5 Posisi Berbeda yang Dapat Diperankan Mason Mount di Manchester United

Mason Mount menghadirkan banyak opsi untuk Erik ten Hag.
Arief HadiArief Hadi - Rabu, 05 Juli 2023
5 Posisi Berbeda yang Dapat Diperankan Mason Mount di Manchester United
Mason Mount (Laman Resmi Manchester United)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Manchester United telah memberikan pengumuman di laman resminya soal rekrutan baru pada bursa transfer musim panas 2023. Ya, dia adalah pemain berusia 24 tahun, Mason Mount, yang direkrut dari Chelsea sebesar 60 juta poundsterling.

Mason Mount dikontrak selama lima tahun dengan opsi perpanjang setahun di akhir kontrak. Dia juga akan mengenakan nomor ikonik 7 di Man United, setelah terakhir digunakan oleh Cristiano Ronaldo pada periode keduanya membela Red Devils (sebelum hengkang ke Al Nassr).

"Mason Mount telah bergabung dengan Manchester United pada kontrak yang bertahan hingga Juni 2028, plus opsi perpanjang setahun," tutur pernyataan di laman resmi Man United.

Baca Juga:

Resmi, Manchester United Umumkan Transfer Mason Mount

Mason Mount dan 3 Gelandang Chelsea yang Berani Membelot ke Manchester United

Soal Andre Onana, Tawaran Kedua Manchester United Masih Jauh dari Harapan Inter

Dengan hadirnya peraih titel Liga Champions bersama Chelsea tersebut, Erik ten Hag memiliki banyak opsi untuk diperankan Mount. Menilik informasi dari Goal, berikut lima posisi yang dapat dimainkan Mount selama berseragam merah Manchester United:

1. Gelandang Box to Box

Peran ini dijalankan oleh Christian Eriksen pada formasi 4-2-3-1 yang berubah menjadi 4-3-3. Eriksen banyak mengatur serangan dari tengah, tetapi juga seringkali melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan saat bermain dengan Casemiro dan Bruno Fernandes di tengah.

Posisi itu pernah dijalankan Mount di Chelsea dan juga Derby County. Kemampuan Mount untuk mencetak gol memungkinkannya bermain di sana, terlebih dengan etos kerjanya. Bahkan pada fase defensif catatan Mount saat bertahan juga bagus.

Mount melebihi Eriksen dengan memainkan 400 menit laga lebih sedikit pada catatan aksi saat bertahan, mencatatkan tekel lebih banyak, memenangi banyak duel perebutan bola.

2. Gelandang Nomor 8

"Saya selalu mengatakan bahwa saya yang terbaik sebagai nomor 8 dan saya telah bermain di sana sejak saya masih kecil. Saya suka berpikir bahwa saya adalah seorang gelandang tradisional meskipun saya dapat memainkan sejumlah peran untuk tim."

Hal itu dituturkan oleh Mason Mount beberapa waktu lalu, peran yang juga dimainkannya di Man United di antara gelandang serang dan juga bertahan. Mount akan jadi penghubung permainan untuk menjaga ritme bermain Man United.

3. Penyerang Sayap Kiri

Posisi ini sedianya sudah padat dengan adanya Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Alejandro Garnacho, tetapi Mount juga dapat menjadi opsi dengan gaya mainnya yang berbeda. Peran itu juga pernah dimainkannya di Chelsea dan Mount terbukti bermain bagus di posisi tersebut.

Namun posisi tersebut bukan yang terbaik bagi Mount, terlebih Man United sudah punya beberapa opsi pemain di sana. Jika bermain sebagai winger kiri, Mount akan lebih banyak melakukan penetrasi ke kotak penalti seperti Rashford, bukan bermain melebar selayaknya penyerang sayap tradisional.

4. Gelandang Serang (Nomor 10)

Peran gelandang serang di belakang striker tunggal pada formasi 4-2-3-1 kerap ditempati Bruno Fernandes, bergantian dengan Sancho dan bahkan Wout Weghorst musim lalu. Pada pos pemain di belakang striker itu Mount juga dapat bermain jika diberi kebebasan bergerak.

Dengan kemampuannya mengolah bola, mendribel melewati garis pertahanan lawan dengan kecepatannya, Mount juga dapat jadi nomor 10 modern yang diandalkan mencetak gol atau menciptakan peluang ketika penyerang tengah tak berkutik.

Musim lalu Mount jarang main, tapi di musim sebelumnya ia mencetak 11 gol dan memberi 10 assists di Premier League kala Chelsea finish di urutan tiga, dua kali mencapai final di Piala FA dan Piala Liga. Itu saat Mount berperan sebagai gelandang serang.

5. Bermain di Kanan

Tidak salah melabeli Mount sebagai pemain serba bisa. Faktanya demikian. Mount juga bisa ditempatkan Ten Hag di posisi kanan atau sebagai penyerang sayap kanan, yang musim lalu bergantian ditempati Antony, Sancho, hingga Rashford.

