Kisah Frans Setiabudi, Legenda Hidup Persis Solo Selama 40 Tahun Keliling Dunia

Frans Setiabudi yang berposisi winger membela Persis Solo sejak 1964 sampai 1977.
Frengky AruanFrengky Aruan - Kamis, 05 Agustus 2021
Kisah Frans Setiabudi, Legenda Hidup Persis Solo Selama 40 Tahun Keliling Dunia
Frans Setiabudi ketika bermain sepak bola dengan rekan-rekan kru kapal di luar negeri. (Dok. Frans Setiabudi)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Frans Setiabudi merupakan satu dari sedikit manusia yang diberi kesempatan untuk maksimal menikmati hobi dan pekerjaan. Setelah belasan musim membela Persis Solo, Frans bisa berkeliling dunia sebagai kru kapal pesiar selama 40 tahun.

Frans Setiabudi merupakan pemain yang lahir dari kompetisi internal Persis Solo. Kala berusia 15 tahun, dia menjadi bagian dari PS TNH Solo. Tiga tahun kemudian atau tepatnya tahun 1964, Frans sudah masuk jajaran pemain senior Persis Solo.

Kala bermain, Frans menempati posisi winger. Dia merupakan salah satu pemain yang bersinar di Jawa Tengah. Buktinya, Frans termasuk pemain yang dipanggil gabung tim PON Jawa Tengah.

Baca Juga:

Muamar Qadafi, Anak Sukoharjo yang Antarkan Guatemala Berprestasi di Olimpiade 2020

Sri Widadi: Legenda Arseto, Pelatih Bambang Pamungkas, Penjaga Sriwedari hingga Manahan

Frans sukses membawa Persis Solo menjuarai kompetisi bentukan PSSI Jawa Tengah pada tahun 1968. Selain itu, beberapa turnamen juga dimenangi, yang membuat Balai Persis penuh akan piala.

Frans Setiabudi ketika membela Persis Solo. (Repro dok. Frans Setiabudi)

"Saya membela Persis Solo dari 1964 sampai 1977. Tentunya ini sebuah kebanggaan ketika belasan tahun bisa membela klub dari kota dimana saya lahir dan dibesarkan," kata Frans Setiabudi.

Frans menikmati setiap waktu bermain untuk Persis Solo. Pada periode itu, Persis Solo termasuk tim tangguh di wilayah Jawa Tengah. Namun, perjalanan sebagai pesepakbola memang harus diakhiri.

Berlayar demi Menyambung Hidup

Pada tahun 1973, Frans Setiabudi sempat sekolah pelayaran di Bandung. Jalan ini dipilih lantaran penghasilan dari sepak bola tak bisa untuk hidup.

Ketika berangkat ke Bandung, Frans sejatinya juga masih ikut pemusatan latihan tim PON Jawa Tengah. Tapi, kala itu Frans tetap pada keinginan menyelesaikan sekolah pelayaran itu.

"Saat berada di Bandung, saya masih didatangi untuk diminta gabung tim PON lagi. Ketika itu, saya berpikir bahwa pelayaran lebih menjanjikan, daripada sepak bola yang belum ada apa-apanya," jelas Frans.

Frans Setiabudi ketika bermain sepak bola dengan rekan-rekan kru kapal di luar negeri. (Dok. Frans Setiabudi)

Pilihan ini terbukti tepat. Sempat membela Persis Solo lagi setelah pulang dari Bandung, Frans Setiabudi kemudian mendapat panggilan untuk berlayar pada tahun 1977.

"Saya berlayar dari tahun 1977 sampai mengundurkan diri tahun 2018. Selama 40 tahun itu, saya tidak meninggalkan sepak bola. Setiap kapal bersandar, saya jadi koordinator untuk kru kapal bermain sepak bola di negara tersebut," tutur Frans.

Sebagai kru kapal, Frans malah dapat kesempatan untuk bermain sepak bola di berbagai negara. Kesempatan yang jelas sulit didapatkan jika kala itu tetap bertahan sebagai pemain sepak bola.

"Mau main di negara mana pun saya senang karena bisa main bola, plus dibiayai perusahaan, mulai dari sepatu, seragam dan transportasi," jelas Frans.

Keliling Dunia bersama Jersey Persis

Frans Setiabudi tak lupa dengan Persis Solo selama berlayar. Bahkan, pada musim 2006/07, Frans menjalani masa singkat sebagai manajer teknik Persis Solo. Frans ikut mengawal Greg Nwokolo dkk, termasuk ketika bertandang ke luar kota.

Jersey Persis Solo musim itu kemudian dibawanya keliling dunia. Termasuk ketika mengunjungi Camp Nou, markas Barcelona di Spanyol.

"Kalau pakai jersey Persis, banyak juga yang tanya, ini jersey klub mana? Ya, saya jawab ini klub saya, dari Solo, tempat saya lahir dan dibesarkan," paparnya.

Baca Juga:

Wawancara Kadek Wardana: Pengalaman Baru di Bali United hingga Lesunya Pariwisata Ubud

Beban Angelo Alessio Memutus Kutukan Pelatih Eropa di Persija

Frans Setiabudi bersama sang istri ketika mengunjungi Camp Nou, mengenakan seragam Persis Solo musim 2006/07. (Dok. Frans Setiabudi)

Frans kini sudah berusia 75 tahun. Dia masih mengolah si kulit bundar. Bedanya, sejak bulan November 2020, dia menghindari kerumunan dan mencari tempat sepi untuk sekadar menggiring bola.

