Andre Onana Harus Berguru kepada David De Gea


BolaSkor.com - Andre Onana sedang mengalami periode sulit pada awal kedatangannya di Manchester United. Satu di antara cara untuk mengatasinya adalah dengan belajar dari sang pendahulu, David de Gea.
Manchester United menjadi satu di antara tim dengan sejarah hebat pada sektor penjaga gawang. Pada 1950-an, Setan Merah memiliki Reg Allen dan Harry Gregg. Kemudian, tongkat estafet terus berputar dengan kedatangan kiper-kiper modern, seperti Peter Schmeichel, Edwin van der Sar, dan David de Gea.
Kini, siapa pun yang berada di bawah mistar gawang Man United harus membuktikan jika dirinya layak. Namun, bagi Andre Onana, tugas tersebut masih sulit dilakukan.
Penjaga gawang 27 tahun tersebut adalah rekrutan masif Setan Merah pada jendela transfer kemarin. Bagaimana tidak, untuk pos penjaga gawang, Man United mengeluarkan dana hingga 47 juta pounds.
Baca Juga:
Manchester United 2-1 Brentford: Dua Gol Scott McTominay di Masa Injury Time Menangkan Setan Merah
Manchester United Bak Menjadi Kuburan bagi Pemain dan Pelatih
Ketika Film Dokumenter 'Beckham' Menginspirasi Scott McTominay
Selain itu, Manchester United juga sampai hati mendepak David de Gea. Padahal, De Gea sudah dianggap sebagai legenda hidup Manchester United. Ia meraih penghargaan dua sarung tangan emas, empat kali menjadi pemain terbaik Man United, dan mencatatkan 545 penampilan.
Menariknya, pada awal kedatangan di Old Trafford, De Gea juga mengalami kesulitan. De Gea dianggap sebagai titik lemah Man United dan mendapatkan julukan Dodgy Dave dari media setempat.
Meski demikian, De Gea tidak berusaha membela diri. Kiper asal Spanyol itu menerima sambil berupaya keras memperbaiki performa.
"Mari kita akui, semua penjaga gawang melakukan kesalahan sesekali dan tidak satu pun dari kami yang suka melakukannya," papar De Gea pada 2012.
"Sudah menjadi rahasia umum jika para pemain di sini tampil dengan gaya main yang lebih mengandalkan fisik. Sebagai kiper, Anda harus melakukannya dengan benar. Anda harus fokus sepanjang pertandingan."
"Para pemain lawan bisa menembak dari sudut mana pun. Mereka juga bisa melepaskan tembakan jarak jauh."
"Ada juga banyak umpan silang dari samping. Banyak bola tinggi dan duel udara. Jadi, Anda harus masuk ke sana dan melakukan blok," kata De Gea.

De Gea tidak menampik jika menjadi penggawa Manchester United sangat sulit. Ada faktor mental yang berbicara.
"Ada keraguan di musim pertama, tetapi saya selalu percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Tekanan di klub sebesar Manchester United sangat tinggi. Namun, Sir Alex Ferguson hanya meminta saya melakukan apa yang dilakukan di Atletico. Kesalahan itu normal dan semua orang melakukannya."
Sementara itu, Van der Sar menegaskan, merupakan hal yang lumrah jika penjaga gawang Man United dibandingkan dengan sebelumnya. Kuncinya adalah mengabaikan kebisingan di sekitar.
"Mungkin, sulit untuk mengikuti jejak saya. Orang-orang dibandingkan dengan Schmeichel dan sekarang mungkin dengan saya," kata Van der Sar saat De Gea mengalami kesulitan.
"De Gea harus mengabaikannya dan fokus pada permainan sendiri. Hal utama adalah bagaimana caranya pulih pada pertandingan berikutnya, atau pada laga itu juga."

Oleh karena itu, Onana tidak perlu memasukkan ke hati kritik pedas yang dilancarkan usai dirinya melakukan blunder pada sejumlah laga, termasuk kontra Galatasaray dan Bayern Munchen.
Eks Barcelona itu juga tidak harus memusingkan catatan minornya yang sudah kebobolan 19 gol dari 11 pertandingan.
Satu di antara kelebihan penjaga gawang 27 tahun itu adalah pengalaman. Onana sudah pernah tampil di final Liga Champions dan memiliki pengalaman beraksi di panggung internasional pada level tim nasional.
Onana bisa meniru apa yang dilakukan David de Gea dengan hanya tertuju pada perbaikan penampilan. Blunder adalah bagian dari pertandingan. Meskipun, hal itu menyebabkan kebisingan yang ditimbulkan oleh para pakar.
Johan Kristiandi
17.315
Berita Terkait
Link Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon, Live Sebentar Lagi

Dito Ariotedjo Diganti, Puteri Anetta Komarudin Jadi Menpora Selanjutnya?

Presiden Prabowo Rombak Kabinet Merah Putih, Menpora Dito Ariotedjo Diganti

Lebanon Jadi Ujian Sebenarnya Timnas Indonesia Sebelum Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Mauricio Souza Belum Puas Walau Persija di Puncak Klasemen, Aspek Pertahanan Jadi Sorotan

Jadwal Siaran Langsung FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Lebanon, Senin 8 September 2025

Altay Bayindir Mudah Panik Hadapi Situasi Bola Mati, Ruben Amorim Harus Memainkan Senne Lammens
Erick Thohir Bicara Kans Adrian Wibowo Main untuk Timnas Indonesia saat Lawan Lebanon

Persija Disanksi Akibat Ulah Suporter, Malut United Dapat Teguran

Tidak Benar, Barcelona Putus Kontrak Marcus Rashford