Antony tak memiliki pesaing kompetitif di posisi tersebut, meski Man United juga memiliki Facundo Pellistri, dan Mount bisa jadi opsi sebagai penyerang sayap kanan. Permainannya akan sulit ditebak di sana ketika lawan sudah membaca bagaimana Antony bermain.

Bermain di posisi mana pun, Ten Hag tahu persis talenta dan kemampuan yang dimiliki Mount. Sang pemain pun siap bermain di banyak posisi berbeda.

"Bagi saya, di zaman sekarang ini tentu saja, bisa memainkan posisi yang berbeda adalah kuncinya. Anda melihat formasi berubah bahkan selama pertandingan dan Anda dapat memainkan dua atau tiga peran berbeda dalam satu pertandingan," papar Mount.

Trivia Sepak Bola Sosok Mason Mount Manchester United
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.491

Berita Terkait

Liga Champions
Galatasaray vs Liverpool: Pantang Mengikuti Jejak Manchester United
Liverpool hadapi Galatasaray di Liga Champions 2025/2026. Simak prediksi, rekor head to head kontra tim Inggris, kondisi skuad The Reds, hingga peluang menang di Rams Park.
Johan Kristiandi - Selasa, 30 September 2025
Galatasaray vs Liverpool: Pantang Mengikuti Jejak Manchester United
Sosok
7 Calon Top Skorer Liga Champions 2025-2026 Versi AI
Pekan satu fase liga Liga Champions 2025-2026 sudah berlangsung dan persaingan merebutkan status top skorer berjalan menarik.
Arief Hadi - Senin, 29 September 2025
7 Calon Top Skorer Liga Champions 2025-2026 Versi AI
Inggris
Sir Jim Ratcliffe Ingin Ruben Amorim Melatih Manchester United hingga Akhir Musim
Meski Manchester United terpuruk di Premier League dan tersingkir dari Piala Liga Inggris, Sir Jim Ratcliffe masih memberi kepercayaan penuh kepada Ruben Amorim hingga akhir musim.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Sir Jim Ratcliffe Ingin Ruben Amorim Melatih Manchester United hingga Akhir Musim
Inggris
Keras Kepala, Ruben Amorim Terlihat Bodoh kala Menangani Manchester United
Pandit sepak bola, Gary Neville, menilai Ruben Amorim keras kepala dan terlihat bodoh ketika menangani Manchester United.
Arief Hadi - Senin, 29 September 2025
Keras Kepala, Ruben Amorim Terlihat Bodoh kala Menangani Manchester United
Inggris
Ruben Amorim Bukan Dalang Kehancuran Manchester United
Wayne Rooney menilai Ruben Amorim bukan satu-satunya penyebab krisis Manchester United. Menurutnya, para pemain juga harus bertanggung jawab atas performa buruk Setan Merah di Premier League.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Ruben Amorim Bukan Dalang Kehancuran Manchester United
Ragam
3 Alasan AC Milan Tidak Akan Meraih Scudetto Meskipun Tampil Meyakinkan di Awal Musim
AC Milan tampil impresif di awal musim Serie A 2025/2026 dan sempat puncaki klasemen. Namun, ada 3 alasan mengapa Rossoneri diyakini sulit meraih Scudetto musim ini.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
3 Alasan AC Milan Tidak Akan Meraih Scudetto Meskipun Tampil Meyakinkan di Awal Musim
Inggris
Alasan Gareth Southgate Jadi Kandidat Terkuat Pengganti Ruben Amorim di Manchester United
Manchester United dikabarkan serius mempertimbangkan Gareth Southgate sebagai pengganti Ruben Amorim. Inilah alasan mengapa Southgate jadi kandidat terkuat.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Alasan Gareth Southgate Jadi Kandidat Terkuat Pengganti Ruben Amorim di Manchester United
Inggris
Manchester United Jeblok, Matthijs de Ligt: Pemain Harus Bertanggung Jawab dan Introspeksi Diri
Manchester United masih belum mampu bangkit dari keterpurukan setelah menelan kekalahan ketiga dari enam laga Premier League musim ini.
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Manchester United Jeblok, Matthijs de Ligt: Pemain Harus Bertanggung Jawab dan Introspeksi Diri
Inggris
Posisi Pelatih Manchester United di Ujung Tanduk, Ruben Amorim Tetap Tenang
Sejak menjadi pelatih United, Amorim menuai 17 kekalahan dan hanya meraih sembilan kemenangan dari 33 pertandingan.
Yusuf Abdillah - Minggu, 28 September 2025
Posisi Pelatih Manchester United di Ujung Tanduk, Ruben Amorim Tetap Tenang
Ragam
4 Kemenangan Klasik Arsenal di Markas Newcastle United
Perjalanan di Premire League pekan ini akan membawa Arsenal ke markas Newcastle United.
Yusuf Abdillah - Minggu, 28 September 2025
4 Kemenangan Klasik Arsenal di Markas Newcastle United
Bagikan