Mengenal Serhou Guirassy, Top Skorer Kejutan dari Bundesliga

BolaSkor.com - Awal musim 2023-2024 menghadirkan banyak kejutan di liga-liga top Eropa, tidak terkecuali dari Bundesliga. Sang juara bertahan, Bayern Munchen tak bermain konsisten hingga kini ada di urutan tiga klasemen sementara.
Tujuh pekan berlalu dan Bayern arahan Thomas Tuchel mengoleksi 17 poin dari tujuh laga, di bawah Bayer Leverkusen (19 poin) dan Stuttgart (18 poin). Leverkusen besutan Xabi Alonson menarik perhatian, tetapi begitu juga Stuttgart.
Tim yang musim lalu bertarung di zona degradasi kini bertarung di zona Liga Champions, dengan potensi bersaing merebutkan titel liga. Satu nama yang menarik adalah Serhou Guirassy.
Baca Juga:
Manchester United 2-1 Brentford: Dua Gol Scott McTominay di Masa Injury Time Menangkan Setan Merah
Tak Hanya Menginspirasi dari Film Dokumenter, Beckham Juga Beri Saran untuk Maguire
Ketika Film Dokumenter 'Beckham' Menginspirasi Scott McTominay
Ketika melihat daftar pencetak gol di liga-liga top Eropa, nama familiar seperti Harry Kane, Erling Haaland, Kylian Mbappe, Lautaro Martinez ada di atas, tetapi di Bundesliga ada sosok Serhou Guirassy.
Nama yang tidak asing untuk pecinta sepak bola Eropa. Berikut sederet catatan menarik untuk mengenal penyerang Stuttgart, Serhou Guirassy.
1. Kesulitan di Awal Karier
Lahir di Arles, Prancis, pada 12 Maret 1996, Guirassy bukan produk akademi ternama di Prancis. Ia datang dari Stade Lavallois, klub dengan hanya dua trofi Coupe de la Ligue yang diraih pada medio 1980-an.
Debut Guirassy di tim utama terjadi pada laga melawan Le Havre pada 2013 di Ligue 2 (2-2). Butuh waktu baginya hingga musim 2014-2015 untuk benar-benar 'aman' di tim utama, setelah mencetak enam gol dari 29 laga, kemudian Lille merekrutnya pada 2015.
Lille klub ternama Prancis yang acapkali mengorbitkan pemain-pemain muda berbakat, tapi situasinya tak mudah bagi Guirassy di sana. Ia sempat berada di tim cadangan sebelum Lille meminjamkannya ke Auxerre.
Bersama Auxerre, potensi Guirassy mulai terlihat dan ia mencatatkan rata-rata satu gol di setiap laganya, pada paruh musim kedua Ligue 2.
FC Koln merekrutnya dan mengontraknya selama lima tahun pada 2016, tapi malang baginya cedera datang dan ia harus dioperasi. Itu membuat performanya berbeda dan tanpa disadari, pada 2019 Guirassy dipinjamkan ke Amiens dan selama tiga musim ia hanya tampil 45 kali.
2. Pergi dan Kembali ke Jerman
Bermain di luar Jerman cocok bagi Guirassy untuk membangkitkan kariernya. Pada musim 2019-2022 ia mencetak sembilan gol dari 23 laga, meski Amiens bertarung menjauh dari zona degradasi. Kemudian, pada 2020 Guirassy pindah ke Rennes.
Di sana, Guirassy mencetak 13 gol, termasuk golnya ke gawang Chelsea di Liga Champions, dari 32 pertandingan. Perlahan, kepercayaan dirinya membaik dan ia mendulang gol. Terlebih, Guirassy fit sepanjang musim.
Pada musim 2021-2022 setelah Stuttgart promosi ke Bundeslliga, mereka mencari penyerang baru untuk menggantikan Sasa Kalajdzic. Guirassy memiliki profil yang dibutuhkan tim dan pada awalnya ia dipinjam Stuttgart, untuk kemudian dikontrak permanen pada 2023.
Kembali ke Jerman, setelah berkarier di Prancis, menambah pengalaman Guirassy dan di musim pertama dengan Stuttgart ia mencetak 11 gol dari 22 laga. Stuttgart tak perlu lagi diyakinkan untuk mengontraknya secara permanen
3. Kualitas
Dengan tinggi badan 1,87 meter Guirassy ideal sebagai target man di lini depan, menanti peluang atau servis bola dari rekan setimnya, tetapi faktanya ia juga memiliki kecepatan untuk melakukan penetrasi dari sisi sayap atau untuk melalui lawan.
Sebastien Hoeness, pelatih Stuttgart, mampu memaksimalkan kualitas Guirassy dan gol-gol pun datang darinya. Sampai pekan tujuh Bundesliga, Guirassy jadi top skorer dengan torehan 13 gol di atas Kane (delapan gol) dan Jonas Wind (tujuh gol).
4. Menolak Gabung Chelsea
Tiga tahun silam atau tepatnya pada 2020, Chelsea menginginkan Guirassy dan itu dibenarkan oleh Direktur Olahraga Amiens, John Williams. Akan tapi Guirassy menolak kans bergabung dengan The Blues.
"Dia menolak pergi ke Chelsea pada jendela transfer terakhir," kata Williams kepada Le Parisien.
"Serhou membuat pilihan olahraga ketika dia bisa mendapatkan lebih banyak uang dengan tim London."
"Dia ingin melanjutkan di klub kala dia pasti memiliki waktu bermain dan tidak menghidupkan kembali pengalaman seperti yang terjadi di Koln saat dia menjadi pemain pengganti, pilihan jatuh pada Rennes karena pelatih Julien Stephan meyakinkannya bahwa dia mengandalkannya."
Arief Hadi
15.320
Berita Terkait
10 Transfer yang Gagal Terwujud pada Musim Panas 2025: Manchester United Sering Terkena Harapan Palsu

Profil Miliano Jonathans: Pemuda Keturunan Depok Berkaki Kidal dari Arnhem yang Kini Membela Timnas Indonesia
Beda Kelas dari Liga Top Eropa Lainnya, Premier League Habiskan Rp66,7 Triliun di Bursa Transfer Musim Panas 2025
5 Pemain LaLiga Termahal pada Bursa Transfer Musim Panas 2025: Madrid Punya Tiga, Barcelona Nihil

Jadi Pelatih Paling Cepat Dipecat dalam Sejarah Bayer Leverkusen, Erik ten Hag Kecewa dan Geram

5 Pemain Bintang yang Akan Bertemu Sang Mantan di League Phase Liga Champions 2025/2026
Rio Ngumoha dan 4 Pencetak Gol Termuda dalam Sejarah Premier League
7 Hal Menarik Mengenai Eberechi Eze, Rekrutan Baru Arsenal yang Pernah Bermain di Akademi The Gunners
Profil 3 Klub Promosi LaLiga 2025/2026: Levante, Elche, dan Real Oviedo

7 Fakta Menarik dari Bek Liverpool Giovanni Leoni, 'Singa Kecil' yang Dikagumi Andrea Pirlo
