Motivasi Ekstra AC Milan di Liga Europa

BolaSkor.com - Leg satu play-off Liga Europa menuju 16 besar akan dimainkan di San Siro, Jumat (16/02) pukul 03.00 dini hari WIB, antara AC Milan dan Stade Rennes. Pertandingan nanti jadi pertemuan pertama kedua tim di Eropa.
Bagi Milan, terakhir kali mereka bertemu tim asal Prancis terjadi pada 2005-2006 pada fase perempat final Liga Champions kontra Olympique Lyonnais. Milan juga lolos empat kali dari lima laga terakhir fase gugur di Eropa lawan tim dari Prancis.
Stefano Pioli, pelatih Milan, secara khusus mewaspadai Rennes dan menilai mereka sebagai tim yang disiplin dan terorganisir baik. Pioli juga berharap Milan mengobati luka setelah gagal lolos 16 besar Liga Champions.
Baca Juga:
Toni Kroos soal Jude Bellingham: Harga Mahal Tidak Selalu Berjalan Sesuai Rencana
Hasil Liga Champions: Real Madrid Menang Tipis, Juara Bertahan Pesta Gol di Denmark
"Pertandingan Eropa selalu sulit. Kami punya banyak waktu untuk mempelajari Rennes. Mereka adalah tim terorganisir yang memainkan sepak bola vertikal, dengan kualitas. Kami harus berhati-hati," papar Pioli dikutip Milannews.
"Liga Champions jelas satu langkah di atas, tapi jika kita melihat tim-tim yang terlibat, tidak hanya Bayer Leverkusen tapi juga Liverpool dan klub-klub penting lainnya."
Pioli menilai Milan memiliki motivasi tambahan bermain di Liga Europa karena tak pernah memenanginya, kendati DNA Milan berada di Liga Champions dengan raihan tujuh trofi.
"Fakta bahwa Milan belum pernah menjuarai Liga Europa memberi kami motivasi ekstra meski kami tidak bisa memandang sejauh itu. Kami fit dan begitu pula mereka, pertandingan besok akan menjadi penting," imbuh Pioli.
"Kami mempunyai ambisi besar dan kami ingin terus maju. Rennes adalah tim yang sangat bagus. Liga Prancis berbeda dengan Serie A, ada intensitas tinggi dan banyak teknik."
Ditambahkan oleh Julien Stephan, pelatih Rennes, Milan adalah tim unggulan lolos dan berharap timnya dapat meladeni permainan mereka.
"Milan adalah tim yang berkualitas dan jika kami menurunkan intensitasnya, kami akan mendapat hukuman. Di tingkat Eropa, ini adalah pertandingan paling bergengsi yang pernah kami mainkan, karena Milan telah mewakili banyak hal selama beberapa dekade di benua ini," papar Stephan.
"Saya menyaksikan banyak pertandingan Milan dan pertandingan PSG adalah penampilan terbaik mereka musim ini. Mereka pantas bermain di Liga Champions dan kami sangat menghormati sejarah mereka."
"Jelas, Milan adalah favorit, kami adalah tim luar dan ingin memastikan leg kedua memiliki sesuatu untuk dikatakan," urainya.
Arief Hadi
15.615
Berita Terkait
Eks Penyerang AC Milan dan Liverpool Digaet Klub Milik Gary Neville dan David Beckham

Ambisius, AC Milan Targetkan Scudetto Musim Ini

Kabar Buruk untuk AC Milan, Adrien Rabiot Absen Sebulan

Kim Min-jae Ingin Kembali ke Serie A, Juventus dan AC Milan Pantau Situasi

Gianluigi Donnarumma Buka Suara soal Peluang Kembali dan Keyakinan AC Milan Raih Scudetto

AC Milan dan Juventus Saling Sikut Rebutan Kim Min-jae

AC Milan Terkena Virus FIFA, Tiga Pemain Cedera

Ultras Como Kecam Keras Laga Melawan AC Milan di Australia

Nostalgia: Ketika AC Milan Meraih Scudetto 1993/1994 dengan Hanya Mencetak 36 Gol

Pertama Kali dalam Sejarah, AC Milan Raup Keuntungan Tiga Tahun Berturut-turut
