Drama Laga di Luigi Ferraris, dari Kartu Merah Maignan hingga Giroud Jadi Kiper Milan

BolaSkor.com - Pekan delapan Serie A menyisakan cerita di Luigi Ferraris, markas Genoa ketika menjamu AC Milan, Minggu (08/10) dini hari WIB. Il Rossoneri menang 1-0 dari gol Christian Pulisic di menit 87.

Pertandingan itu menjadi drama dengan dua kartu merah yang diterima Josep Martinez (90+13') dan Mike Maignan (90+8'). Tak mudah bagi kedua tim bermain, khususnya Milan yang baru bisa mencetak gol jelang laga bubar.

Pelatih Milan, Stefano Pioli, menggambarkan laga tersebut dengan tiga kata: mentalitas, karakter, dan kekuatan. Pioli bangga dengan perjuangan Davide Calabria dkk hingga saat ini Milan, sampai jeda internasional Oktober berakhir, menjadi pemuncak klasemen sementara Serie A.

Baca Juga:

Sinyal Kembali Semakin Menguat, Ibrahimovic Temui Petinggi Milan

Bukan Empat Besar, Juventus Seharusnya Targetkan Scudetto

Beruntung, AC Milan Bermain di Liga Champions karena Sanksi Juventus

"Banyak hal aneh yang terjadi selama pertandingan, kami tahu ini akan sulit, tapi kami bertahan dengan baik. Ini adalah kemenangan mentalitas, karakter, kekuatan dan saya sangat puas dengan para pemain saya," tutur Pioli di Sky Sport Italia.

“Kami menjalani lima pertandingan tandang dalam delapan pertandingan, jadi berada di posisi ini membuat kami sangat bahagia. Kami tahu bahwa ada banyak hal yang dapat dan harus kami lakukan dengan lebih baik."

Dengan kartu merah Maignan dan jumlah pergantian pemain yang habis di Milan, mereka pun menunjuk satu pemain outfield (non kiper) untuk jadi kiper darurat. Sosok terpilih itu adalah Olivier Giroud.

"Itu belum pernah terjadi sebelumnya, Christian Pulisic yang ingin menjadi penjaga gawang dan kami mengatakan kepadanya bahwa dia terlalu pendek, jadi Oli mendapatkan pekerjaan itu,” tambah Pioli.

Giroud pun mengakui itu jadi pengalaman pertamanya jadi kiper di tim utama, pada laga kompetitif. Ia melakukan satu momen penyelamatan dan menuturkan alasannya dipilih jadi kiper karena pernah menjadi penjaga gawang saat masih kecil.

"Saya tidak pernah mengalami momen seperti ini!" imbuh Giroud seraya tertawa saat diwawancara.

"Saya sangat bangga dengan tim, kami berjuang sampai akhir, saya melakukan penyelamatan bagus! Saya juga beruntung dengan mistar gawang. Kami bertarung seperti singa dan saya sangat bahagia untuk para penggemar."

"Hampir, saya tidak yakin apakah itu akan menjadi sundulan atau tidak, jadi saya pikir pergi saja dan lebih baik berada di sana daripada tetap berada di garis."

"Saya tidak memiliki pergerakan seperti seorang kiper, tapi itulah yang saya rasakan. Lengan saya benar-benar sakit, tapi tidak apa-apa. Saya memang suka menjadi penjaga gawang ketika saya masih kecil, jadi itulah mengapa saya terpilih," pungkas Giroud.