Liga Europa: AC Milan Angkat Koper, Serigala Roma Lebih Lapar
BolaSkor.com - Kebangkitan Serigala Roma alias AS Roma di era Daniele De Rossi berlanjut. Il Giallorossi - julukan Roma - lolos ke semifinal Liga Europa dengan menyingkirkan AC Milan, Jumat (19/04) dini hari WIB.
Usai menang 1-0 di leg pertama yang dihelat di San Siro, Roma menang 2-1 di Stadio Olimpico dari gol Gianluca Mancini (12') dan Paulo Dybala (22') yang dibalas gol Matteo Gabbia (85').
Bahkan dengan 10 pemain pasca Mehmet Zeki Celik diusir wasit di menit 31, Milan kesulitan mencetak gol dengan 64 persen penguasaan bola serta 20 percobaan tendangan (empat tepat sasaran).
Roma pun telah mencapai semifinal pada empat musim terakhir di Eropa. Di antara tim Italia, menurut Opta, hanya Juventus yang melakukannya lebih beruntun dengan mencapai semifinal (lima kali dari 1994-1995 hingga 1998-1999).
Baca Juga:
Hasil Liga Europa: Akhir Perjalanan AC Milan dan Liverpool
De Rossi dan De Zerbi, Dua Pelatih Italia dengan Perjalanan Berbeda
Daniele De Rossi di AS Roma bak Jurgen Klopp Bersama Liverpool
Lantas apa yang membedakan antara Roma dengan Milan di perempat final Liga Europa? Jawabannya adalah determinasi, efisiensi, dan rasa lapar. Hal itu diakui oleh Stefano Pioli yang notabene pelatih Milan.
"Kami meninggalkan turnamen ini dengan penyesalan. Roma menunjukkan lebih banyak kualitas dan determinasi di dua leg, jadi mereka pantas untuk lolos," kata Pioli kepada Sky Sport Italia.
"Kami tentu saja kurang berkualitas, selain mungkin tidak menciptakan peluang yang jelas, kami memiliki situasi di dalam kotak penalti yang seharusnya bisa kami manfaatkan lebih baik."
"Kami seharusnya memanfaatkan fakta bahwa mereka bermain dengan 10 pemain, namun kami tidak memiliki kualitas atau tekad untuk membalikkan hasil seperti itu setelah tertinggal 0-2."
De Rossi pun dibuat kagum dengan kegigihan bermain timnya. Tidak mudah bermain dengan 10 pemain melawan Milan.
"Untuk mengalahkan Milan, kami butuh hati besar (determinasi). Kami membutuhkan semangat yang besar, karena ketika kami bermain dengan 10 pemain, kami harus bermain dengan intensitas, namun dengan kecerdasan dan pengetahuan taktis. Berlari saja tidak cukup," imbuh De Rossi.
"Saya sangat bangga menjadi pelatih tim seperti ini. Itu tidak mudah, karena Milan adalah tim yang sangat kuat dan memainkan sepak bola yang bagus."
"Kami melihat kemarin bahkan Real Madrid bertahan dan bertahan, kami juga melakukannya pada saat yang tepat untuk melakukannya," urai mantan gelandang timnas Italia tersebut.