Starting Eleven Terbaik Manchester United versi Paul Scholes
BolaSkor.com – Ketenaran Manchester United sebagai salah satu klub terbesar dunia sudah tidak diragukan lagi. Sejajar dengan Juventus, AC Milan, Real Madrid, Barcelona, Liverpool, Man United miliki banyak basis fans di seluruh dunia berkat sejarah panjang mereka di dunia bal-balan Eropa.
Dari era masa lalu yang pernah diperkuat pemain sekaliber George Best sampai sekarang ke era Marcus Rashford, Man United selalu punya pemain-pemain terbaik pada masanya masing-masing. Tentu saja, sebagian besar kesuksesan itu terjadi di era Sir Alex Ferguson. Beliau adalah manajer terbaik se-Britania Raya dan tersukses yang pernah melatih Man United selama 26 tahun.
Ferguson menanamkan tradisi pengembangan pemain muda yang digembleng untuk jadi bintang di masa depan. Dia juga membentuk pondasi Man United dengan identitas permainan ofensif yang sempat disegani lawan-lawannya di Inggris maupun Eropa.
Satu – dari banyaknya – legenda yang pernah diorbitkannya dan sukses bersama Man United adalah Paul Scholes. Bermain di akademi pada medio 1991-1993, Scholes promosi ke tim utama pada 1993 dan pensiun di tahun 2013. Dia salah satu produk angkatan terkenal 1992 Setan Merah bersama Ryan Giggs, David Beckham, Gary Neville, dan Nicky Butt.
Selama bermain untuk United, Scholes pernah berada di tim yang sama dengan barisan pemain legendaris lainnya. Scholes juga memiliki versinya tersendiri dalam memilih susunan 11 pemain terbaik Man United. Tanpa melibatkan dirinya sendiri dan menggunakan formasi 4-3-3, berikut ke-11 nama itu:
1. Peter Schmeichel
Masih dianggap sebagai kiper terbaik yang pernah dimiliki Man United sampai saat ini. Edwin van der Sar dan David De Gea memang kiper top lainnya yang dimiliki United, tapi Peter Schmeichel berbeda. Selama delapan tahun (1991-1999) bermain di Old Trafford, Schmeichel jadi sosok pemimpin di lini belakang tim.
Dengan postur tubuhnya yang besar, Schmeichel menjadi momok menakutkan bagi lawan-lawannya. Intimidasi yang diberikannya dibarengi dengan kemampuannya menepis bola. Bahkan dalam situasi genting, Schmeichel juga biasa maju ke kotak penalti untuk coba menanduk bola dari situasi bola mati. Termasuk dalam raihan treble winners bersejarah 1999, Schmeichel juga meraih lima titel Premier League dan tiga Piala FA.
2. Denis Irwin
Full-back yang sangat tangguh ketika era sepak bola belum menuntut bek kiri atau kanan untuk naik membantu serangan (overlap). Denis Irwin sangat solid dan sulit dilalui lawan-lawannya. Dia diboyong oleh Ferguson dari Oldham Athletic pada 1990.
Sejak saa itu, Irwin selalu jadi pilihan utama di lini belakang Man United sampai dia pindah ke Wolverhampton Wanderers di tahun 2002. Irwin memainkan 368 laga lebih dengan United dan meraih tujuh titel Premier League, tiga Piala FA, dan satu Liga Champions.
3. Jaap Stam
Bek tengah tangguh dan lugas yang hanya bermain selama tiga tahun dengan Man United. Meski cuma sebentar, kehadiran Jaap Stam sangat berkesan di kalangan fans karena sisi profesionalisme dan kengototannya kala bermain dalam sebuah pertandingan.
Pria asal Belanda sempat merasakan tiga titel Premier League, satu Piala FA, dan Liga Champions. Kini, Stam menekuni karier kepelatihan dengan pengalamannya menjadi asisten pelatih di PEC Zwolle, Ajax Amsterdam, Jong Ajax, dan melatih Reading.
4. Rio Ferdinand
Anda mungkin sering melihatnya di layar kaca. Rio Ferdinand memang sibuk banting setir jadi pemerhati sepak bola setelah 12 tahun (2002-2014) mengabdi untuk Man United. Dia termasuk salah satu bek tengah terbaik yang pernah dimiliki United, terutamanya jika dia bertandem dengan partner-nya, Nemanja Vidic.
Kedua bek itu saling melengkapi: Vidic lugas dan tidak kenal kompromi, sementara Ferdinand elegan dengan kemampuannya membaca permainan. Ferdinand sudah merasakan enam titel Premier League, dua Piala Liga, dan satu Liga Champions.
