Nostalgia - Awal Mula Timnas Belanda Menyandang Predikat Juara Tanpa Mahkota

Timnas Belanda yang tampil memukau sepanjang Piala Dunia 1974 harus takluk dari Jerman Barat pada laga final.
Taufik HidayatTaufik Hidayat - Selasa, 07 Juli 2020
Nostalgia - Awal Mula Timnas Belanda Menyandang Predikat Juara Tanpa Mahkota
Timnas Belanda di Piala Dunia 1974 (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Timnas Belanda kerap dijuluki sebagai juara tanpa mahkota karena kesialannya di sejumlah laga final. Awal mula predikat ternyata berawal pada 7 Juli 1974 saat melakoni laga final Piala Dunia kontra Jerman Barat.

Pada Piala Dunia 1974 yang berlangsung di Jerman Barat, belanda memang tampil memukau. Tim asuhan Rinus Michels menggebrak dunia dengan permainan Total Football-nya.

Dimotori Johan Cruyff, Belanda tampil nyaris tanpa cela hingga melaju ke final. Padahal lawan-lawan yang dihadapi bukan tim sembarangan.

Baca Juga:

Nostalgia - Semifinal Piala Dunia 1990, Tangisan Gascoigne di Delle Alpi

Nostalgia - Saat Timnas Inggris Hapus Kutukan Adu Penalti di Piala Dunia

Nostalgia - Ketika Anak Muammar Gaddafi Merumput di Serie A

Timnas Belanda di Piala Dunia 1974

Piala Dunia 1974 memakai format yang jauh berbeda dengan yang kita kenal saat ini. Saat itu tim peserta yang berhak berlaga di putaran final berjumlah 16 negara.

Negara-negara tersebut dibagi ke dalam empat grup. Juara grup dan runner up lolos ke fase selanjutnya yang kembali menganut sistem grup.

Pada fase grup kedua, delapan tim tersisa dibagi ke dalam dua grup. Juara masing-masing grup langsung melaju ke final sedangkan runner up melakoni laga perebutan peringkat ketiga.

Belanda tergabung di grup 3 bersama Uruguay, Swedia, dan Bulgaria pada fase grup pertama. Mereka keluar sebagai juara grup dengan koleksi lima poin hasil dua kemenangan (kemenangan masih bernilai dua poin) dan sekali imbang.

Pada fase grup kedua, Belanda harus tergabung bersama sang juara bertahan Brasil, Jerman Timur, dan Argentina. Sebuah grup yang tidak mudah tentunya.

Namun Total Football Belanda kembali ampuh meredam lawan-lawannya. Mereka menyapu bersih tiga laga tersebut dengan kemenangan.

Argentina dihajar empat gol tanpa balas pada laga perdana. Kemudian Jerman Timur dan Brasil sama-sama ditaklukkan dengan skor 2-0.

Johan Cruyff berduel dengan Franz Beckenbauer

Namun keperkasaan Belanda seolah runtuh di laga final. Jerman Barat yang bertindak sebagai tuan rumah secara mengejutkan mampu menang dengan skor 2-1 dan berhak meraih trofi.

Perjalanan Jerman Barat menuju laga final sebenarnya tak berjalan mulus. Franz Beckenbauer dan kawan-kawan hanya finis di posisi runner up fase grup pertama karena takluk dari Jerman Timur.

Padahal Jerman Timur mampu dikalahkan Belanda pada fase grup kedua. Tak heran jika Cruyff dan kawan-kawan lebih diunggulkan pada laga final.

Ketika laga final berlangsung di Olympiastadion, Munich, Belanda seperti akan menang dengan mudah karena mampu membobol gawang Jerman Barat pada dua menit pertama melalui penalti Johan Neeskens. Hadiah tersebut diberikan wasit setelah Cruyff dilanggar di kotak terlarang oleh Uli Hoeness.

Setelah unggul cepat, Belanda kian percaya diri. Mereka mampu mendominasi penguasaan bola seperti laga-laga sebelumnya.

Namun rasa percaya diri itu mulai berlebihan sehingga pemain Belanda terkesan meremehkan Jerman Barat. Hal ini tak lepas dari rivalitas panas kedua negara dalam perang dunia.

“Kami ingin mengolok-olok mereka. Kami tidak berpikir tentang itu tapi kami melakukannya, mengoper-oper bola tanpa tujuan,” kata Johnny Rep, penyerang Belanda dalam laga tersebut dikutip dari situs resmi FIFA.

Hal itu akhirnya berbuah petaka. Pemain Jerman Barat yang merasa dilecehkan justru termotivasi untuk menyamakan kedudukan.

Usaha tuan rumah akhirnya membuahkan hasil saat wasit memberikan hadiah penalti setelah akselerasi Bernd Holzenbein dihentikan secara ilegal oleh Wim Jensen meskipun berbau diving. Paul Breitner yang maju sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya.

Gol tersebut membuat mental para pemain Belanda tersentak. Mereka pun mencoba tampil serius untuk mencetak gol kembali.

Namun justru Jerman Barat yang mampu mencetak gol tambahan. Gerd Muller membawa tuan rumah berbalik unggul pada menit ke-43.

