12 Bursa Transfer Heboh di Indonesia, Pakai Rp100 hingga Veteran Piala Dunia

Ada yang saling sikut adu pamor saat dualisme kompetisi.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Minggu, 08 Agustus 2021
12 Bursa Transfer Heboh di Indonesia, Pakai Rp100 hingga Veteran Piala Dunia
Mario Kempes. (Zimbio)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah sepakat untuk menggelar kompetisi Liga 1 2021/2022 pada 20 Agustus 2021 mendatang.

PSSI dan PT LIB hanya tinggal menunggu surat resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Lampu hijau soal izin sudah dibekan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Klub-klub pun bersiap untuk menggelar persiapan. Terutama soal perekrutan pemain.

Baca Juga:

Sri Widadi: Legenda Arseto, Pelatih Bambang Pamungkas, Penjaga Sriwedari hingga Manahan

4 Alumni Piala Dunia Paling Moncer dan Berprestasi di Liga Indonesia

Banyak kejutan dalam bursa transfer yang melibatkan pemain bintang. Namun, hanya segelintir bursa transfer yang menghebokan kompetisi di Indonesia.

Siapa saja itu? Berikut ulasannya yang disusun oleh BolaSkor.com:

1. Indriyanto Setia Adinugroho (Pelita Jaya)

Indriyanto Setia Adinugroho
Pengelola Diklat Arseto Solo, Chaidir Ramli, sebagai orang yang menyimpan bukti transfer Indriyanto Setianugroho tersebut. (BolaSkor.com/Putra Wijaya)

Para pencinta sepak bola Indonesia tak akan pernah melupakan peristiwa unik yang melibatkan dua klub kenamaan, Arseto Solo dan Pelita Jaya. Kala itu, kedua tim terlibat transfer pemain dengan nominal hanya Rp 100.

Pemain yang kala itu diperjualbelikan adalah Indriyanto Setia Adinugroho. Arseto kala itu sakit hati lantaran Indriyanto berkata pada salah satu media lokal bahwa dirinya bukan pemain binaan klub yang bermarkas di Kadipolo tersebut.

Akhirnya, pemain yang kala itu baru pulang dari proyek Primavera dipatok dengan harga seratus rupiah. Angka itu kabarnya cukup menyulitkan Nirwan Dermawan Bakrie selaku pemilik Pelita Jaya.

Sebagai bos besar yang kerap membiayai Timnas Indonesia, Nirwan jelas tak menyimpan uang seratus rupiah di dompetnya. Konon uang transfer itu didapatnya dari salah satu staf PSSI. Peristiwa unik itu yang membuat Indriyanto lekat dengan julukan Mister Cepek.

Semua tahu bahwa pada akhirnya Indriyanto memang meninggalkan Arseto. Namun, tak semua orang percaya dengan ada atau tidaknya uang seratus rupiah yang menjadi nominal transfer.

Indriyanto Setia Adinugroho
Uang Rp 100 bukti transfer Indriyanto Setia Adinugroho dari Arseto ke Pelita Jaya. (BolaSkor.com/Putra Wijaya)

Ternyata, uang itu memang ada. Uang warna merah bergambar kapal keluaran tahun 1992 itu masih tersimpan dengan rapi. Bahkan lengkap dengan salinan surat permohonan transfer dari Pelita Jaya, surat persetujuan Arseto Solo serta kuitansi bertuliskan "uang transfer Sdr. Indrijanto Setia Adinogroho dari Ps.Arseto ke Ps.Pelita Jaya tertanggal 29 Maret 1996.

Sang penyimpan juga saksi hidup perjalanan Arseto Solo, Chaidir Ramli. Pria kelahiran 4 Februari 1963 itu menjabat sebagai pengelola Diklat Arseto. Bisa dibilang, dia menjadi satu dari sekian orang yang kala itu sakit hati atas pernyataan Indriyanto.

Indriyanto Setia Adinugroho
Cek bukti transfer Indriyanto Setia Adinugroho dari Arseto ke Pelita Jaya. (BolaSkor.com/Putra Wijaya)

Kepada Bolaskor.com, Chaidir bercerita tentang sejarah uang dan salinan surat yang dibingkainya. Setelah proses kepindahan Indriyanto selesai, dia diminta Halim Perdana yang kala itu menjabat sebagai manajer Arseto Solo untuk menyimpan uang tersebut. Bukti itu disimpannya di salah satu laci kantor Arseto Solo.

"Uang itu hampir saja hilang. Karena pada tahun 1998, kantor Arseto di Kadipolo menjadi salah satu sasaran penjarahan massa. Setelah penjarahan mereda, saya cek laci-laci meja ternyata uang dan surat salinannya masih ada," terang Chaidir saat ditemui di Lapangan Karangasem Solo oleh BolaSkor.com.

