Man United Punya Tradisi yang Wajib Dijaga seperti di Barcelona atau Ajax
BolaSkor.com - Dari era dua manajer yang diberi kehormatan Sir oleh Inggris, Matt Busby dan Alex Ferguson, Manchester United selalu memiliki tradisi atau filosofi berkelanjutan yang dijaga selama bertahun-tahun.
Seperti suatu hal sakral yang harus dihormati, begitu juga tradisi Setan Merah yang sudah menjadi landasan klub dalam jangka waktu panjang.
Dua tradisi Man United itu adalah pengembangan pemain muda dari akademi dan filosofi sepak bola ofensif. Mengorbitkan talenta dari akademi klub ke tim utama selalu jadi suatu hal besar yang dinanti fans.
Begitu juga permainan ofensif yang selalu identik dengan permainan United. Bermain dengan tempo tinggi, mengandalkan sisi sayap, dan memperlihatkan gairah besar ketika bertanding sudah jadi ciri khas klub peraih 20 titel Premier League.
Baca Juga:
Mahakarya Taktik Solskjaer di Balik Kesuksesan Man United Mengalahkan Tottenham
Ole Gunnar Solskjaer Bikin PSG Waspadai Man United
Paul Pogba Ungkap Unek-unek Dilatih Ole Gunnar Solskjaer
DNA bermain itu sempat hilang selama enam tahun terakhir, sejak ditinggal pensiun oleh Ferguson pada 2013. David Moyes, Louis van Gaal, hingga Jose Mourinho coba mengubah tradisi itu dan gagal melakukannya.
Moyes dan Van Gaal cenderung menerapkan taktik yang membosankan, meski keduanya memberi kesempatan pemuda akademi beraksi di tim utama. Mourinho pun demikian, bahkan lebih parah: pragmatis dan tim selalu dinaungi pemberitaan negatif.
Ole Gunnar Solskjaer datang sebagai penyelamat. Tahu dapur United setelah bermain selama 11 tahun (1996-2007), Solskjaer mengembalikan identitas bermain tim. Terbukti, United menang enam kali beruntun di seluruh kompetisi dan mencetak total 17 gol.
Kendati demikian, Solskjaer bukan manajer tetap United. Dia datang sebagai pengganti Mourinho yang dipecat Desember lalu. Solskjaer punya peluang besar mendapatkan kontrak permanen jika mampu menjaga performa tim.
Namun tak dipungkiri juga ada potensi klub mencari penggantinya - Mauricio Pochettino salah satu kandidatnya. Melihat situasi itu, legenda United lainnya, Gary Neville, memberi pesan kriteria manajer yang seharusnya didatangkan klub.
"Seharusnya tidak ada seorang pun yang diperbolehkan memasuki pusat latihan Manchester United atau Old Trafford, lagi, untuk memberikan filosofi mereka sendiri. Itu sudah pernah dilakukan," tegas Neville kepada Sky Sports.
"Filosofi Manchester United sangat dalam dan berarti, seperti halnya Barcelona dan Ajax (Amsterdam). Di Manchester United, Anda bermain cepat, sepak bola ofensif dengan cara yang menghibur. Anda membawa pemain-pemain muda ke tim utama dan memercayai mereka, lalu Anda menang."
Secara tersirat, Neville memiliki harapan agar mantan rekan setimnya, Solskjaer, diberi kontrak permanen oleh manajemen Manchester United di akhir musim.
"Saya tidak berkata Manchester United harus mendatangkan manajer yang harus memenangi liga di beberapa musim ke depan, tapi, mereka harus mendatangkan manajer yang memberikan kepercayaan kepada pemain-pemain muda dari akademi," pungkas Neville.
Arief Hadi
15.875
Berita Terkait
Liga Champions: Satu Janji Hansi Flick Usai Barcelona Jadi Bulan-bulanan Chelsea
Prediksi dan Statistik Arsenal vs Bayern Munchen: Menghindari Kekalahan Perdana
Prediksi dan Statistik Atletico Madrid vs Inter Milan: Nerazzurri Limbung
Liga Champions: Eksperimen Pep Guardiola Berakhir Petaka untuk Manchester City
Liga Champions: Kekalahan Lawan Chelsea Bongkar Kebobrokan Barcelona
Hasil Liga Champions: Chelsea Bantai Barcelona, Manchester City dan Juventus Beda Nasib
Jelang HUT Ke 97, Persija Luncurkan Buku Foto Bertajuk We Rise Again
Asisten Arne Slot di Liverpool Disebut Masuk Daftar Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
Persija vs PSIM di SUGBK, 29500 Tiket Sudah Terjual
Persija vs PSIM, Rizky Ridho Ungkap Penyesalan karena Absen Akibat Akumulasi Kartu Kuning