'Mia san Mia': Lebih dari Sekadar Slogan Bayern Munchen

Bicara Bayern tentu tidak lepas dengan slogan Mia san Mia.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Senin, 26 Februari 2024
'Mia san Mia': Lebih dari Sekadar Slogan Bayern Munchen
Suporter Bayern Munchen (fBundesliga)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Pada 27 Februari 1900, sebelas pemain sepak bola di Munich berpisah dari klub olahraga mereka yang sudah ada sebelumnya untuk membentuk FC Bayern Munchen. Klub baru ini kemudian menjadi salah satu klub paling sukses di Jerman dan Eropa.

Kesebelas pemain tersebut adalah anggota Munchner TurnVere yang fokus utamanya pada senam. Ketika mayoritas klub memutuskan untuk tidak mengizinkan tim sepak bola mereka bergabung dengan Asosiasi Sepak Bola Jerman, kesebelas anggota tersebut meninggalkan klub dan memulai tim mereka sendiri, memilih Franz John untuk menjadi presiden pertama klub baru tersebut.

Baca Juga:

Tidak Hanya Xabi Alonso, Liverpool Juga Incar Direktur Olahraga Bayer Leverkusen

Thomas Tuchel Tinggalkan Bayern Munchen, Xabi Alonso dan Antonio Conte Jadi Calon Pengganti

Badai Cedera Pemain Terjang Liverpool Jelang Laga-laga Penting pada Akhir Februari

Bayern menikmati kesuksesan awal regional, memenangkan gelar nasional pertama mereka pada 1932 di bawah asuhan pelatih Richard Kohn. Bayern memasuki kevakuman sepanjang Perang Dunia II. Namun, pada pertengahan 1960-an, mereka mulai bangkit kembali dengan pemain seperti Franz Beckenbauer, Gerd Muller, dan Sepp Maier. Mereka mendominasi Bundesliga sejak 1970-an dan seterusnya.

Bicara Bayern tentu tidak lepas dengan slogan "Mia san Mia". Apa sebenarnya arti dari slogan itu?

"Mia San Mia" merupakan variasi bahasa Bavaria dari frasa bahasa Jerman "Wir sind wir", yang diterjemahkan menjadi "We are who we are" dalam bahasa Inggris.

"Mia san Mia" adalah ungkapan yang berakar pada Kekaisaran Austro-Hungaria Abad ke-19, dan kemudian digunakan oleh politisi Jerman Franz Josef Strauss dari tahun 1961 hingga 1988, sebelum diadopsi oleh Bayern pada 1980-an.

Kata-kata itu mendapatkan daya tarik selama perjalanan raksasa Bavaria ke final Piala Eropa 1987 ketika mantan pemain Hans Pflugler, Hansi Dorfner, dan Ludwig Kogl memasukkan kata-kata tersebut ke dalam lagu pascapertandingan. Biasanya dinyanyikan sambil menari di atas meja.

Bayern kalah 1-2 di final dari Porto di Wina, namun mendapatkan motto klub yang sesuai dengan sejarah mereka yang kaya, kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mentalitas juara.

“Mia san Mia melambangkan keinginan penuh untuk sukses,” jelas bintang Bayern, Thomas Muller. “Itulah cara kami. Tidak ada jalan tengah, yang ada hanyalah kemenangan."

“Mia san Mia melambangkan mentalitas pemenang yang kuat dengan kepercayaan diri yang tinggi, tetapi tanpa kesombongan. Siapa pun yang ingin menang harus bekerja keras untuk itu. Sama halnya dengan pesepak bola profesional."

"Pesepak bola terbaik selalu bermain untuk Bayern. Semua orang memberikan segalanya saat latihan. Itu adalah sesuatu yang kami coba ajarkan kepada para pemain muda. Tidak ada yang lebih penting," Muller menambahkan.

Tidak cuma pemain, "Mia san Mia" juga sangat diresapi oleh suporter Bayern. Allianz Arena yang berkapasitas 75.000 selalu penuh. Para penggemar melakukan perjalanan ke pertandingan tandang secara massal tanpa henti.

Para pemain juga menjaga hubungan dekat dengan pendukung mereka, termasuk 291.000 anggota resmi, terbanyak dibandingkan klub sepak bola mana pun di dunia.

Bayern juga memiliki sejarah panjang solidaritas dengan klub-klub Jerman lainnya, terutama ketika mereka mengalami kesulitan keuangan, setelah memberikan bantuan kepada rival lama mereka, Munich 1860, St Pauli, Hansa Rostock, Kaiserslautern, dan bahkan Borussia Dortmund selama bertahun-tahun.

Kebijakan klub yang mengutamakan fans juga membuat harga tiket tetap rendah. Bayern mungkin merupakan salah satu tim sepak bola tersukses di dunia, namun tiket musiman di Allianz Arena termasuk termurah di Eropa.