"Indriyanto memang pemain Diklat Arseto. Dia terpilih ke Italia untuk mengikuti program Primaverra. Setelah dari Italia, baru polemik status Indriyanto muncul dan akhirnya terjadi transfer itu."

2. Mario Kempes (Pelita Jaya)

Mario Kempes
Mario Kempes. (Zimbio)

Mario Kempes adalah bintang timnas Argentina saat menjuarai Piala Dunia 1978. Sepak bola Indonesia dihebohkan dengan datangnya sang pemain sebagai penggawa Pelita Jaya pada tahun 1999.

Sayang, ketika itu umurnya sudah tidak muda lagi. Namun, Mario Kempes masih sangat produktif. Ia menciptakan gol sebanyak 10 kali di 15 pertandingan bersama Pelita Jaya.

3. Roger Milla (Pelita Jaya)

Roger Milla
Roger Milla. (Zimbio)

Siapa yang tak mengenal nama Roger Milla? Dia pernah tercatat sebagai pemain tertua di era Piala Dunia 1994 dengan umur 40 tahun.

Di tengah penghujung kariernya, ia mencoba peruntungan di sepak bola Indonesia. Setelah menjalani Piala Dunia 1990 dan 1994 dengan timnas Kamerun, ia bergabung dengan Pelita Jaya.

Bersama Pelita Jaya di Liga Indonesia musim 1994-1995, ia pun berhasil menciptakan 23 gol dari 23 pertandingan. Selanjutnya, Milla hijrah ke Putra Samarinda musim berikutnya. Ia berhasil menciptakan 18 gol dari 12 pertandingan.

Baca Juga:

4 Alumni Piala Dunia Paling Moncer dan Berprestasi di Liga Indonesia

Nostalgia - Lev Yashin Jatuh-Bangun Hadapi Timnas Indonesia di Olimpiade 1956

4. Bambang Pamungkas (Selangor FA dan Pelita Bandung Raya)

Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas. (Media Persija)

Bambang Pamungkas pernah menghebohkan transfer sepak bola Indonesia sebanyak dua kali.

Pertama ketika Bepe hijrah ke Selangor FA pada tahun 2005. Ini menjadi heboh lantaran Bepe sudah membela Persija dan membawa timnya menjadi juara Liga Indonesia 2001. Selama periode 2000-2004, Bepe membela Persija.

Kepindahan ini menjadi langkah tepat Bepe. Bersama Elie Aiboy, Bepe membawa Selangor FA meraih trebel winners di musim pertamanya (Liga Super Malaysia, Piala FA Malaysia, dan Piala Malaysia).

Ia pun menjadi top skorer Liga Super Malaysia dan Piala FA Malaysia. Lalu menjadi pemain asing terbaik Piala Malaysia.

Kedua, transfer Bepe ke Pelita Bandung Raya pada tahun 2014. Kepindahan Bepe karena Persija mengalami masalah keuangan yang berimbas kepada tunggakan gaji pemain.

5. Lee Hendrie (Bandung FC)

Lee Hendrie
Lee Hendrie (kiri). (Zimbio)

Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia sempat menjalani fase dualisme pada tahun 2012. Indonesia Premier League (IPL) diakui PSSI sebagai kompetisi resmi. Di satu sisi, Indonesia Super League (ISL) tetap berjalan. Hal ini karena disebabkan dualisme PSSI.

Saat itu, IPL masih mencari pamor untuk bisa sejajar dengan ISL yang sudah berjalan sebelumnya. Sebagai kompetisi tandingan yang akhirnya diakui PSSI, IPL begerak mencari pasar. Salah satunya mendatangkan mantan pemain bintang oleh klub-klub peserta.

Bandung FC sebagai klub peserta mendatangkan mantan pemain Aston Villa, Lee Hendrie. Sayangnya, kiprah Lee Hendrie bersama Bandung FC berakhir seumur jagung.

Dikarenakan IPL dibubarkan, lantaran konflik dualisme PSSI berakhir. Di mana, ISL kembali diakui sebagai kompetisi resmi.

6. Marcus Bent (Mitra Kukar)

Marcus Bent
Marcus Bent. (Zimbio)

Mitra Kukar membuat bursa transfer menghebohkan dengan mendatangkan Marcus Bent pada ISL 2011/2012. Ia merupakan mantan pemain Sheffield United (1999-2000) dan Ipswich Town (2001-2004).

Sayang, kiprah Marcus Bent bersama Mitra Kukar tergolong buruk. Performanya yang kurang apik membuat tim Naga Mekes memecatnya.