5. Gary Neville
Sama seperti Ferdinand, Gary Neville juga sering terlihat di layar kaca karena kesibukannya sebagai pandit sepak bola. Kala masih aktif bermain, Neville termasuk full-back modern di masa yang sebenarnya tidak mewajibkan full-back untuk naik membantu serangan. Disiplin dalam bertahan, Neville juga berbahaya dengan umpan silangnya ketika maju ke depan.
Dia produk akademi 1992 yang terkenal. Sejak promosi di tahun 1992, Neville terus bermain hingga tahun 2011 dan menjadi kapten tim. Neville pernah meraih delapan titel Premier League, tiga Piala FA, dua Piala Liga, dan dua Liga Champions.
6. Roy Keane
Sosok temperamental ketika bertanding. Rivalitasnya dengan kapten Arsenal, Patrick Vieira, di masa lalu jadi salah satu bumbu menarik dari Premier League yang mungkin tidak ditemui lagi di era modern ini – rivalitas Arsenal dengan Man United tidak sepanas dahulu kala.
Kapten Man United bukan cuma terkenal sebagai sosok yang temperamental, tapi juga tangguh dan petarung di lini tengah permainan. Selain mampu melapis lini belakang, Keane juga sering naik membantu serangan. Dia bermain untuk United dari medio 1993-2005.
7. Ryan Giggs
One man club. Ryan Giggs juga legenda Man United yang jadi bagian produk akademi terkenal 1992. Saat aktif bermain, Giggs terkenal dengan kemampuannya menyisir sisi sayap dan melesakkan gol dengan kakinya yang kidal. Seiring bertambahnya usia, Giggs juga pernah bertransformasi di era Ferguson menjadi gelandang tengah.
Dia pensiun di tahun 2014 dengan segudang prestasi, termasuk 13 titel Premier League, empat Piala FA, dua Liga Champions, dan tiga Piala Liga. Giggs saat ini melatih negara kelahirannya, timnas Wales.
8. David Beckham
Tidak ada habisnya membahas sosok yang satu ini. Tidak hanya dianugerahi wajah rupawan, David Beckham juga terkenal sebagai spesialisasi bola mati terbaik United dengan tendangan bebasnya yang ikonik. Visi bermain dan operannya juga akurat.
Beckham bermain pada medio 1992-2003. Dia bisa jadi gelandang sayap kanan atau gelandang tengah. Enam titel Premier League, dua Piala FA, satu Liga Champions, menghiasi perjalanan Beckham dengan United.
9. Cristiano Ronaldo
Mewakili pesepakbola terbaik dunia di era sepak bola modern. Cristiano Ronaldo tumbuh dan besar dengan Sporting Lisbon, namun dikembangkan bersama Man United pada medio 2003-2009. Selama enam tahun bermain, mentalitas Ronaldo terbentuk karena kerja keras, ambisi, dan asahan Ferguson.
Hasilnya, saat ini Ronaldo salah satu pemain terbaik dunia yang pernah meraih lima Ballon d’Or dan lima titel Liga Champions. Sukses bersama Man United dan Real Madrid, Ronaldo kini coba melakukannya di Juventus.
10. Ruud van Nistelrooy
Predator di kotak penalti. Penyelesai akhir yang handal. Ruud van Nistelrooy benar-benar tahu cara memuaskan pemain yang memberinya umpan dengan kemampuannya mengonversi peluang menjadi gol. Van Nistelrooy bermain selama lima tahun dengan Man United (2001-2006) setelah sebelumnya membela Den Bosch, Heerenveen, dan PSV Eindhoven.
Gol-golnya berbicara banyak soal kualitas striker asal Belanda. Van Nistelrooy sudah meraih satu titel Premier League, satu Piala FA, dan Piala Liga.
11. Wayne Rooney
Hampir seluruh rekor telah dipecahkan pemain yang satu ini. Rekor terbesar yang dipecahkannya adalah melalui torehan rekor gol Sir Bobby Charlton sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa United. Wayne Rooney merupakan bukti kejelian Ferguson melihat talenta muda dan mengasahnya jadi bintang.
13 tahun bermain untuk United (2004-2017), Rooney meraih lima titel Premier League, satu Piala FA, tiga Piala Liga, satu Liga Champions, dan satu Liga Europa. Saat ini, Rooney bermain di Major League Soccer (MLS) bersama DC United.