Deretan gelar telah membuat Bayern dan pendukungnya tidak ragu lagi akan siapa mereka di lapangan, namun mereka juga sangat sadar akan identitas mereka di luar sepak bola. Di Bayern, “Mia san Mia” lebih dari sekadar slogan, ini adalah cara hidup.

Bayern munchen Bundesliga
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.486

Berita Terkait

Jadwal
Jadwal dan Link Streaming PSG vs Bayern Munchen, Rabu 5 November 2025
Paris Saint-Germain (PSG) menjamu Bayern Munchen pada lanjutan Liga Champions 2025-2026 di Parc des Princes.
Yusuf Abdillah - Selasa, 04 November 2025
Jadwal dan Link Streaming PSG vs Bayern Munchen, Rabu 5 November 2025
Liga Champions
Liga Champions: Superkomputer Prediksi Pemenang Duel PSG vs Bayern Munchen
Prediksi superkomputer Opta untuk laga seru Paris Saint-Germain vs Bayern Munchen di Liga Champions 2025/2026 bikin kaget! Siapa yang lebih berpeluang menang di Parc des Princes? Simak hasil simulasinya di sini.
Johan Kristiandi - Selasa, 04 November 2025
Liga Champions: Superkomputer Prediksi Pemenang Duel PSG vs Bayern Munchen
Liga Champions
Syarat Bayern Munchen untuk Bisa Kalahkan PSG: Harus Tampil Sempurna
Pelatih Bayern Munchen Vincent Kompany menegaskan, tim asuhannya harus bermain sempurna jika ingin mengalahkan Paris Saint-Germain.
Yusuf Abdillah - Selasa, 04 November 2025
Syarat Bayern Munchen untuk Bisa Kalahkan PSG: Harus Tampil Sempurna
Prediksi
Prediksi dan Statistik PSG vs Bayern Munchen: Misi Die Roten Jaga Kesempurnaan
Duel sengit antara dua tim yang sedang panas-panasnya akan terjadi saat Paris Saint-Germain (PSG) menjamu Bayern Munchen pada lanjutan Liga Champions.
Yusuf Abdillah - Selasa, 04 November 2025
Prediksi dan Statistik PSG vs Bayern Munchen: Misi Die Roten Jaga Kesempurnaan
Spanyol
Gaji Jadi Batu Sandungan, Barcelona Kubur Mimpi Rekrut Harry Kane
Barcelona harus mundur dari perburuan Harry Kane. Gaji selangit striker Bayern Munich itu jadi penghalang utama Blaugrana untuk wujudkan transfer impian!
Johan Kristiandi - Senin, 03 November 2025
Gaji Jadi Batu Sandungan, Barcelona Kubur Mimpi Rekrut Harry Kane
Jerman
Bertahan sejak 1992-1993, Rekor AC Milan Akhirnya Dipecahkan Bayern Munchen
Bayern Munchen selalu mencatat kemenangan dalam 14 laga yang dijalani musim ini.
Yusuf Abdillah - Kamis, 30 Oktober 2025
Bertahan sejak 1992-1993, Rekor AC Milan Akhirnya Dipecahkan Bayern Munchen
Jerman
Trio Raksasa Premier League Pantau Wonderkid Bayern Munchen
Chelsea, Arsenal, dan Manchester City dilaporkan telah mengirimkan pencari bakat untuk memantau pemain sensasional Bayern Munchen Lennart Karl.
Yusuf Abdillah - Selasa, 28 Oktober 2025
Trio Raksasa Premier League Pantau Wonderkid Bayern Munchen
Jerman
Salip Liverpool, Bayern Munchen Bicara dengan Agen Marc Guehi
Bek yang diincar Liverpool dan Real Madrid, Marc Guehi, didekati Bayern Munchen setelah adanya pembicaraan dengan agen pemain.
Arief Hadi - Jumat, 24 Oktober 2025
Salip Liverpool, Bayern Munchen Bicara dengan Agen Marc Guehi
Jerman
Siapa Lennart Karl? Pemain Jerman Termuda yang Cetak Gol di Liga Champions
Di usia 17 tahun 242 hari, Lennart Karl memecahkan rekor pencetak gol termuda Bayern di Liga Champions yang sebelumnya dipegang Jamal Musiala.
Yusuf Abdillah - Jumat, 24 Oktober 2025
Siapa Lennart Karl? Pemain Jerman Termuda yang Cetak Gol di Liga Champions
Jerman
Cetak 20 Gol dari 12 Laga, Harry Kane Lalui Catatan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo
Bayern Munchen pesta gol 4-0 atas Club Brugge di Liga Champions dan Harry Kane, turut mencetak gol, serta mengukir rekor.
Arief Hadi - Kamis, 23 Oktober 2025
Cetak 20 Gol dari 12 Laga, Harry Kane Lalui Catatan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo
Bagikan