Trivia Sepak Bola Liga 1 Marc Klok Bambang pamungkas Stefano lilipaly Mario Kempes Roger Milla Lee Hendrie Marcus Bent Eric Djemba-Djemba Peter Odemwingie Michael essien Carlton Cole Indriyanto Setia Adinugroho Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.668

Berita Terkait

Lainnya
Indonesia Tuan Rumah Asian Champions League Minifootball 2025, Perdana di Tanah Air
Kompetisi ini mempertemukan 12 klub terbaik dari konfederasi minifootball Asia ini yang akan berlangsung di Jakarta selama sepekan mulai 17–23 November 2025.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 16 November 2025
Indonesia Tuan Rumah Asian Champions League Minifootball 2025, Perdana di Tanah Air
Piala Dunia
Italia vs Norwegia: Gli Azzurri Kibarkan Bendera Putih Sebelum Bertanding
Federico Dimarco menilai peluang Italia lolos langsung ke Piala Dunia 2026 nyaris mustahil jelang duel krusial vs Norwegia di San Siro. Selisih gol yang jomplang membuat Azzurri fokus ke play-off. Simak analisis lengkap laga penentuan Grup I!
Johan Kristiandi - Minggu, 16 November 2025
Italia vs Norwegia: Gli Azzurri Kibarkan Bendera Putih Sebelum Bertanding
Hasil akhir
Digasak Mali, Timnas Indonesia U-22 Perpanjang Rekor Buruk
Timnas Indonesia U-22 masih akan mengadapi Mali, pada laga uji coba internasional di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (18/11) malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 16 November 2025
Digasak Mali, Timnas Indonesia U-22 Perpanjang Rekor Buruk
Jadwal
Link Streaming Albania vs Inggris, Senin 17 November 2025
Link streaming Albania vs Inggris tersedia malam ini! The Three Lions incar rekor sempurna, Albania siap buat kejutan di Arena Kombetare. Cek jadwal, platform siaran, dan info lengkap pertandingannya di sini!
Johan Kristiandi - Minggu, 16 November 2025
Link Streaming Albania vs Inggris, Senin 17 November 2025
Prediksi
Prediksi dan Statistik Italia vs Norwegia: Mungkin, tetapi Butuh Keajaiban
Prediksi Italia vs Norwegia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Gli Azzurri wajib menang besar demi kejar selisih gol, sementara Norwegia datang dengan kepercayaan diri tinggi usai tampil sempurna. Statistik, head to head, susunan pemain, dan prediksi skor lengkap.
Johan Kristiandi - Minggu, 16 November 2025
Prediksi dan Statistik Italia vs Norwegia: Mungkin, tetapi Butuh Keajaiban
Prediksi
Prediksi dan Statistik Albania vs Inggris: Menutup dengan Sempurna
Prediksi Albania vs Inggris di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Inggris incar rekor sempurna, sementara Albania mengintai kejutan di Arena Kombetare. Statistik, head to head, susunan pemain, dan prediksi skor lengkap.
Johan Kristiandi - Minggu, 16 November 2025
Prediksi dan Statistik Albania vs Inggris: Menutup dengan Sempurna
Hasil akhir
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Bantai Georgia, Spanyol Semakin Dekat Raih Tiket Putaran Final
Spanyol menghajar Georgia 4-0 pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oyarzabal cetak brace, La Furia Roja semakin dekat tiket putaran final
Johan Kristiandi - Minggu, 16 November 2025
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Bantai Georgia, Spanyol Semakin Dekat Raih Tiket Putaran Final
Liga Indonesia
Teken Kontrak Baru, Rizky Ridho Bertahan di Persija Jakarta hingga 2028
Persija Jakarta resmi memagari Rizky Ridho dengan kontrak baru berdurasi tiga tahun (2028).
Arief Hadi - Minggu, 16 November 2025
Teken Kontrak Baru, Rizky Ridho Bertahan di Persija Jakarta hingga 2028
Piala Dunia
Thomas Tuchel Beri Isyarat Akan Nanyikan Lagu Kebangsaan Inggris di Piala Dunia
Pelatih Inggris Thomas Tuchel mengatakan akan mempertimbangkan untuk menyanyikan lagu "God Save the King" di Piala Dunia 2026.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 15 November 2025
Thomas Tuchel Beri Isyarat Akan Nanyikan Lagu Kebangsaan Inggris di Piala Dunia
Spanyol
Gara-gara Hansi Flick Tidak Setuju, Barcelona Akhirnya Batal Rekrut Etta Eyong
Barcelona memutuskan menarik diri dari perburuan striker Kamerun Etta Eyong, yang sedang bersinar bersama Levante.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 15 November 2025
Gara-gara Hansi Flick Tidak Setuju, Barcelona Akhirnya Batal Rekrut Etta Eyong
Bagikan