Liga Champions: Inter Milan Tak Terbiasa Kalah dan Punya Rekor Buruk di Adu Penalti

Arief HadiArief Hadi - Kamis, 14 Maret 2024
Liga Champions: Inter Milan Tak Terbiasa Kalah dan Punya Rekor Buruk di Adu Penalti
Inter Milan kalah adu penalti lawan Atletico Madrid (Twitter)

BolaSkor.com - Perjalanan Inter Milan, yang musim lalu mencapai final, berakhir di 16 besar Liga Champions 2023-2024. Il Nerazzurri disingkirkan oleh Atletico Madrid melalui drama adu penalti setelah agregat gol sama kuat 2-2.

Kalah 0-1 di leg pertama, Los Colchoneros menang 2-1 di leg dua yang dihelat di Wanda Metropolitano, Kamis (14/03) dini hari WIB, melalui gol Antoine Griezmann dan Memphis Depay yang membalas gol Federico Dimarco.

Pada drama adu penalti tiga penendang penalti Inter gagal mencetak gol: Alexis Sanchez, Davy Klaaseen, dan Lautaro Martinez, sedangkan dari Atletico satu pemain yang gagal mencetak gol adalah Saul Niguez.

Itu jadi drama adu penalti pertama bagi Inter setelah 52 tahun lamanya, setelah terakhir terjadi pada 1972 di semifinal melawan Celtic (Inter menang). Namun, catatan buruk Inter pada drama adu penalti sudah terlihat.

Baca Juga:

5 Momen Paling Bersejarah dalam Perjalanan 116 Tahun Inter Milan

Tersingkir dari Liga Champions, Inter Milan Ingin Kunci Scudetto Secepatnya

5 Pemain Inter yang Performanya Meningkat Pesat di Bawah Asuhan Simone Inzaghi

Martinez, top skorer sekaligus kapten Inter, mencetak 17 gol dari total 27 penalti. Sanchez bahkan lebih parah dengan 16 gol dari 29 penalti. Satu-satunya pemain Inter yang bagus dalam melakukannya adalah Hakan Calhanoglu: sembilan penalti menjadi gol.

Simone Inzaghi menilai Inter tak terbiasa kalah dan oleh karenanya hasil di Wanda Metropolitano menyakitkan.

"Ada kekecewaan bagi klub dan seluruh keluarga Inter, namun saya mengatakan kepada para pemain bahwa mereka harus bangga dengan perjalanan yang telah mereka lalui," kata Inzaghi kepada Amazon Prime Video Italia.

"Kami tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan, maka jelas kami seharusnya bisa tampil lebih baik di momen-momen tertentu. Kami memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan, kami membuat banyak kesalahan dan itu membuat perbedaan."

"Tim ini tidak terbiasa kalah. Kekalahan pasti menyakitkan, kami punya kualifikasi dalam genggaman kami."

Inzaghi pun ingin Inter kembali fokus ke Serie A dengan misi menjuarainya sejak terakhir meraih Scudetto pada 2021.

"Saya tetap sangat bangga melatih tim ini. Ini mengecewakan bagi kami semua, namun masih ada 10 pertandingan tersisa di Serie A dan kami ingin mencapai tujuan yang sangat penting," tambah Inzaghi.

"Para pemain harus tetap tenang, mengetahui bahwa detail bisa membuat perbedaan di level ini. Kami seharusnya bisa menutup pertandingan, kami punya peluang di babak kedua. Setelah itu, adu penalti bagaikan lotere dan mereka tampil lebih baik," urainya.

Liga Champions Inter Inter Milan Atletico Madrid
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.180

Bagikan