Final Liga Champions 2015, Treble Winners Kedua Barcelona, dan Nestapa bagi Juventus

Tangisan Pirlo pada final Liga Champions 2015 seharusnya sudah cukup mewakilkan betapa besar hasrat fans Juventus dan barcelona
Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 06 Juni 2020
Final Liga Champions 2015, Treble Winners Kedua Barcelona, dan Nestapa bagi Juventus
Andrea Pirlo (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Lima tahun lalu tepat di tanggal 6 Juni Olympiastadion, Berlin, menjadi saksi sejarah besar FC Barcelona di final Liga Champions melawan raksasa dari Italia, Juventus. Blaugrana menang telak dengan skor 3-1.

Ketiga gol Barcelona besutan Luis Enrique dilesakkan oleh Ivan Rakitic (4'), Luis Suarez (68'), dan Neymar (90+7') yang diperkecil Alvaro Morata di menit 55. Laga di Olympiastadion itu menjadi satu titik momen sejarah berbeda bagi kedua tim.

FC Barcelona mengukir sejarah meraih treble winners kedua dalam sejarah klub - dan masih jadi satu-satunya tim yang melakukannya - setelah meraihnya pada 2009 bersama Pep Guardiola. Pada 2015 pelatihnya adalah Luis Enrique.

"Dengan setengah bercanda saya bertanya kepada pemain-pemain, apa hal terburuk yang dapat terjadi kepada kami hari ini?" tutur Enrique bercerita kata-kata motivasi yang diberikan kepada Barca sebelum laga berlangsung.

Baca Juga:

Ketika Cristiano Ronaldo Ucapkan Selamat Tinggal Real Madrid di Kiev

Final Liga Champions 2017, Momen Real Madrid Hapus Kutukan Berumur 27 Tahun

5 Pemain Top yang Tidak Pernah Memenangi Titel Liga Champions

Luis Enrique

Para pemain senior Barca menjawab "Tidak bermain dengan gaya kami," dan bukan itu jawabannya. "Saya berkata hal terburuk yang dapat terjadi hari ini adalah menjadi pemain Juventus dan harus berhadapan dengan Barca!"

"Bayangkan Anda harus menjaga Luis Suarez, atau Neymar, atau Leo Messi, atau Andres Iniesta, atau Sergio Busquets!. Bayangkan mencoba menjebol gawang Marc-Andre ter Stegen. Menjadi Alvaro Morata dan coba mencetak gol melawan Javier Mascherano dan Gerard Pique. Lalu jadi Patrice Evra dan coba bertahan melawan Dani Alves."

"Saya mengatakannya dengan sedikit bercanda, tapi faktanya ... bayangkan kami tengah berbicara di antara skuat Juventus. Dan saya membicarakan Anda mengenai Barca. Anda pasti memikirkannya! tidak mungkin tidak!"

Pep talk ala Luis Enrique berhasil meredam Juventus. Carlos Tevez tak berkutik, Morata mencetak satu gol, Andrea Pirlo, Paul Pogba, dan Arturo Vidal tak kuasa menghadapi lini tengah Barcelona. Trisula lini depan Barca: Suarez, Neymar, dan Messi sangat berbahaya kala membangun serangan atau melakukan serangan balik.

Barcelona

Kekalahan di final itu menjadi nestapa bagi Juventus. Il Bianconeri gagal memupus penantian panjang titel Liga Champions yang terakhir diraih pada 1996. Parahnya lagi dua tahun berselang mereka gagal kembali lagi memenanginya dengan pelatih yang sama: Massimiliano Allegri.

Juventus

Ironisnya untuk Barcelona mereka tak lagi memenangi titel Liga Champions sejak malam spesial di Berlin, Jerman itu. Perjalanan Lionel Messi dkk dalam lima tahun terakhir selalu kandas di fase gugur.

Keadaan kian memburuk karena dalam dua kesempatan Barca - yang biasanya melakukan comeback dramatis - justru merasakan comeback dari lawan, yakni kala melawan AS Roma pada perempat final Liga Champions 2017-18 dan Liverpool di semifinal Liga Champions 2018-19.

Selama lima tahun terakhir itu juga Barcelona hanya bisa gigit jari melihat rival bebuyutan, Real Madrid memenangi tiga titel Liga Champions yang menegaskan status mereka sebagai Raja Eropa dengan raihan 13 titel.

Barca tak lagi sama sejak Ernesto Valverde melatih tim menggantikan Enrique dan kini ditangani oleh Quique Setien. Empat legenda klub, Andres Iniesta, Dani Alves, Xavi (pensiun), dan Neymar telah pergi. Kehilangan Neymar ke PSG dengan rekor transfer 222 juta euro pada 2017 sangat mengurangi daya serang mereka di lini depan.

Andrea Pirlo menangis selepas laga berakhir

Pun demikian Juventus. Kini klub asal Turin dilatih Maurizio Sarri dan tidak ada lagi nama Pirlo, Vidal, Pogba, Claudio Marchisio, Morata, Tevez dalam skuat tim. Tangisan Pirlo pada final Liga Champions 2015 seharusnya sudah cukup mewakilkan betapa besar hasrat fans Juventus dan dirinya meraih titel untuk klub. Bagi Pirlo itu adalah final turnamen antarklub Eropa terakhirnya sebelum gabung New York City dan pensiun pada 2017.