Belanda melakukan segala upaya untuk menyamakan kedudukan di sisa laga. Namun dewi fortuna nampak telah berpaling dari mereka sehingga skor 2-1 untuk kemenangan Jerman Barat tetap bertahan hingga pertandingan usai.

Hasil ini seperti mengawali kutukan Belanda di laga-laga final. Setelah itu, mereka juga takluk di dua laga final Piala Dunia yaitu pada edisi 1978 dan 2010.

Satu-satunya keberhasilan Belanda memenangi laga final terjadi pada ajang Piala Eropa 1988. Tim yang masih ditangani Rinus Michels mampu menaklukkan Uni Soviet dengan skor 2-0.

Menariknya Piala Eropa 1988 juga digelar di Jerman Barat. Laga final juga berlangsung di Olympiastadion, tempat yang 14 tahun sebelumnya menghadirkan mimpi buruk bagi Belanda.

Timnas Belanda Piala Dunia 1974 Nostalgia Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.514

Berita Terkait

Lainnya
Resep Tim Balap Sepeda Indonesia Raih 3 Emas, 4 Perak, dan 1 Perunggu di SEA Games 2025
Sementara itu, peraih medali emas, Aiman Cahyadi mengakui capaian ini sesuai target yang mereka tetapkan.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 19 Desember 2025
Resep Tim Balap Sepeda Indonesia Raih 3 Emas, 4 Perak, dan 1 Perunggu di SEA Games 2025
Liga Indonesia
Persib Kena Denda Rp499 Juta dari AFC, Bojan Hodak Minta Bobotoh Lebih Dewasa
Denda itu dijatuhkan AFC menyusul insiden yang terjadi saat laga AFC Champions League (ACL) Two 2025/2026 melawan Selangor FC di Stadion MBPJ, Selangor, pada 6 November 2025.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 19 Desember 2025
Persib Kena Denda Rp499 Juta dari AFC, Bojan Hodak Minta Bobotoh Lebih Dewasa
Liga Indonesia
Puas dengan Kedalaman Skuad Persija, Mauricio Souza Belum Butuh Ivar Jenner
Persija tengah dikaitkan dengan gelandang kapten Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, Ivar Jenner. Kontrak Ivar di FC Utrecht akan berakhir Juni 2026.
Rizqi Ariandi - Jumat, 19 Desember 2025
Puas dengan Kedalaman Skuad Persija, Mauricio Souza Belum Butuh Ivar Jenner
Sports
SEA Games 2025: Voli Pantai dan Perahu Naga Juara, Tim Indonesia Koleksi 86 Medali Emas
Perolehan emas Indonesia di SEA Games 2025 terus bertambah. Voli pantai dan perahu naga kembali juara, membuat Tim Merah Putih kini mengoleksi 86 medali emas. Cek detail lengkapnya di sini.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
SEA Games 2025: Voli Pantai dan Perahu Naga Juara, Tim Indonesia Koleksi 86 Medali Emas
Sports
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Final Voli Putra SEA Games 2025: Indonesia vs Thailand
Timnas voli putra Indonesia menghadapi Thailand di final SEA Games 2025. Simak jadwal siaran langsung dan link streaming resminya.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Final Voli Putra SEA Games 2025: Indonesia vs Thailand
Futsal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Pertandingan Futsal Putra SEA Games 2025: Indonesia vs Thailand
Timnas Futsal Indonesia wajib menang melawan Thailand demi emas SEA Games 2025. Simak jadwal siaran langsung dan link streaming resminya.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Pertandingan Futsal Putra SEA Games 2025: Indonesia vs Thailand
Sports
SEA Games 2025: Ketum PODSI Basuki Hadimuljono Apresiasi Militansi Tim Dayung Indonesia
Ketum PODSI Basuki Hadimuljono mengapresiasi militansi tim dayung Indonesia yang panen medali di SEA Games 2025 dan melampaui target emas.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
SEA Games 2025: Ketum PODSI Basuki Hadimuljono Apresiasi Militansi Tim Dayung Indonesia
Timnas
Seperti Shin Tae-yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Libatkan Asisten Lokal
Pelatih baru Timnas Indonesia harus mencontoh Shin Tae-yong yang mau melibatkan beberapa pelatih lokal untuk membantunya tim tim kepelatihan.
Rizqi Ariandi - Jumat, 19 Desember 2025
Seperti Shin Tae-yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Libatkan Asisten Lokal
Sports
SEA Games 2025: Triathlon, Perahu Naga, dan Tenis Tambah Perolehan Medali Emas
Indonesia kembali menambah emas SEA Games 2025. Medali datang dari triathlon, perahu naga, dan tenis. Total emas Merah Putih terus bertambah.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
SEA Games 2025: Triathlon, Perahu Naga, dan Tenis Tambah Perolehan Medali Emas
Liga Indonesia
Fokus ke Laga Terdekat, Pelatih Persija Belum Pikirkan Persib Bandung
Persija akan bertemu Persib pada 11 Januari 2026. Namun, sebelum itu Macan Kemayoran terlebih dulu menghadapi Semen Padang, Bhayangkara FC dan Persijap Jepara.
Rizqi Ariandi - Jumat, 19 Desember 2025
Fokus ke Laga Terdekat, Pelatih Persija Belum Pikirkan Persib Bandung
Bagikan