7 Pelatih Muda Berbakat Top di Eropa Saat Ini

Arief HadiArief Hadi - Jumat, 08 Maret 2024
7 Pelatih Muda Berbakat Top di Eropa Saat Ini
Julian Nagelsmann dan Xabi Alonso (Twitter)

BolaSkor.com - Era akan berakhir dan generasi baru muncul menggantikan para pendahulunya. Itu berlaku dalam dunia sepak bola tidak hanya pada siklus klub dan juga pemain, tetapi juga untuk peran pelatih.

Selama lima tahun bahkan sedekade terakhir, nama-nama seperti Jurgen Klopp, Pep Guardiola, Carlo Ancelotti, Jose Mourinho, Didier Deschamps, Lionel Scaloni, Massimiliano Allegri, Thomas Tuchel, Luis Enrique, dominan pada kategori pelatih top dunia.

Di antara mereka ada di usia yang relatif muda dan berpengalaman, atau berpengalaman dan sudah tidak lagi muda, dan tidak semuanya tengah berada dalam periode yang bagus saat ini, entah karena dipecat atau performa dengan klubnya menurun.

Baca Juga:

Menilik 7 Bintang Muda yang Menjadi Warisan Jurgen Klopp di Liverpool

Mengenal Jayden Danns, Penyerang Muda Liverpool yang Ogah Hitung Gol

Xabi Alonso Belum Setuju Pindah ke Bayern Munchen, Liverpool Masih Ada Harapan

Cepat atau lambat mereka dapat digantikan oleh para suksesornya, yang notabene kini sudah menarik atensi dengan metode kepelatihan dan klubnya masing-masing. Siapa saja pelatih muda berbakat Eropa saat ini? Berikut ulasannya.

1. Xabi Alonso (42 Tahun)

35 laga beruntun tanpa kekalahan, 30 kemenangan, dan mencetak 101 gol. Statistik itu sudah memperlihatkan kualitas kepelatihan Xabi Alonso yang saat ini membesut Bayer Leverkusen.

Peramu taktik berusia 42 tahun baru melatih Leverkusen pada 2022 dan dalam kurun waktu dua tahun meningkatkan performa tim secara signifikan.

Alonso memaksimalkan kualitas skuad yang dimilikinya dengan baik dan juga memiliki filosofi sepak bola yang jelas. Leverkusen bertarung merebutkan treble winners di ajang Liga Europa, Bundesliga, dan DFB Pokal, wajar apabila Alonso dikaitkan dengan Liverpool dan Bayern Munchen.

2. Ruben Amorim (39 Tahun)

Dikaitkan sebagai kandidat pelatih Liverpool dan Barcelona. Rubem Amorim memulai karier kepelatihan pada 2018, melatih Casa Pia, dan setelahnya di Braga untuk kemudian melatih Sporting Lisbon pada 2020.

Lima trofi sudah diraihnya di Portugal dan juga titel liga bersama Lisbon. Amorim memiliki tendensi untuk pemainnya banyak melakukan pergerakan dalam membongkar pertahanan lawan, membuka ruang untuk penyerang melakukan penetrasi.

3. Roberto De Zerbi (44 Tahun)

Namanya sudah dibicarakan kala melatih Sassuolo pada 2018 hingga 2021, kemudian Roberto De Zerbi menjadi juara Piala Super Ukraina dengan Shakhtar Donetsk, dan membesut Brighton & Hove Albion pada 2022.

Pasca menggantikan Graham Potter, De Zerbi mengundang pujian dengan keberaniannya menerapkan filosofi sepak bola dengan cara membangun serangan dari belakang, memaksa lawan melakukan pressing (tekanan) dan memanfaatkan celah darinya.

Permainan De Zerbi belum sempurna dan Brighton tidak konsisten, tetapi caranya melatih mendapatkan pujian dari Pep Guardiola.

4. Thiago Motta (41 Tahun)

Pengalaman besarnya bermain dengan Barcelona, Atletico Madrid, Genoa, Inter Milan, dan Paris Saint-Germain (PSG) membantu karier kepelatihan Thiago Motta. Terlebih, Motta pernah dilatih pelatih seperti Frank Rijkaard, Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti.

Motta mempraktikkannya dengan Bologna sejak melatih klub dari 2022 sampai saat ini. Klub yang tak punya target muluk-muluk jadi tim kuda hitam empat besar Serie A atau zona Liga Champions.

Permainan Bologna, menurut Fabio Capello, efisien dan tidak mementingkan penguasaan bola sebagai hal utama. Menarik dinanti apabila Motta kelak dipercaya melatih klub besar.

5. Arne Slot (45 Tahun)

Membawa Feyenoord juara Eredivisie dan mencapai final UEFA Europa Conference League. Arne Slot sempat dibidik Tottenham Hotspur sebelum akhirnya memilih Ange Postecoglou, Slot juga memenangi dua penghargaan Rinus Michels (Pelatih Terbaik).

Filosofi sepak bola Slot sederhana: memadati area di setiap situasi, baik saat bertahan atau bermain ofensif, jika tidak lawan akan menghukum tim.

6. Julian Nagelsmann (36 Tahun)

Mengingat usianya yang jauh lebih muda dari kebanyakan pelatih, Julian Nagelsmann tampak baru memulai karier kepelatihannya. Tapi, namanya sudah lama dibicarakan dari 2016 mulai dari Hoffenheim, RB Leipzig, hingga Bayern Munchen.

Pada 2023 Nagelsmann ditunjuk melatih Jerman dengan tujuan membangkitkan performa tim, yang terpuruk bersama Hansi Flick, terutamanya jelang Piala Eropa 2024.

Nagelsmann pelatih yang inovatif dan punya banyak variasi taktik. Metode kepelatihannya juga modern dan ia dapat memaksimalkan potensi skuad, meski di beberapa kesempatan ada kontroversi dengan pemain yang dilatihnya. Disinyalir karena usianya yang relatif muda.

7. Mikel Arteta (41 Tahun)

Mikel Arteta membuktikan minim pengalaman melatih tak jadi halangan untuk melatih klub besar. Dipercaya melatih Arsenal sejak 2019, setelah sebelumnya jadi asisten pelatih Guardiola di Manchester Ciy, Arteta kini menjadi salah satu pelatih muda berbakat Eropa.

Arsenal, yang terakhir memenangi Premier League pada 2004, menjadi kandidat petarung liga. The Gunners juga menjadi tim yang menghibur, kuat dalam bertahan dan juga berbahaya saat menyerang.

Trivia Sepak Bola Mikel Arteta Ruben amorim Xabi Alonso Thiago motta Roberto De Zerbi
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.180

Bagikan