Premier League

Ketika Manchester United Kini Menjadi Tetangga yang Mengganggu

Kali ini United yang berposisi sebagai pengganggu, yang coba membuyarkan asa City menjadi penguasa.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Jumat, 01 Maret 2024
Ketika Manchester United Kini Menjadi Tetangga yang Mengganggu
Derby Manchester (twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Derby Manchester edisi kedua musim ini akan tersaji di Stadion Etihad, Minggu (3/3) malam WIB. Pertarungan yang digaransi bakal sengit mengingat pentingnya hasil bagi kedua kubu.

Pada pertemuan pertama musim ini, Manchester City keluar sebagai pemenang. City unggul 3-0 di Stadion Old Trafford. Kini, City kembali dijagokan sebagai pemenang.

Yang namanya derby, duel dua klub Kota Manchester selalu berjalan sengit. Rivalitas kedua klub juga sudah sangat mengental sejak lama.

Sama-sama memiliki sejarah panjang, City saat ini bisa dikatakan penguasa baru Kota Manchester. City sangat mendominasi Premier League, bahkan musim lalu mereka mampu menyabet tiga trofi sekaligus.

Baca Juga:

Marcus Rashford Harus Dapat Teguran Keras dari Pemain Senior Manchester United

Padahal Hati Dongkol, Erik Ten Hag Terpaksa Mainkan Marcus Rashford

Profil dan Rekam Jejak Dan Ashworth, Direktur Olahraga yang Diidamkan Manchester United

Melihat ke belakang, evolusi rivalitas Manchester United dan Manchester City amat terasa di era Premier League. Terutama dari sisi berwarna biru. Perlahan tapi pasti, Si Biru mulai mengambil alih tetangga Merah.

Man United merupakan klub paling sukses di Inggris sepanjang era Premier League. Mereka sudah 13 kali menjadi juara.

Pada saat meraih gelar juara Premier League kelima pada 1998-99, Setan Merah berada di puncak dunia. Tim asuhan Sir Alex Ferguson itu mencatat sejarah dengan meraih tiga trofi sekaligus alias treble. Lalu di mana City saat itu?

Pada periode yang sama, Si Biru sedang sibuk bertarung melawan klub macam Lincoln City dan Wrexham di kasta ketiga sepak bola Inggris. Butuh sekitar satu dekade dan melawati masa peralihan sulit City mulai menggeliat. Sempat tertunda pada era kepemilikan Thaksin Shinawatra, kebangkitan City akhirnya dimulai dengan masuknya Abu Dhabi Group pada 2008. Pada saat yang sama, United sukses membawa pulang trofi Liga Champions.

Tidak ada yang menyangkal, kebangkitan City tak lepas dari kekuatan finansial di belakang mereka.

City mulai tak lagi sekadar 'tetangga yang nyinyir'. Sebaliknya, cengkeraman dominasi Manchester United mulai mengendur. Hingga akhirnya pada 2012, City mengecap rasanya menjadi kampiun Premier League.

Pergeseran dominasi makin terasa saat City mendatangkan Pep Guardiola, sementara United masih kesulitan mendapatkan pengganti Sir Alex Ferguson.


Evolusi Pemain dan Manajer

Menilik evolusi dari rivalitas United dan City, menarik jika melihat para pemain dari kedua belah pihak.

Sepanjang sejarah Premier League, banyak ikon yang pernah membela kedua klub. Jejak evolusi juga bisa dilihat dari para pemain tersebut. Saat United berkilau bersama pemain-pemain macam Steve Bruce, Gary Pallister, Peter Schmeichel, atau Eric Cantona, pemain paling top dari City adalah David White.

Pada 2003, United mendatangkan pemain muda dari Sporting Lisbon, Cristiano Ronaldo. Setahun kemudian, Wayne Rooney datang bergabung. Sementara pada periode yang sama, transfer terbesar yang dilakukan City adalah dengan mendatangkan Ben Thatcher.

Saat United memecahkan rekor transfer untuk mendapatkan Rio Ferdinand pada 2002, ketika itu pembelian paling mewah City adalah Claudio Reyna.

Dan, setelah uang Abu Dhabi masuk, perubahan mulai terlihat. City mulai membeli pemain papan atas. Dimulai dari Robinho, Carlos Tevez, Sergio Aguero, hingga Erling Haaland didatangkan.

Bagaimana dengan manajer? Perbedaan kedua klub terkait manajer ibarat bumi dengan langit. Sukses United sudah identik dengan Ferguson yang menangani klub selama 26 tahun, 21 tahun di era Premier League.

Namun selepas Ferguson, Man Utd kesulitan mendapatkan pengganti yang pas. Sedangkan dalam periode yang sama, City sudah ditangani banyak manajer (termasuk interim). Nama-nama macam Kevin Keegan, Joe Royle, Roberto Mancini, dan Manuel Pellegrini pernah bertugas.

