4 Hal yang Harus Diperhatikan dari Leg Dua Semifinal Liga Europa

Arief HadiArief Hadi - Kamis, 09 Mei 2024
4 Hal yang Harus Diperhatikan dari Leg Dua Semifinal Liga Europa
Semifinal Liga Europa (Foto: Laman Resmi UEFA)

BolaSkor.com - Dua tiket final akan diperebutkan empat tim jelang laga krusial leg dua semifinal Liga Europa 2023-2024. Bayer Leverkusen akan menjamu AS Roma, sementara satu laga lainnya mempertemukan Atalanta kontra Olympique Marseille.

Dua pertandingan itu akan dimainkan bersamaan pada Jumat (10/05) dini hari WIB. Leverkusen menjamu Roma di BayArena dengan keunggulan agregat gol 2-0, sedangkan Atalanta melawan Marseille di Gewiss Stadium dengan agregat gol sama kuat 1-1.

Leg dua akan menentukan siapa tim yang akan saling bertarung di final yang akan dihelat di Aviva Stadium, Republik Irlandia, pada 23 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari WIB.

Baca Juga:

Prediksi dan Statistik Leverkusen Vs Roma: Menanti Final Pertama Die Werkself Sejak 2002

Bayer Leverkusen, Enam Laga Menuju Keabadian

Jadwal Siaran Langsung dan Hal-hal Menarik dari Semifinal Liga Europa 2023-2024

Tanpa agresivitas gol tandang, pertandingan akan berjalan menarik. Roma akan berusaha mengejar ketertinggalan gol melawan Leverkusen yang belum pernah kalah musim ini, sedangkan Atalanta dan Marseille berusaha mencari kemenangan karena agregat gol sama kuat.

Melansir dari laman resmi UEFA, berikut empat hal menarik yang perlu diperhatikan dari leg dua semifinal Liga Europa.

Musimnya Bayer Leverkusen

Dari Neverkusen menjadi Leverkusen yang tidak terbendung. Die Werkself - julukan Leverkusen - tak kalah pada 48 laga di seluruh kompetisi, memenangi titel Bundesliga pertama dalam sejarah 120 tahun klub berdiri, dan bisa meraih treble winner.

"Ini tahunnya Leverkusen. Mereka menjuarai Bundesliga: mereka tidak hanya punya kualitas, tapi juga fisik dan stamina yang bagus," ucap pelatih Roma, Daniele De Rossi, soal Leverkusen usai timnya kalah 0-2 di Stadio Olimpico.

Bagaimana cara menghentikan kekuatan besar tak terbendung seperti Leverkusen? Kesempurnaan bermain dan harapan Leverkusen menjalani hari yang buruk.

Pada musim pertamanya, Leverkusen mencatatkan kemenangan pertama pada 10 laga melawan tim-tim Italia di Roma: dua kali imbang dan tujuh kali kalah.

"Kami tidak ingin berhenti. Kami ingin terus seperti ini hingga akhir musim," tegas Xabi Alonso. Bagi pandit sepak bola, Lothar Matthaus, Leverkusen telah menjadi juara musim ini.

Menuntut Kesempurnaan AS Roma

Dalam beberapa pekan terakhir, Roma kesulitan mencetak gol di depan gawang lawan dengan catatan 11 gol dari 11 laga terakhir. Tapi, lini serang Roma tidak kekurangan kualitas pemain dengan adanya Romelu Lukaku, Paulo Dybala, Tammy Abraham, dan Stephan El Sharawy.

Roma butuh satu hal yang dapat membuat seluruh 'mesin' bekerja baik. Wajar apabila Daniele De Rossi menuntut kesempurnaan dari Roma.

"Ini akan menjadi suatu prestasi, melaju dan menang 2-0 di stadion tim yang belum pernah kalah musim ini," kata De Rossi.

"Kami harus maju dan menyerang lebih banyak, memberikan performa serupa dengan apa yang kami lakukan di babak pertama (di Roma). Kami mencoba menekan tinggi, namun kami harus sempurna. Kami punya peluang."

Momentum Gianluca Scamacca

Kembali bermain di Italia dengan Atalanta membangkitkan karier striker asal Italia, Gianluca Scamacca, setelah kesulitan tampil bagus di West Ham United. Pemain berusia 25 tahun sudah mendulang 17 gol dari 38 laga di seluruh kompetisi.

Performa bagusnya menambah opsi Luciano Spalletti untuk menyertakannya ke timnas Italia untuk Euro 2024. Gian Piero Gasperini berharap banyak dari ketajaman Scamacca, yang juga mencetak dua gol ke gawang Liverpool saat bermain di Anfield.

"Itu adalah gol yang luar biasa, pergerakan yang bagus, dan umpan dengan waktu yang tepat," ucap Gasperini soal gol pembuka Scamacca saat kedudukan 1-1 di leg pertama kontra Marseille.

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

"Akan sangat penting untuk menciptakan lebih banyak situasi seperti itu di Bergamo, karena kami baru benar-benar mengancam mereka lagi di akhir pertandingan."

Efisiensi Marseille

Marseille tidak memenangi leg pertama kontra Atalanta di Stade Velodrome. Striker berpengalaman asal Gabon, Pierre-Emerick Aubameyang, urung mengoversi beberapa peluang kontra Atalanta. Padahal, Aubameyang mendekati angka 30 gol musim ini.

Wajar apabila Jean-Louis Gasset, pelatih Marseille, berharap timnya dapat bermain lebih efisien di Bergamo.

"Saya tidak sepenuhnya puas karena kami memiliki dua atau tiga peluang untuk memenangkan pertandingan dengan skor 2-1; maka kami akan puas," papar Gasset.

"Tetapi ini baru leg pertama dan kami akan pergi dan memberikan segalanya di Italia. Kami melihat bahwa kami bisa menjadi bahaya bagi mereka."

Liga Europa Marseille Olympique Marseille Atalanta Roma AS Roma Leverkusen Bayer Leverkusen
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.335

Bagikan