"Awal-awal (pandemi) itu masih main, tapi setelah November, keluarga minta untuk tidak ke kerumunan, ya saya menurutinya," ucapnya.

Frans berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan dia bisa bermain sepak bola lagi. Frans pun berharap Persis Solo bisa berjaya di kancah sepak bola nasional. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)

Frans Setiabudi Persis Solo Breaking News
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Posts

15.464

Berita Terkait

Liga Indonesia
3 Fakta Menarik Jelang Duel Klasik Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta
Persebaya akan menjamu Persija di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (18/10).
Rizqi Ariandi - Rabu, 15 Oktober 2025
3 Fakta Menarik Jelang Duel Klasik Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta
Lainnya
Persiapan Panjang, Tim Esports Indonesia Percaya Diri Boyong Medali di SEA Games Thailand 2025
Cabang olahraga (cabor) e-sport Indonesia yakin bisa membawa pulang banyak medali dari ajang SEA Games Thailand 2025.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 15 Oktober 2025
Persiapan Panjang, Tim Esports Indonesia Percaya Diri Boyong Medali di SEA Games Thailand 2025
Lainnya
Semangat Petarung, Kickboxing Targetkan Tambahan Emas di SEA Games Thailand 2025
Cabang olahraga (cabor) kickboxing optimistis bisa memboyong sejumlah medali emas ke Indonesia saat tampil d SEA Games Thailand 2025 mendatang.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 15 Oktober 2025
Semangat Petarung, Kickboxing Targetkan Tambahan Emas di SEA Games Thailand 2025
Jadwal
Cara Menonton dan Link Streaming Puerto Rico vs Argentina, Live Sebentar Lagi
Argentina kembali beraksi! Saksikan Lionel Messi dan kawan-kawan menghadapi Puerto Rico dalam laga persahabatan di Chase Stadium, Rabu (15/10) pukul 07.00 WIB. Cek link streaming resminya di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 15 Oktober 2025
Cara Menonton dan Link Streaming Puerto Rico vs Argentina, Live Sebentar Lagi
Jadwal
Cara Menonton dan Link Streaming Portugal vs Hungaria, Live Sebentar Lagi
Portugal siap menjamu Hungaria di Kualifikasi Piala Dunia 2026! Simak jadwal lengkap, link streaming resmi Vision+, dan prediksi laga panas dini hari ini di Estádio José Alvalade.
Johan Kristiandi - Selasa, 14 Oktober 2025
Cara Menonton dan Link Streaming Portugal vs Hungaria, Live Sebentar Lagi
Ragam
Nostalgia: Ketika AC Milan Meraih Scudetto 1993/1994 dengan Hanya Mencetak 36 Gol
AC Milan sukses meraih Scudetto Serie A 1993-1994 dengan cara unik. Meski hanya mencetak 36 gol sepanjang musim, tim asuhan Fabio Capello menjadi juara berkat pertahanan solid yang hanya kebobolan 15 kali dan kembali berjaya di Liga Champions.
Johan Kristiandi - Selasa, 14 Oktober 2025
Nostalgia: Ketika AC Milan Meraih Scudetto 1993/1994 dengan Hanya Mencetak 36 Gol
Liga Dunia
Latihan Perdana dengan AS Trencin, Marselino Ferdinan Pede Bisa Berkembang di Liga Slovakia
Marselino Ferdinan dipinjam AS Trencin dari Oxford United selama satu musim.
Rizqi Ariandi - Selasa, 14 Oktober 2025
Latihan Perdana dengan AS Trencin, Marselino Ferdinan Pede Bisa Berkembang di Liga Slovakia
Ragam
3 Alasan Inter Milan Lebih Baik Menolak Tawaran Merekrut Neymar
Inter Milan kembali dikaitkan dengan rumor transfer Neymar pada bursa musim dingin 2025. Namun, ada tiga alasan kuat mengapa Nerazzurri lebih baik menolak kedatangan bintang Brasil itu.
Johan Kristiandi - Selasa, 14 Oktober 2025
3 Alasan Inter Milan Lebih Baik Menolak Tawaran Merekrut Neymar
Hasil akhir
Hasil Jepang vs Brasil: Comeback, Tim Samurai Biru Menang 3-2
Timnas Jepang membuat kejutan besar dengan menaklukkan Brasil 3-2 pada laga persahabatan di Ajinomoto Stadium, Selasa (14/10). Sempat tertinggal dua gol, Samurai Biru bangkit lewat gol Minamino, Nakamura, dan Ueda.
Johan Kristiandi - Selasa, 14 Oktober 2025
Hasil Jepang vs Brasil: Comeback, Tim Samurai Biru Menang 3-2
Spanyol
Terima Tawaran Rp7,6 Triliun untuk Lamine Yamal, Barcelona Tergiur
Barcelona dikabarkan menerima tawaran fantastis sebesar 400 juta euro atau sekitar Rp7,6 triliun dari klub Arab Saudi, Al-Hilal, untuk melepas bintang muda Lamine Yamal. Blaugrana mulai tergoda karena kondisi finansial yang belum stabil.
Johan Kristiandi - Selasa, 14 Oktober 2025
Terima Tawaran Rp7,6 Triliun untuk Lamine Yamal, Barcelona Tergiur
Bagikan