Di Etihad, Kamis dini hari nanti bisa menjadi gambaran dari evolusi dari derby Manchester. Sebelumnya City menjadi tetangga berisik yang menjadi pengganggu. Kali ini United yang berposisi sebagai pengganggu, yang coba membuyarkan asa City menjadi penguasa.

Premier League Derby Manchester Manchester United Manchester City Breaking News
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.643

Berita Terkait

Bulu Tangkis
Cerita Pengalaman Raymond/Joaquin Kalahkan Sang Idola di Final Australia Open 2025
Raymond Indra/Nikolaus Joaquin menceritakan kisahnya saat menumbangkan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri di final Australia Open 2025.
Tengku Sufiyanto - Kamis, 27 November 2025
Cerita Pengalaman Raymond/Joaquin Kalahkan Sang Idola di Final Australia Open 2025
Liga Indonesia
Bojan Hodak Murka, Bakal Coret Beberapa Pemain Persib Usai Kalah dari Lion City, Siapa Saja Dia?
Bojan Hodak kesal saat Persib Bandung harus kalah dari Lion City Sailors FC di Singapura.
Tengku Sufiyanto - Kamis, 27 November 2025
Bojan Hodak Murka, Bakal Coret Beberapa Pemain Persib Usai Kalah dari Lion City, Siapa Saja Dia?
Liga Champions
Mencadangkan Mohamed Salah Jadi Cara Arne Slot Bebas dari Ancaman Pemecatan
Dietmar Hamann beri saran mengejutkan untuk Arne Slot setelah Liverpool terpuruk. Mohamed Salah disebut jadi masalah utama. Benarkah?
Johan Kristiandi - Kamis, 27 November 2025
Mencadangkan Mohamed Salah Jadi Cara Arne Slot Bebas dari Ancaman Pemecatan
Liga Champions
Ingin Balas Dendam, Harry Kane Tunggu Arsenal di Babak Gugur
Harry Kane murka setelah Bayern Munchen tumbang dari Arsenal. Sang bomber menegaskan ingin bertemu kembali di babak gugur demi balas dendam besar!
Johan Kristiandi - Kamis, 27 November 2025
Ingin Balas Dendam, Harry Kane Tunggu Arsenal di Babak Gugur
Liga Champions
Virgil Van Dijk Rajin Bikin Lawan Liverpool Dapat Tendangan Penalti
Virgil van Dijk kembali bikin blunder fatal yang berujung penalti saat Liverpool dipermalukan PSV 1-4 di Anfield. Statistik Opta ungkap fakta mengejutkan: Van Dijk jadi pemain Premier League paling sering memberi penalti musim ini!
Johan Kristiandi - Kamis, 27 November 2025
Virgil Van Dijk Rajin Bikin Lawan Liverpool Dapat Tendangan Penalti
Inggris
Arne Slot Pun Tak Percaya Liverpool Terpuruk
Periode negatif Arne Slot di musim kedua melatih Liverpool semakin terlihat usai kalah 1-4 lawan PSV Eindhoven di Liga Champions.
Arief Hadi - Kamis, 27 November 2025
Arne Slot Pun Tak Percaya Liverpool Terpuruk
Timnas
Hadapi SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-22 Berangkat ke Thailand Jumat 28 November
Timnas Indonesia U-22 bersiap menghadapi SEA Games 2025. Skuad Garuda Muda dijadwalkan bertolak menuju Thailand pada Jumat (28/11) pagi.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Hadapi SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-22 Berangkat ke Thailand Jumat 28 November
Timnas
Sumardji Sempat Komunikasi dengan Timur Kapadze
Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, sempat menjalin komunikasi dengan Timur Kapadze. Namun, tidak ada pembicaraan soal tawaran melatih Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Sumardji Sempat Komunikasi dengan Timur Kapadze
Timnas
Menpora Beri Target Perak, PSSI Justru Ingin Timnas Indonesia U-22 Pertahankan Emas di SEA Games 2025
PSSI dan Menpora beda target di SEA Games 2025. PSSI ingin Timnas Indonesia U-22 mempertahankan medali emas.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Menpora Beri Target Perak, PSSI Justru Ingin Timnas Indonesia U-22 Pertahankan Emas di SEA Games 2025
Sports
Presiden Prabowo Instruksikan Tiga Langkah Besar untuk Kesejahteraan Atlet Indonesia
Presiden Prabowo Subianto juga menginstruksikan Menpora Erick Thohir untuk membuka ruang karier bagi atlet berprestasi.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Presiden Prabowo Instruksikan Tiga Langkah Besar untuk Kesejahteraan Atlet Indonesia
Bagikan