5 Keputusan Berani dan Tegas Erik ten Hag di Manchester United

BolaSkor.com - Pada era kesuksesan Manchester United di masa lalu klub dilatih oleh Sir Alex Ferguson. Pria asal Skotlandia melatih selama 26 tahun dan salah satu yang terkenal dari eranya adalah ketegasan dalam memberi keputusan.
Saat melatih Man United, Ferguson 'kejam' dan tegas dalam memberi keputusan, membuat aturan di ruang ganti pemain, dan dengan gaya kepelatihannya tersebut tidak heran apabila ia dilihat sebagai pelatih yang otoriter.
Ferguson menguasai kamar ganti pemain Man United dan meski di beberapa kesempatan sering berdebat dengan pemainnya, Ferguson membuktikan caranya sudah benar dan itu seiring dengan kesuksesan besar dalam sejarah klub.
Baca Juga:
Sikap Tegas Man United, Tak Mau Bayar Hojlund Lebih dari 60 Juta Poundsterling
Kontra Wrexham, Jonny Evans Pimpin Skuad Muda Manchester United
Gabung Nottingham, Elanga Ucapkan Salam Perpisahan untuk Man United
Sudah lama Man United tidak memiliki pelatih seperti Ferguson sejak ia pensiun pada 2013, kini sosok itu ada pada pelatih asal Belanda, Erik ten Hag. Baru semusim melatih Man United, Ten Hag sudah dibandingkan dengan Ferguson.
Ketegasan dalam membuat keputusan memunculkan perbandingan tersebut. Berikut BolaSkor.com merangkum lima keputusan berani dan tegas yang dibuat Ten Hag di Man United:
1. Hukuman Berat
Pada awal musim 2022-2023 Man United dikejutkan dengan kekalahan telak dan memalukan 0-4 melawan Brentford. Kekalahan itu membuat kesal Ten Hag hingga meminta para pemainnya untuk datang di keesokan harinya, menjalani sesi latihan yang tidak diagendakan sebelumnya.
Terhadap skuad yang memiliki Cristiano Ronaldo di dalamnya, Ten Hag membuat para pemain berlari sebanyak 13,8 kilometer, jumlah jarak berlari Brentford kala mereka lebih banyak berlari ketimbang Man United.
Ten Hag tidak segan menghukum para pemainnya meski ia baru melatih Man United. Ia menetapkan aturan yang harus diikuti para pemain tim dan itu diapresiasi fans, menunjukkan apabila Ten Hag ingin para pemainnya untuk bekerja keras.
2. Mendepak Cristiano Ronaldo
Sedari awal melatih Man United dan memiliki Cristiano Ronaldo di dalam skuad, Ten Hag selalu menekankan pentingnya peran Ronaldo di dalam tim dan mengandalkannya. Akan tapi penilik lima Ballon d'Or tak terbiasa dengan perannya sebagai pemain cadangan.
Klimaksnya saat Ronaldo meninggalkan pertandingan kala Man United mengalahkan Tottenham Hotspur pasca menolak turun bermain. Ronaldo dihukum dan pada November ia membuat wawancara heboh dengan Piers Morgan.
Dalam wawancaranya, Ronaldo menyindir banyak hal termasuk Ten Hag yang dinilai tidak respek kepadanya. Pada akhirnya Man United memutus kontrak Ronaldo pada Desember dan kini ia membela Al Nassr di Arab Saudi.
Tidak jelas apa yang terjadi di balik layar, tetapi satu hal yang jelas terlihat dari kejadian tersebut adalah fakta Ten Hag tak mau Ronaldo mendiktenya di Man United, menunjukkan klub selalu lebih besar ketimbang individu. Dari situ juga Ten Hag memberi contoh kepada skuad Man United, tidak ada pemain 'anak emas' di tim.
3. Aturan Ditegakkan
Pasca Piala Dunia 2022, Marcus Rashford melanjutkan performa impresif dengan Man United dan mendulang gol. Akan tapi melawan Wolverhampton Wanderers, Rashford dicadangkan dan fans terkejut dengan keputusan terkejut.
Fakta terungkap, Rashford absen karena ia melakukan kesalahan dan telat datang saat pertemuan tim. Ten Hag tidak pandang buluh dalam menegakkan aturan, Rashford dicadangkan meski pada akhirnya ia bermain dan mencetak gol penentu kemenangan.
"Itu aturan tim dan kesalahan yang dapat terjadi, tapi saya kecewa tidak bermain, namun saya paham dengan keputusan itu dan senang pada akhirnya kami menang," ucap Rashford. Tak peduli performa pemain sedang bagus atau tidak, aturan tetap berlaku.
4. Melepas David De Gea
Dilepasnya David De Gea setelah kontraknya habis sebagian besar terjadi karena keputusan klub, tetapi ada juga 'peran' dari Ten Hag. De Gea loyal membela Man United sejak 2011 dan mendapatkan respek dari fans, para pemain, serta Ten Hag.
Akan tapi Ten Hag tidak melihatnya ideal dalam mengaplikasikan gaya sepak bola yang coba dijalankannya. De Gea tak dapat membangun serangan dengan baik dari belakang, plus kerapkali membuat blunder di momen penting.
Ten Hag tidak 'membantu' Man United untuk mempertahankan De Gea hingga sang pemain pergi, kemudian klub merekrut Andre Onana yang punya kemampuan lebih baik dalam membangun serangan dari belakang. Ten Hag pernah bekerja dengannya di Ajax Amsterdam dan tahu persis kemampuannya.
5. Ban Kapten
Pada pramusim 2023 Ten Hag dengan tegas berbicara kepada Harry Maguire, memberitahukannya apabila ia tidak lagi jadi kapten Man United. Maguire kecewa tetapi keputusan itu diapresiasi fans.
Pasalnya, Maguire seolah tertekan dengan peran kapten itu dengan performa buruknya saat bermain, belum lagi dengan banderolnya sebagai bek termahal dunia.
Selain itu juga Maguire sering dicadangkan Ten Hag musim lalu. Jika ditanggapi secara positif, pencopotan ban kapten itu bisa jadi kabar baik untuk Maguire dalam upaya membangkitkan kariernya - jika tidak hengkang ke klub lain. Bruno Fernandes menjadi kapten Man United saat ini.
Arief Hadi
15.463
Berita Terkait
Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils

7 Pemain Top yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Atletico Madrid

Rio Ferdinand Desak Manchester United Tantang Liverpool dalam Perburuan Adam Wharton

Memahami Angka 007 yang Ramai Digunakan di Media Sosial, Menyindir Florian Wirtz dan Benjamin Sesko
Ditentang Rio Ferdinand, Manchester United Akan Tetap Kejar Jarrad Branthwaite di Bursa Transfer Januari

Unai Emery Terkesan, Aston Villa Ingin Permanenkan Jadon Sancho

Syarat Andre Onana Kembali Masuk Skuad Manchester United

10 Pemain yang Memenangi Piala Dunia, Liga Champions, dan Ballon d'Or

Bruno Fernandes Gagal, Al-Nassr Kembali Dekati Gelandang Manchester United
Inter Milan Terbuka Jual Federico Dimarco ke Manchester United