Breaking News Liga Champions Juventus Barcelona
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.681

Berita Terkait

Liga Indonesia
I.League Dukung Media Cup 2025 sebagai Wadah Kreativitas dan Silaturahmi Wartawan
Media Cup 2025 berlangsung di Pendekar Goozone Mini Soccer Cibis Park, Jakarta Selatan, pada 28-30 Oktober mendatang.
Rizqi Ariandi - Selasa, 28 Oktober 2025
I.League Dukung Media Cup 2025 sebagai Wadah Kreativitas dan Silaturahmi Wartawan
Italia
Respons Luciano Spalletti soal Kabar Jadi Pelatih Anyar Juventus
Luciano Spalletti akhirnya menanggapi rumor yang menyebut dirinya akan menggantikan Igor Tudor di Juventus. Eks pelatih Napoli itu beri respons mengejutkan!
Johan Kristiandi - Selasa, 28 Oktober 2025
Respons Luciano Spalletti soal Kabar Jadi Pelatih Anyar Juventus
Italia
Tiga Striker yang Masuk Radar AC Milan pada Januari 2026, Ada Nama Ujung Tombak AS Roma
AC Milan incar tiga striker baru di bursa Januari 2026. Nama-nama seperti Joaquin Panichelli, Franculino, dan Artem Dovbyk masuk radar Rossoneri!
Johan Kristiandi - Selasa, 28 Oktober 2025
Tiga Striker yang Masuk Radar AC Milan pada Januari 2026, Ada Nama Ujung Tombak AS Roma
Spanyol
Kesabaran Ada Batasnya, Barcelona Murka dengan Ulah Lamine Yamal Belakangan Ini
Barcelona dikabarkan geram dengan sikap Lamine Yamal belakangan ini. Dari komentar kontroversial soal Real Madrid hingga kisah asmaranya yang jadi sorotan.
Johan Kristiandi - Selasa, 28 Oktober 2025
Kesabaran Ada Batasnya, Barcelona Murka dengan Ulah Lamine Yamal Belakangan Ini
Lainnya
Pembinaan Atlet Voli Indonesia Kompetisi U-16 JEVA Spike Nation 2025
JEVA Spike Nation 2025 merupakan ajang yang diinisiasi oleh Jakarta Electric PLN sebagai wadah pembinaan olahraga bola voli Indonesia, khususnya di usia muda.
Tengku Sufiyanto - Selasa, 28 Oktober 2025
Pembinaan Atlet Voli Indonesia Kompetisi U-16 JEVA Spike Nation 2025
Italia
Prediksi Starting XI AC Milan Versus Atalanta: Rafael Leao dan Santiago Gimenez Kembali Berduet
AC Milan siap turun dengan duet Rafael Leao dan Santiago Gimenez saat melawan Atalanta di Gewiss Stadium. Allegri diprediksi tak banyak ubah formasi.
Johan Kristiandi - Selasa, 28 Oktober 2025
Prediksi Starting XI AC Milan Versus Atalanta: Rafael Leao dan Santiago Gimenez Kembali Berduet
Berita
Mandiri Media Cup 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan Banyak Kegiatan Seru
Mandiri Media Cup 2025 resmi dibuka di CIBIS Park, Jakarta. Sebanyak 16 tim media nasional siap bersaing dalam ajang mini soccer bergengsi bertema “Rise Beyond Limit”.
Johan Kristiandi - Selasa, 28 Oktober 2025
Mandiri Media Cup 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan Banyak Kegiatan Seru
Italia
Terungkap, Igor Tudor Bersitegang dengan Empat Pemain Juventus Sebelum Dipecat
Sebelum dipecat, Igor Tudor dikabarkan bersitegang dengan empat pemain Juventus usai kekalahan dari Lazio. Konflik internal ini jadi pemicu pemecatan.
Johan Kristiandi - Selasa, 28 Oktober 2025
Terungkap, Igor Tudor Bersitegang dengan Empat Pemain Juventus Sebelum Dipecat
Timnas
Bantah Isu Voting soal Pelatih Timnas Indonesia, Exco PSSI Belum Gelar Rapat
PSSI memilih hatii-hati dalam menentukan pengganti Patrick Kluivert.
Rizqi Ariandi - Selasa, 28 Oktober 2025
Bantah Isu Voting soal Pelatih Timnas Indonesia, Exco PSSI Belum Gelar Rapat
Liga Indonesia
Bojan Hodak Angkat Bicara soal Saddil Ramdani yang Marah karena Diganti
Saddil Ramdani marah usai diganti cepat pada laga Persib vs Persis. Bojan Hodak akhirnya jelaskan alasan di balik keputusan taktis tersebut.
Johan Kristiandi - Selasa, 28 Oktober 2025
Bojan Hodak Angkat Bicara soal Saddil Ramdani yang Marah karena Diganti
Bagikan