Berjuang Menahan Rasa Sakit, Cedera Kaki Zohri Ancam Kans Tampil di Nomor 100 Meter
BolaSkor.com - Usaha keras dan perjuangan dilakukan para atlet Indonesia di ajang SEA Games 2023 untuk mengharumkan nama bangsa, berusaha memberikan prestasi terbaik dengan puncak raihan memenangi medali emas.
Hal itu yang dilakukan pelari andalan putra Indonesia, Lalu Muhammad Zohri. Perjuangan yang dilakukannya semakin spesial karena Zohri menahan rasa sakit pada kakinya dan dalam kondisi tersebut, ia mendapatkan medali perunggu di nomor 200 meer dan emas pada estafet 4x100 meter putra.
Zohri masih akan turun pada nomor andalan 100 meter putra pada SEA Games 2023 di Morodok Techo National Stadium, Jumat (12/05), dan kondisinya cukup mengkhawatirkan jelang pertandingan karena cedera kakinya. Pemeriksaan lebih lanjut pun akan dilakukan kepada Zohri.
Baca Juga:
Berkalung Medali Emas dan Bunga, Tim Voli Indoor Putra Indonesia Tiba di Tanah Air
Lalui Drama Panjang, Timnas Valorant Indonesia Juara Bersama dengan Singapura
Isu Bug Cypher Warnai Final Valorant Timnas Indonesia Vs Singapura
"Zohri akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Perjuangannya sangat luar biasa karena dia mengalami masalah pada kaki, tetapi berhasil menyumbang perunggu di nomor 200 meter dan emas pada estafet 4x100 meter putra," papar tim medis dari PB PASI, dr. Wawan Budisusilo, Sp.KO, dikutip dari Antara.
Zohri sudah merasakan rasa sakit itu pada nomor estafet 4x100 meter putra. "Ketika saya menerima tongkat estafet dari Wahyu, di situ terasa sakitnya. Tetapi saya terus berusaha dan melupakan rasa sakit," terang Zohri.
Dalam kondisi tersebut, Zohri yang jadi pelari kedua berusaha sebaik mungkin saat berlari dan memberikan tongkat estafet kepada kompatriotnya, Bayu Kertanegara.
Usaha tim lari Indonesia itu tidak sia-sia karena pada akhirnya memenangi medali emas pada waktu 39,11 detik, finish di atas Thailand (39,13 detik) dan Malaysia (39,36 detik).
Adapun empat pelari pada nomor estafet 4x100 meter putra itu adalah Lalu Muhammad Zohri, Wahyu Setiawan, Sudirman Hadi, dan Bayu Kertanegara.