Jerman selama delapan tahun dengan catatan 102 laga, 67 kemenangan, 23 hasil imbang, dan 12 kekalahan. "Saya tak bisa lagi melanjutkannya (melatih Jerman)," begitu ucapan Vogts.

Berti Vogts

Mundurnya Vogts diikuti oleh mereka yang pensiun seperti Kohler, Klinsmann, dan Kopke.

Generasi emas Kroasia. Begitulah Davor Suker dkk disebut dan disandingkan dengan generasi emas berikutnya yang membawa Kroasia ke final Piala Dunia 2018. Skuat arahan Zlatko Dalic yang berisikan Luka Modric, Ivan Rakitic, Ivan Perisic, dan Mario Mandzukic.

Breaking News Nostalgia Piala Dunia Jerman Timnas Jerman Kroasia Timnas Kroasia Davor Suker Davor Suker (Kroasia)
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.503

Berita Terkait

Liga Indonesia
Bojan Hodak Bocorkan Kunci Keberhasilan Persib Bandung Tekuk Bangkok United
Persib Bandung sukses mengalahkan Bangkok United 2-0 di laga kedua Grup G ACL Two 2025/2026. Bojan Hodak bocorkan strategi kemenangan, sementara Andrew Jung semringah usai cetak gol perdana musim ini.
Johan Kristiandi - Kamis, 02 Oktober 2025
Bojan Hodak Bocorkan Kunci Keberhasilan Persib Bandung Tekuk Bangkok United
Klasemen
Klasemen Liga Champions: Real Madrid Posisi Kedua, Barcelona dan Liverpool di Luar Delapan Besar
Update klasemen Liga Champions 2025/2026 matchday 2: Real Madrid tempel Bayern di papan atas, Barcelona dan Liverpool terlempar dari delapan besar, Arsenal menang lagi, Qarabag jadi kejutan. Simak posisi terbaru semua tim.
Johan Kristiandi - Kamis, 02 Oktober 2025
Klasemen Liga Champions: Real Madrid Posisi Kedua, Barcelona dan Liverpool di Luar Delapan Besar
Hasil akhir
Hasil Liga Champions: Barcelona Ditumbangkan PSG, Arsenal Tersenyum, Kemenangan Juventus Digagalkan Mantan
Hasil Liga Champions 2025/2026 matchday 2: Barcelona kembali ditumbangkan PSG 1-2, Arsenal raih kemenangan atas Olympiacos, sementara Juventus ditahan imbang Villarreal. Simak klasemen terbaru dan hasil lengkap pertandingan.
Johan Kristiandi - Kamis, 02 Oktober 2025
Hasil Liga Champions: Barcelona Ditumbangkan PSG, Arsenal Tersenyum, Kemenangan Juventus Digagalkan Mantan
Timnas
Raka Cahyana, Ivar Jenner, hingga Arlyansyah Abdulmanan Dipanggil untuk TC Tahap Pertama Jelang SEA Games 2025
Total ada 11 pemain baru yang dipanggil Indra Sjafri. Sebelumnya, para pemain tersebut tidak tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Rizqi Ariandi - Kamis, 02 Oktober 2025
Raka Cahyana, Ivar Jenner, hingga Arlyansyah Abdulmanan Dipanggil untuk TC Tahap Pertama Jelang SEA Games 2025
Jadwal
Nonton di Sini, Ini Link Streaming Pertandingan Liga Champions: AS Monaco vs Manchester City
Jangan lewatkan duel AS Monaco vs Manchester City di Liga Champions 2025/2026! Simak jadwal siaran langsung dan link live streaming resmi dari Stade Louis II, Kamis (2/10) pukul 02.00 WIB.
Johan Kristiandi - Rabu, 01 Oktober 2025
Nonton di Sini, Ini Link Streaming Pertandingan Liga Champions: AS Monaco vs Manchester City
Jadwal
Nonton di Sini, Link Streaming Resmi Barcelona vs PSG pada Kamis 2 Oktober 2025
Jangan lewatkan duel panas Barcelona vs PSG di Liga Champions 2025/2026! Simak jadwal siaran langsung dan link live streaming resmi di sini.
Johan Kristiandi - Rabu, 01 Oktober 2025
Nonton di Sini, Link Streaming Resmi Barcelona vs PSG pada Kamis 2 Oktober 2025
Hasil akhir
Hasil AFC Champions League Two 2025/2026: Kemenangan Bersejarah Persib Bandung di Kandang Bangkok United
Persib menang 2-0 di kandang Bangkok United. Satu di antara dua gol Persib dilesakkan oleh Andrew Jung.
Rizqi Ariandi - Rabu, 01 Oktober 2025
Hasil AFC Champions League Two 2025/2026: Kemenangan Bersejarah Persib Bandung di Kandang Bangkok United
Liga Indonesia
Singgung Tunggakan Gaji, Bernardo Tavares Mundur dari PSM Makassar
Di bawah arahan Bernardo Tavares, PSM Makassar menyudahi puasa gelar di Liga Indonesia selama 22 tahun.
Rizqi Ariandi - Rabu, 01 Oktober 2025
Singgung Tunggakan Gaji, Bernardo Tavares Mundur dari PSM Makassar
Timnas
Timnas Indonesia U-23 Akan Gelar Uji Coba untuk Persiapan SEA Games 2025
Persiapan Timnas Indonesia U-23 diawali dengan pemusatan latihan pada 2-14 Oktober di Jakarta.
Rizqi Ariandi - Rabu, 01 Oktober 2025
Timnas Indonesia U-23 Akan Gelar Uji Coba untuk Persiapan SEA Games 2025
Lainnya
Didukung PNM, Pro Futsal League 2025/2026 Dimulai Akhir Pekan Ini
12 tim akan ambil bagian dalam Pro Futsal League 2025/2026. Sementara itu, MNC Media kembali menjadi official broadcaster.
Rizqi Ariandi - Rabu, 01 Oktober 2025
Didukung PNM, Pro Futsal League 2025/2026 Dimulai Akhir Pekan Ini
Bagikan