7 Rekrutan Gagal Manchester United di Era Keluarga Glazer
BolaSkor.com - Dalam kurun waktu 18 tahun menjadi pemilik Manchester United, Keluarga Glazer bukan figur favorit bagi fans Red Devils. Khususnya setelah Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013 dan Man United puasa gelar liga.
Aksi unjuk rasa dilakukan fans menyusul kurangnya investasi yang diberikan Glazer kepada klub, baik itu dari sisi pembangunan infrastruktur, pembelian pemain, yang berujung minimnya prestasi untuk klub.
Proses akuisisi pun berlarut-larut karena ada indikasi Glazer tidak ingin melepas begitu saja Man United, meski ada tawaran besar dari Qatar. Di eranya juga Man United sudah banyak melakukan transfer pemain.
Baca Juga:
Tottenham 2-0 Man United: Terjungkal untuk Kali Pertama di Markas The Lilywhites
Prediksi Premier League 2023-2024: Tantangan Manchester City, Perebutan Empat Besar Memanas
Diisukan Pindah ke Arab Saudi, Raphael Varane Masih Betah di Manchester United
Tidak semua pemain sukses, ada juga yang gagal alias pemain flop. Berikut BolaSkor.com merangkum tujuh pemain gagal atau flop Man United di era Glazer:
1. Radamel Falcao (2014-2015)
Man United seolah mendatangkan rekrutan top pada 2014, saat meminjam Radamel Falcao dari AS Monaco, setelah sebelumnya ia mencetak 11 gol dari 20 laga Ligue 1. Faktanya tidak demikian.
Kendati punya reputasi salah satu penyerang top Eropa, Falcao tidak sama seperti sebelumnya dan ia banyak cedera. El Tigre hanya mencetak empat gol dari 29 laga dan pada akhirnya jadi pemain flop.
2. Angel Di Maria (2014-2015)
Masih di musim 2014-2015 pada waktu bersamaan dengan datangnya Falcao, Man United merekrut Angel Di Maria dari Real Madrid sebesar 60 juta poundsterling. Reputasinya tak perlu diragukan lagi kala membela Madrid.
Tapi proses adaptasinya tidak mudah bersama Man United, plus kultur sepak bola di sana dan juga hidup di Inggris. Belum lagi Di Maria tidak cocok dilatih oleh Louis van Gaal.
Setelah satu musim yang buruk di Man United, Di Maria pindah menuju Paris Saint-Germain (PSG). Ia pun bicara blak-blakan tidak suka dengan Van Gaal dan kesulitan hidup di Inggris.
3. Bebe (2010-2014)
Man United berjaya dan sukses ketika dilatih Ferguson, tetapi itu tidak menjamin semua pembeliannya sukses. Contohnya seperti Bebe, pemain yang direkrut Man United dari Vitoria de Guimaraes pada 2010 sebesar 7 juta poundsterling.
Bebe tak menyangka gabung Man United dan Ferguson pun tidak terlalu memantaunya, sebab ia percaya tim rekrutmen Man United. Empat tahun membela Man United, Bebe jarang main di tim utama dan di pinjamkan ke klub lain sebelum hengkang ke Benfica pada 2014.
4. Gabriel Obertan (2009-2011)
Di tahun yang sama saat Cristiano Ronaldo ke Real Madrid, Man United memboyong Gabriel Obertan dari Bordeaux sebesar 3 juta poundsterling. Obertan memiliki talenta, tetapi membela klub sekaliber Man United tidak mudah.
Tekanan dan perbandingan dengan Ronaldo membuatnya kesulitan tampil optimal. Obertan bertahan selama dua tahun sebelum sepenuhnya hengkang ke Newcastle United.
5. Romelu Lukaku (2017-2019)
Dana sebesar 75 juta poundsterling dikeluarkan Man United untuk merekrut Romelu Lukaku dari Everton pada 2017. Mantan Direktur Olahraga Everton, Steve Walsh, pernah memberi peringatan kepada Jose Mourinho.
"Ketika Jose merekrut Romelu Lukaku dari Everton, saya ingat berkata, 'Anda harus hati-hati dengan Lukaku. Dia bayi yang besar (cengeng)'," terang Walsh.
Pada musim perdana Lukaku mencetak 28 gol di seluruh kompetisi, tapi Man United tak memenangi trofi, plus Lukaku bak menghilang pada laga-laga lawan enam tim besar Premier League. Performa Lukaku juga angin-anginan dan pada akhirnya pindah ke Inter Milan.
6. Harry Maguire (2016 - Saat Ini)
Dengan nilai 80 juta poundsterling kala datang dari Leicester City, ekspektasi tinggi disematkan kepada Harry Maguire, apalagi ia menjadi kapten tim. Terbukti, sampai saat ini performa Maguire tak kunjung membaik sampai di era Erik ten Hag.
Maguire selalu jadi perbincangan, tetapi bukan karena performa bagusnya melainkan kesalahan atau blunder yang acapkali dilakukannya. Ia masih bertahan dengan Man United tetapi tidak lagi jadi pilihan utama.
7. Alexis Sanchez (2018-2020)
Datang pada Januari 2018 sebagai bagian pertukaran pemain dengan Henrikh Mkhitaryan. Ekspektasi kepadanya besar mengingat Alexis Sanchez tampil bagus dengan Arsenal sebelumnya, apalagi dengan cara 'mewah' Man United mengenalkannya.
Akan tapi Sanchez tak pernah tampil optimal dengan Man United. Pada musim 2019-2020 Sanchez dipinjamkan ke Inter, sebelum akhirnya menyusul Lukaku dan pindah permanen ke sana.
Arief Hadi
15.889
Berita Terkait
5 Pelatih yang Masuk Bursa Kandidat Pengganti Arne Slot di Liverpool
Robin van Persie dan 7 Pelatih yang Memberikan Debut kepada Anaknya
4 Alasan Keterpurukan Liverpool di Musim Kedua Arne Slot Melatih
PSG Tantang Barcelona dalam Perburuan Marcus Rashford, Manchester United Diuntungkan
3 Laga Ketika Bayern Munchen Membantai Arsenal di Liga Champions
Fans MU Merapat, Cuma Main eFootball Bisa Nonton Langsung di Old Trafford
Pemain Everton Kena Kartu Merah karena Berkelahi dengan Rekan Satu Tim, Ruben Amorim Iri
Manchester United Dibekuk 10 Pemain Everton, Ruben Amorim Frustrasi
Kejadian Langka di Old Trafford, Idrissa Guaye Diusir Wasit karena Ribut dengan Rekan Setim
Setelah 17 Kali Gagal, David Moyes Akhirnya Bisa Menang di Old Trafford